Fri. Sep 20th, 2024

Dijaga BI, Posisi Rupiah Lebih Baik Dibanding Baht Thailand dan Won Korea

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah, tetapi juga negara-negara Asia lainnya terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Manajer BI Perry Wargeo menjelaskan, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam hingga mencapai level tertinggi 106,25 pada 16 April 2024 atau meningkat 4,86% dari penutupan tahun 2023.

“Perkembangan tersebut memberikan tekanan pada hampir seluruh mata uang global, termasuk nilai tukar yen Jepang dan dolar Selandia Baru yang melemah pada level 8,91% dan 6,12% (year-to-date/year-to-date),” itu berkata. kata Perry dalam jumpa pers hasil GDR April 2024 yang disiarkan Rabu (24/04/2024).

Baht Thailand juga melemah 7,88%, dan won Korea Selatan melemah 6,55% (YTD).

Sedangkan rupee akan terdepresiasi atau terdepresiasi sebesar 5,07% (YTD) hingga 23 April 2024, jelasnya.

Seperti diketahui, pelemahan mata uang global, termasuk rupee, disebabkan oleh ketidakpastian pasar global yang mendorong investor mengalihkan portofolionya ke aset yang lebih aman, khususnya dolar AS dan emas, sehingga memicu arus modal keluar.

“Ketidakpastian di pasar keuangan global diperburuk dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Akibatnya, investor global mengalihkan portofolio mereka ke aset-aset yang lebih aman, khususnya dolar AS dan emas, untuk mengusir modal.” tingkat pelemahan di negara-negara berkembang,” jelas Perry.

Hal ini juga memastikan BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupee dengan memanfaatkan seluruh instrumen keuangan yang ada, baik melalui pasar valuta asing intervensi maupun DNDF, pasar sekunder, pembelian SBN, pengelolaan likuiditas yang baik, dan lain-lain jika diperlukan. Langkah-langkah yang diperlukan.

“Bank Indonesia juga terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha sesuai dengan PP Nomor 36 Tahun 2023 tentang Instrumen Penempatan Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA),” tegasnya.

Pada perdagangan sore Rabu (24/4), rupee ditutup pada 65 poin.

Direktur Pt. Forexindo Futures Untung, Ibrahim Asuibi mengungkapkan, rupee sebelumnya menguat 80 poin menjadi Rp. 16.155 dari level penutupan sebelumnya Rp16.220.

Sedangkan pada perdagangan besok, nilai tukar rupiah berfluktuasi namun menguat pada kisaran Rp16.110 – Rp16.180,- kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (24/04/2024).

Rupee menguat setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) resmi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

“Pasar bereaksi positif terhadap keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia yang menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakaboming Raka (Prabo-Gibran) sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 dengan total 96.214.691 atau 58.59. Pilih % dari total suara sah nasional dan memenuhi minimal 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi Indonesia,” tegas Ibrahim.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin mengumumkan telah membatalkan seluruh perkara pengujian hasil pemilihan umum (PHPU) yang dilakukan pasangan calon 01 dan pasangan calon 03, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranovo. -Mahfud MD.

“Pencabutan kasus tersebut memberikan angin segar bagi mata uang Garuda. Hal ini dibuktikan dengan putusan MK pada hari Senin, hingga saat ini nilai tukar rupee terus menguat, meski kekuatannya belum sampai di bawah Rp 16.000,- jelasnya.

Apalagi, sesuai prediksi, Bank Indonesia (BI) pada hari ini (24/4) menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6,25% menyusul anjloknya nilai tukar rupiah.

Pada Rabu 24 April 2024, Indeks Dolar Amerika Serikat (USD) melemah.

“Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit berubah di perdagangan Asia setelah penurunan tajam pada hari Selasa karena data PMI menunjukkan kelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS,” kata Ibrahim.

“Tetapi dolar mempertahankan sebagian besar kenaikannya pada bulan April karena para pedagang mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve,” lanjutnya.

Pasar saat ini fokus pada data ekonomi AS yang akan datang, yang berpotensi memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Data produk domestik bruto kuartal pertama akan dirilis pada Kamis (25/4), sedangkan data indeks harga PCA, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Indikator terbaru yang menunjukkan inflasi yang lebih tinggi di AS telah menyebabkan pasar mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni, kata Ibrahim.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *