Thu. Sep 19th, 2024

Dirjen Kementan Diperas hingga Rp 317 Juta Untuk Biaya Perjalanan Keluarga hingga Servis Mobil Merci SYL

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kimtan), Andy Noor Al Masiyah mengatakan, mantan bosnya Suhrul Yasin Limpo (SYL) kerap memaksa bawahannya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Salah satunya adalah biaya servis mobil SYL Mercy senilai Rp 19 juta. 

Diakui Andy, General Manager perkebunan sendiri meminta uang sejumlah Rp 317 juta. Hal itu diungkapkan Andy saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Senin (20 Mei 2024).

Awalnya, jaksa meminta Andy memastikan berapa total dana yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi SYL.

“Apakah banyak kegiatan di luar tugas kedinasan yang dilakukan saksi di ruang kejaksaan Pengadilan Tipikor Pusat Jakarta?”

“Sekitar Rp 317 juta dari Dirjen Perkebunan. Selama saya menjabat, ada tiga kali perjalanan keluarga Menteri Makassar pada 17 Desember 2022. Itu permintaan Pak Panji sebesar Rp 36 juta untuk perjalanan itu. Kemudian pada 31 Januari 2023 ada kekurangan seperti yang saya sebutkan tadi karena kami tidak mampu membayar perlengkapan ke Kantor Pengadilan Omari,” kata Andy.

Andy kemudian mengatakan bahwa ini adalah salah satu dari dana ratusan juta yang diminta Panji untuk mendanai Servis Mobil Mercy SYL.

“Kemudian ada kegiatan menteri di Karaang pada tanggal 31 Agustus 2022 yaitu penyerahan uang Rp 102 juta kepada Pak Arif. Selanjutnya pada tanggal 22 Juli 2022 dilakukan servis mobil menteri sesuai permintaan Pak Panji, ”ujarnya.

“Pada hari apa Anda menyervis mobil Anda?” – tanya jaksa.

“22 Juli 2022 Rp 19 juta,” kata Andy.

Andy mengatakan, Panji menyuruhnya untuk segera memenuhi permintaan SYL untuk membayar jasa mobil pribadi di Jakarta.

Menurut saksi, mobil Merci bukanlah mobil dinas Kementerian Pertanian.

“Saat ditanya saksi, banyak kegiatan di luar acara dinas, bagaimana pelaksanaannya, apakah ada tiket keluarga untuk tumpangan menteri, apa saja saat itu?”

“Pak Menteri bilang ada kebutuhan yang harus dipenuhi, biasanya hal-hal kecil seperti itu dari Pak Panja,” kata Andy.

Jaksa bertanya: “Apa maksudnya mobil belas kasihan menteri, mobil pribadi?”

“Mobil pribadi,” Andy membenarkan.

“Setahu saksi, apakah ada menteri yang punya mobil perusahaan?” – tanya jaksa.

“Setahu saya tidak ada,” kata Andy.

 

Reporter: Rehmat Behaqi/Mardaka

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *