Thu. Sep 19th, 2024

Dituduh Siarkan Berita Palsu Terkait Pemilu, Jurnalis Togo Dipenjara

matthewgenovesesongstudies.com, Lome – Editor surat kabar Tagalog ditangkap pada Kamis malam (28/03/2024) dan menghadapi tujuh dakwaan, termasuk menerbitkan berita palsu, menurut pengacaranya.

Penangkapan tersebut bertepatan dengan peringatan pengawas media mengenai tindakan keras terhadap pers menjelang pemilu mendatang di Togo. Dikutip laman VOA Indonesia, Sabtu (30/3)

Apollinaire Mewenemesse, editor surat kabar La Depeche, ditahan aparat keamanan sejak Selasa (26/3) atas artikel yang diterbitkan bulan lalu. Artikel ini mempertanyakan keputusan seorang jenderal dalam pembunuhan salah satu pendukung Presiden Faure Gnassingbe.

Mewenemesse, 71, dipenjara sore ini, kata pengacaranya, Me Darius Kokou Atsoo.

Ia dituduh “menyebarkan berita palsu dengan tujuan menghasut masyarakat atau anggota militer untuk memberontak melawan negara” dan beberapa kejahatan lainnya.

Penangkapan tersebut terjadi ketika negara Afrika Barat tersebut menghadapi krisis politik, kurang dari sebulan sebelum pemilihan parlemen.

Pada hari Senin (25 Maret), parlemen hampir dengan suara bulat mengadopsi konstitusi baru, yang mengakhiri pemilihan pemimpin negara. Sebaliknya, presiden saat ini akan dipilih oleh legislator “tanpa perdebatan”.

Para kritikus khawatir bahwa reformasi yang diusulkan oleh partai yang berkuasa akan memungkinkan Gnassingbe tetap berkuasa tanpa batas waktu, meskipun belum jelas kapan perubahan tersebut akan dilaksanakan.

Pada tahun 2005, Gnassingbe menggantikan ayahnya, Jenderal Gnassingbe Iyadema, yang merebut kekuasaan melalui kudeta lebih dari 50 tahun lalu.

Menurut pengawas media Reporters Without Borders (RSF), penangkapan Mewenemesse menambah tekanan pada media menjelang pemilihan parlemen pada 20 April.

Sadibou Marong, direktur RSF wilayah sub-Sahara Afrika, menyerukan pembebasan jurnalis tersebut “tanpa penundaan”.

Meskipun Togo memiliki lanskap media yang dinamis dan kebebasan pers dilindungi undang-undang, RSF mengatakan keselamatan jurnalis masih menjadi perhatian serius, terutama bagi mereka yang kritis terhadap pemerintah.

Dalam indeks kebebasan pers terbaru organisasi tersebut, Togo menduduki peringkat ke-70 dari 180 negara.

Surat kabar Mewenemesse, La Depeche, ditangguhkan selama tiga bulan pada tanggal 4 Maret karena sebuah artikel yang diterbitkan pada tanggal 28 Februari yang mempertanyakan keputusan pengadilan Jenderal Abalo Panganga, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.

Panggangha dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas pembunuhan Letjen. Kol. Bitala Madjoulba, pendukung setia Gnassingbe, yang ditemukan tewas sehari setelah pelantikan tahun 2020.

Artikel tersebut membandingkan kasus Panggangha dengan kasus kapten tentara Yahudi Prancis Alfred Dreyfus, yang dihukum meski tidak bersalah pada akhir abad ke-19.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *