Thu. Sep 19th, 2024

Direktur Map Aktif Adiperkasa Jual 2,5 Juta Lembar Saham MAPA, Cuan Rp 2,8 Miliar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Map Active Adiperkasa Tbk (MAPA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Baru-baru ini, Direktur PT Map Active Adiperkasa Tbk Miquel Rodrigo Staal menjual 2,5 juta saham MAPA senilai Rp 2,8 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (43/12/2024), penjualan saham atau divestasi tersebut terjadi dengan status kepemilikan langsung. Penjualan saham tersebut dilakukan pada 27 Februari, 1 Maret, dan 4 Maret 2024 dengan harga berbeda.

Lebih rincinya, 4.300 saham MAPA dijual pada 27 Februari 2024 dengan harga Rp 1.100 per saham atau total Rp 4,73 juta. Selanjutnya pada 1 Maret 2024, Miquel menjual 500.000 lembar saham MAPA dengan harga Rp 1.100 per saham atau Rp 550 juta.

Di hari yang sama, Miquel juga menjual 500.000 saham MAPA dengan harga Rp 1.125 per saham atau Rp 557,66 juta. Selanjutnya, sebanyak 500.000 saham MAPA diterbitkan lagi dengan harga Rp 1.130 atau seluruhnya Rp 565 juta.

Penjualannya berlangsung pada 4 Maret 2024. Saat itu, Miquel melepas 500.000 lembar saham MAPA di harga Rp 1.130 atau senilai total Rp 565 juta.

Dan lagi 500 ribu dengan harga Rp 1.135 atau Rp 567,5 juta. Setelah transaksi tersebut, Miquel kini memiliki 10.130.000 saham MAPA atau setara 0,035 persen dari seluruh saham MAPA.

Menjelang Ramadhan, beberapa sektor ekuitas memperoleh kekuatan, terutama yang terkait dengan konsumsi. Kali ini matthewgenovesesongstudies.com mengulas prospek saham-saham konsumen non-siklikal.

Secara historis, sektor ini mendapat sentimen positif pasca Ramadan. Terdapat beberapa subsektor yang termasuk dalam sektor konsumen non-siklus, seperti makanan olahan, ikan, daging, produk unggas, perkebunan, dan tanaman pangan.

“Secara musiman, menjelang dan menjelang Ramadhan, Idul Fitri mendukung emiten konsumen non-siklikal. Apalagi pemilunya cukup sukses dan hasil pemilu presiden juga mendapat respon yang cukup positif dari pasar,” kata Pengamat Pasar Modal sekaligus pendiri Traderindo. com , Wahyu Laksono kepada matthewgenovesesongstudies.com, Senin (11/3/2024).

Sementara itu, Wahyu menilai fundamental dalam negeri juga terjaga dengan baik sehingga kondisi ini memberikan potensi besar bagi emiten konsumen non-siklus. Wahyu memilih beberapa emiten, termasuk PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO).

Iklan PROSTANOREProstat berkurang 3 kali lipat! Lakukan setiap malam! READ MORE “WAPO. Kinerja emiten ini cukup baik. Level harga 150-200 masih relevan saat ini. Terkait musim Ramadhan dan Idul Fitri, WAPO menjadi pilihan terbaik,” kata Wahyu.

WAPO ditutup melemah 3,39 persen di posisi 114 pada Jumat 8 Maret 2024. Namun WAPO naik 2,70 persen pada minggu ini. Year to date (YTD), WAPO naik 25,27 persen.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir perseroan pada 30 September 2023, WIPO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 252,42 miliar. Naik 3,67 persen dibandingkan September 2022 yang mencapai Rp 243,48 miliar. Dengan keberhasilan tersebut, perseroan berhasil mengubah posisinya dari rugi Rp 1,17 miliar pada September 2022 menjadi untung Rp 558,37 juta pada September 2023.

Saham preferen berikutnya, PT Kino Indonesia Tbk (KINO). Jumat pekan lalu, saham KINO ditutup menguat 1,06 persen di 1.400. Pada pekan ini, saham KINO melemah 0,36 persen. Namun secara YTD, saham KINO masih menguat 10,67 persen.

“Kino lebih stabil. Cocok untuk scalping di kisaran 1.200-1.600,” kata Wahyu.

Per 30 September 2023, KINO mencatatkan omzet sebesar Rp 2,95 triliun. Naik 4 persen dibandingkan September 2022 yang tercatat Rp 2,83 triliun.

Berkat kinerja tersebut, KINO berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 62,97 miliar yang diatribusikan kepada pemilik induk usaha. Ini merupakan pembalikan kerugian Rp 250,23 miliar pada September 2022.

CMRY juga stabil sekitar 4.400-5.000. Pemulihan FOOD cukup stabil potensi 200-300, kata Wahyu.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory ditutup menguat 4,55 persen menjadi 4.600 pada Jumat pekan lalu. CMRY naik 8,75 persen minggu ini dan naik 14,71 persen YTD.

Cimory mencatatkan omset sebesar Rp7,77 triliun. Omzet tersebut meningkat 21,86 persen dibandingkan omzet tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp6,38 triliun. Berkat kinerja tersebut, perseroan membukukan laba periode berjalan 2023 sebesar Rp 1,24 triliun yang diatribusikan kepada pemilik induk usaha. Laba tersebut meningkat 17,08 persen dari Rp 1,06 triliun pada tahun 2022.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *