Fri. Sep 20th, 2024

Digugat PKPU Rp 91 Miliar Terkait Proyek Hambalang, Begini Sikap Adhi Karya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sebesar Rp 91 miliar.

Sekretaris Perusahaan Otoritas, Rosie Sparta, menyampaikan permohonan PKPU kepada Ire. Mahfoud Souroso dan PT Dutasari Citralaras. saya. PT Dutsari merupakan CEO Citralarasin sebagai calon PCPU McFood Suroso 1. Sementara itu, PT Dutasari Citralaras merupakan subkontraktor KSO ADHI-WIKA selaku pemohon 2 PPPU dalam perkara ini.

Keduanya mengajukan somasi tagihan iuran ADHI (KSO ADHI-WIKA) sehubungan dengan pelaksanaan proyek P3SON. Berdasarkan Akta Notaris No. 73 tanggal 18 Agustus 2010, KSO ADHI-WIKA merupakan Kontraktor Pelaksana Proyek Pusat Sekolah Pendidikan, Pelatihan dan Olahraga Nasional (PSON) di Hambalang-Bogor (Proyek P3SON) dan pemberi kerja adalah Kementerian. Pemuda dan Olahraga. 10 Desember 2010 Republik Indonesia.

Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Niaga Pusat Jakarta dengan nomor 271/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN.Niaga Jkt.Pst yang didaftarkan pada 10 September 2024. Meski demikian, Adhikari mengaku belum mendapat pengecualian dari mereka. Itu gugatan, jadi mereka tidak tahu persis berapa biaya persidangannya.

“ADHI belum menerima panggilan resmi atau pemberitahuan resmi (relaas) dari pengadilan negeri yang bersangkutan, sehingga ADHI masih belum mengetahui sifat gugatan atau gugatan dalam permohonan PKPU,” kata Rossi dalam keterbukaan informasi. Jumat (13/9/2024).

Namun berdasarkan keterangan dalam pemanggilan pemohon pertama PKPU dan pemohon kedua PKPU, biaya perkaranya sebesar Rp91 miliar. Rinciannya, Pemohon 1 mengaku menerima sejumlah Rp25 miliar. 2 pemohon menuntut pembayaran Rp 66 miliar.

 

Rossi mengatakan sejauh ini tidak ada dampak material maupun immaterial terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan akibat proses pengajuan gugatan terhadap ADHI di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 Tahun 2020 tentang kegiatan penting dan perubahan kegiatan usaha.

Pasca gugatan PCPU dilayangkan ke ADHI, pihaknya terus mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. ADHI saat ini mempekerjakan tim penasihat hukum untuk memastikan proses permohonan PCPU dilakukan dengan maksimal. Tenaga ahli yang berpengalaman di bidang KPPU dan masalah perdata lainnya.

“Sebagai perusahaan publik yang selalu mengedepankan dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan sehat, ADHI selalu berupaya memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” tutup Rossi.

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menandatangani tiga kontrak strategis di bidang PLTA di BBWS Pemali Juana, BWS Bali-Penida, dan BWS Kalimantan III. Hal ini juga menegaskan komitmen pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

“Penandatanganan ketiga kontrak ini oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air merupakan pencapaian signifikan bagi ADHI sebagai booming konstruksi yang terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor air,” kata Sekretaris Perusahaan Adi Karya, Rosie di Bursa. Pertukaran informasi dibuka di Sparta, Rabu (4/9/2024).

Kontrak pertama yang ditandatangani adalah proyek di Lingkungan BBWS Pemali Juana yaitu CWP-IDG Pekerjaan Perbaikan Sungai Wulan Paket I, Pekerjaan Sungai Satreyan yang merupakan Pekerjaan Rehabilitasi Sungai Wulan dan Pekerjaan Sudeten Sungai Satreyan.

Kontrak kedua yang ditandatangani adalah proyek di pusat BWS Bali-Penida yaitu proyek Pekerjaan Konservasi Pantai Kuda-Legien-Seminyak Paket 2 yang meliputi pekerjaan reklamasi pantai, pemecah gelombang, pemecah gelombang dan perluasan pipa pengalihan. Kontrak Menengah BWS Kalimantan III

Selanjutnya BWS melakukan penandatanganan kontrak Kalimantan III bagian tengah yaitu Proyek Pengembangan Kapasitas Sungai Ardager Tahap I di Banjarmasin yang merupakan kegiatan revitalisasi sungai dan bangunan pendukungnya.

Dengan rekam jejak yang panjang dan rekam jejak yang solid, ADHI berkomitmen untuk menyediakan tidak hanya solusi manufaktur yang ketat dan inovatif namun juga berkelanjutan.

“Setiap proyek yang dikerjakan ADHI merupakan cerminan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan tanggung jawab lingkungan, yang merupakan bagian integral dari pendekatan ESG (Environmental, Social and Governance),” kata Rossi.

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi menandatangani perjanjian pinjaman baru senilai Rp 1,35 triliun. Fasilitas pinjaman tersebut diberikan untuk mendukung proyek infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan Otoritas.

“Langkah ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat struktur keuangan Adhikari guna menjamin kelancaran eksekusi berbagai proyek strategis yang sedang dijalani. Pendanaan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perusahaan,” ujar Sekretaris Perusahaan Adhikari. Rossi Sparta Foundation membeberkan informasi di bursa pada Jumat (7/12/2024).

Rossi menambahkan, kerja sama ini menjadi pertanda baik bagi ADHI karena Bank Mandiri masih mengandalkan fasilitas pembiayaan di tengah kondisi perekonomian yang sulit dan sentimen negatif terhadap industri konstruksi.

Hal ini menunjukkan bahwa ADHI merupakan mitra yang dapat diandalkan melalui kinerja bisnis yang unggul dengan tetap berupaya memenuhi seluruh komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan.

“ADHI akan terus berupaya mencapai keunggulan dan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Perusahaan juga berupaya menjaga transparansi dan hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan,” tutup Rossi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *