Sun. Sep 29th, 2024

Dijajal Jokowi, Bandara Nusantara Garapan PTPP Bakal Rampung Akhir 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil memfasilitasi pendaratan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pesawat kepresidenan RJ-85 di Bandara Nusantara, Kalimantan Timur pada Selasa, September 24 Agustus 2024.

Kedatangan pesawat disambut dengan parade air yang menandai momen bersejarah dalam operasional bandara. Hingga saat ini progres pembangunan proyek bandara IKN memiliki panjang runway 2200 x 45 meter yang mampu menampung 3 buah pesawat berbadan sempit atau 1 buah pesawat berbadan sempit dan 3 buah helikopter.

Proyek ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024 dan akan menampung 7 pesawat berbadan sempit (pesawat Boeing 737 atau Airbus A320) dan 3 pesawat berbadan lebar dengan landasan pacu bandara 3000 x 60 meter. Pada pendaratan perdana ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya penerbangan kepresidenan pertama di Bandara Nusantara.

Alhamdulillah ini pendaratan pertama, semuanya berjalan baik, semuanya lancar. Dan ini pertama kalinya saya mendarat di Bandara Nusantara, kata Presiden saat mengumumkan publikasi informasi PTPP, Jumat (9 /27/2024).

Kemudian Presiden RI meninjau proyek bandara IKN dan meninjau landasan pacu. Dalam peninjauan tersebut, Presiden RI menyampaikan rasa terima kasihnya atas pendaratan yang tidak terputus. Direktur Operasional Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo bangga atas keberhasilan pendaratan pertama pesawat Presiden RI di Proyek Bandara IKN.

Alhamdulillah penerbangan perdana Presiden RI di Bandara Nusantara berhasil dan berjalan dengan sempurna, tentunya PTPP selaku kontraktor utama sangat bangga dipercaya menjadi bagian besar dalam momen bersejarah ini, kata Yul Ari.

PTPP optimistis dengan penyelesaian proyek bandara IKN yang diharapkan pada akhir tahun 2024, “Kemajuan pengembangan Bandara Nusantara akan terus berlanjut, dengan semangat yang besar kami yakin akan menyelesaikan proyek ini dengan kualitas terbaik, tepat waktu. . , tanpa kecelakaan dan sesuai standar yang telah ditentukan,” kata Yul Ari.

 

Sebelumnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan siap melakukan pembayaran atas obligasi yang beredar. Inilah Obligasi Berkelanjutan PTPP Tahap II Tahun 2019 yang jatuh tempo pada 24 November 2024.

Pengumuman ini diumumkan oleh PTPP sehubungan dengan Peraturan No. I-E yang dimaksud dengan kewajiban menyampaikan informasi pada Butir IV.2.11, yaitu laporan kesediaan dana untuk menyelesaikan efek paling lambat 15 hari bursa sebelum berakhir. tanggal surat berharga tersebut.

CFO PTPP Agus Purbianto mengklarifikasi, uang yang dialokasikan untuk pembayaran obligasi yang beredar adalah Rp 250 miliar. Sumber pendanaan pelunasan obligasi berasal dari dana internal perseroan.

“Perusahaan akan menyisihkan dana untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo sebesar Rp 250 miliar dan akan dibayarkan melalui KSEI pada 26 November 2024,” kata Agus dalam siaran pers di Bursa Efek Indonesia ( BEI) Senin (23/09/2024). ). ).

Komitmen perusahaan

Dan dia menunjukkan bahwa manajemen perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangan tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat.

Pada akhir Juni 2024, PTPP mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp 4,33 triliun. PTPP mencatatkan utang obligasi jangka pendek sebesar Rp1,7 triliun dan utang Sukuk Mudharabah jangka pendek sebesar Rp400 miliar. Utang obligasi jangka panjang tercatat sebesar Rp2,08 triliun dan utang Sukuk Mudharabah jangka panjang sebesar Rp591,75 miliar.

 

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan penyelesaian kontrak baru terbaru yang mencapai Rp 17,38 triliun. Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menjelaskan, nilai kontrak baru dikuasai proyek negara dan swasta.

Hingga 25 Agustus 2024, PTPP memiliki nilai kontrak baru sebesar Rp17,38 triliun dengan sumber pendanaan 38% dari pemerintah, 38% dari swasta, dan 24% dari BUMN, kata Agus dalam paparan publik secara langsung, Rabu. (28 Agustus 2024).

Dari sisi sektor, didominasi oleh proyek di sektor jalan dan jembatan sebesar 54%, konstruksi 28%, dan industri 14%. Dari sisi kinerja, hingga Juni 2024, PT PP Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp8,79 triliun dari target akhir tahun sebesar Rp25 triliun. Meski begitu, perseroan optimis target pendapatan bisa melesat di sisa paruh kedua tahun 2024.

“Soal target di paruh kedua tahun ini, kami harus mengatakan optimistis bisa mencapai target tahun ini. Sebab pada semester kedua, proyek IKN harus selesai pada tahun ini. Kebanyakan di sana,” kata Agus.

 

 

Untuk mencapai target kinerja tahun ini, perseroan memiliki strategi perusahaan yaitu Building Excellence dan Alignment Investment. Untuk mencapai tujuan perusahaan, di sisi konstruksi atau operasi, PTPP mengoptimalkan laju pembakaran dan meningkatkan pangsa pasar terutama di bidang infrastruktur dan bangunan, opsional dalam proyek turnkey dan fokus pada proyek dengan sumber pendanaan yang aman dan partisipasi selektif yang berpengalaman. ke sektor EPC.

“Dari segi investasi, Perseroan akan fokus pada investasi yang bijaksana serta mempercepat daur ulang dan divestasi aset, menyelaraskan kembali operasional induk, anak perusahaan, dan perusahaan asosiasi, serta kesehatan keuangan anak perusahaan, terutama sektor real estat dan perusahaan asosiasi. sektor energi,” kata Agus. .

Selain itu, Agus menegaskan PTPP akan fokus menjalankan strategi perusahaan yaitu memperkuat bisnis inti konstruksi untuk mencapai target akhir tahun, dan selalu berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *