Thu. Oct 3rd, 2024

Ditemukan 4 Kasus Polio di Indonesia pada 2024, Kemenkes Lakukan PIN Polio di 33 Provinsi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menyikapi temuan kasus polio di beberapa wilayah Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menggelar Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN). Latihan ini dilakukan di 33 provinsi dalam dua tahap.

Tahun ini kasus polio dilaporkan terjadi di wilayah Nduga, Sidoarjo, Asmat, dan Mimika.

Di wilayah Nduga, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun mengalami kelumpuhan. Awal mula kelumpuhan adalah tanggal 20 Februari 2024. Pada 03/09/2024, poliomielitis tipe II pada anak laki-laki dikonfirmasi secara laboratorium.

Kemudian, pada 6 April 2024, kembali dilaporkan kasus polio di wilayah Sidoarjo. Kasus ini menyangkut seorang gadis berusia 11 tahun yang mengalami kelumpuhan mulai tanggal 25 Februari 2024. Hasil pemeriksaan laboratorium memastikan anak tersebut menderita poliomielitis.

Seorang anak perempuan berusia 11 tahun lainnya tertular polio pada 25 April 2024 di wilayah Asmat. Pada 25 Februari 2024, seorang gadis asal Papua bagian selatan dinyatakan positif poliomielitis tipe II dengan gejala kelumpuhan.

Di Indonesia, kasus poliomielitis juga teridentifikasi di wilayah Mimika, Papua Tengah. Bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang mengalami kelumpuhan pada tanggal 20 Desember 2023. Pemeriksaan sampel tinja anak sehat di lingkungan industri (non kontak) menunjukkan 8 anak positif poliomielitis II. Hal ini menandakan adanya penyebaran virus polio di wilayah Mimika. 

 

Untuk memutus rantai penularan polio, PIN polio dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama akan fokus di 6 provinsi antara lain Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Dataran Tinggi, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Selain itu, PIN tahap kedua adalah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali wilayah Sleman), Bali, Mala Tenggara Timur, Mala Tenggara Barat , Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku dan Maluku Utara.

Polio fase pertama dimulai pada 27 Mei 2024, fase kedua – pada 15 Juli 2024.

 

 

Vaksin polio oral baru (nOPV2) sedang digunakan. Vaksin ini telah digunakan pada kegiatan sebelumnya di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kabupaten Sleman, DIY.

Khusus untuk 6 provinsi yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Dataran Tinggi, Papua Barat, dan Papua Barat Daya, jenis vaksin yang akan digunakan adalah nOPV2 dan vaksin polio oral (bOPV).

Vaksin NOPV2 merupakan vaksin yang digunakan pada program imunisasi poliomielitis tipe II dan tidak digunakan pada imunisasi rutin. Vaksin nOPV2 yang digunakan sudah PreQualified (PQ) oleh WHO dan mempunyai nomor izin edar dari BPOM yaitu: NIE: DKL2302908336A1.

Sementara itu, vaksin BOPV – vaksin – telah digunakan dalam program imunisasi rutin sejak tahun 2016 dan disetujui oleh WHO dan BPOM. Kedua jenis vaksin tersebut merupakan vaksin yang diproduksi oleh PT. Biofarmasi.

Vaksin NOPV2 telah diberikan kepada lebih dari 1 miliar anak di 35 negara. Di Indonesia, 15 juta anak telah menerima vaksinasi sebanyak 30 juta dosis.

Vaksin telah terbukti melindungi jutaan anak dari penyakit dan kecacatan. Data terkini dari uji klinis dan penggunaan vaksin nOPV2 menunjukkan bahwa vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa, anak-anak, dan bayi, tanpa adanya kekhawatiran terhadap efek samping pasca imunisasi (KIPI).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *