Fri. Sep 20th, 2024

Doa Keluarga Lifter Eko Yuli Irawan Jelang Perebutan Medali Olimpiade Paris 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Lampung – Tim angkat besi Indonesia asal Provinsi Lampung, Eko Yuli Irawan, berharap bisa meraih prestasi terbaik dalam perebutan medali angkat 61 kg putra di Olimpiade Paris 2024. 

Pria 35 tahun kelahiran Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung ini akan berjuang memperebutkan medali emas melawan 11 atlet negara lain pada cabang olahraga angkat besi yang berlangsung di South Paris Arena 6, Rabu ( 8/7/2024) pukul 20.00 WIB. 

Jelang pertandingan, Eko Yuli Irawan mendapat pesan dan doa khusus dari sang adik, Agung Romansa. Pesan tersebut sekaligus menjadi bom semangat bagi mereka yang membawa tim Indonesia meraih hasil terbaik di Paris.

Agung Romansa mengatakan di rumahnya di Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, Rabu (7/8) “Harapannya bisa menang karena cita-cita kakak saya juga bisa meraih medali emas di olimpiade, ini yang kelima / 2024).

Agung mengatakan Eko Yuli merupakan atlet angkat besi Olimpiade sebanyak lima kali. Dalam empat kali bertarung, Eko memberikan medali kepada negara.

“Dulu kita sudah empat kali berturut-turut menjuarai Olimpiade. Dua medali perunggu dan dua perak untuk Indonesia. Ya mudah-mudahan ini yang kelima kalinya, untuk yang terakhir kalinya dan kita berdoa, kita mau juara. medali emas,” ujarnya.

 

 

Ia mengatakan, keluarga Eko di kota tersebut memberikan dukungan dan doa selama ia berjuang di Paris. 

“Untuk dukungannya kita rayakan atau mengucap syukur, membaca doa bersama, melakukan yasinan di rumah, mengirimkan doa kepada saudara agar semuanya berjalan baik,” jelasnya.

Disinggung soal dukungan Eko selama berada di rumah untuk jelang Olimpiade Paris, Agung mengatakan sang kakak berlatih dengan baik. 

“Di rumah yang jelas, mulailah makan agar berat badan lebih stabil, dekati berat badan di kelas 61 kg, jaga kondisi fisik dan jaga kekuatan tetap jernih,” ujarnya. 

Ia menambahkan, Eko pernah mengutarakan kekhawatirannya selama bertanding, yakni cedera dan berat badan. Meski demikian, ia yakin Eko akan memberikan yang terbaik. 

“Kalau bicara sulitnya kompetisi itu tidak nyata, karena semua pemain sepakat Eko punya banyak pengalaman di terbang, itu hanya cedera dan berat, itu saja,” ujarnya.

Diakuinya, ada kebiasaan di keluarga Eko yang menjadi tradisi saat sang kakak berhasil meraih medali saat berlaga di Olimpiade. Tradisinya adalah mengucap syukur dan berdoa bersama.

“Iya tentu itu sudah menjadi kebiasaan kami sekeluarga, kalau dapat makanan dapat yang baik-baik, tentu kami suka mengucap syukur, sebagai tanda terima kasih kami, terima kasih kepada keluarga kami. Semoga bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia ,” tutupnya. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *