Fri. Sep 20th, 2024

Dongkrak Pariwisata, Thailand Berambisi Bikin Kesepakatan Bebas Visa dengan Uni Eropa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin kembali menegaskan rencana negaranya untuk mendongkrak pariwisata domestik. Ambisinya adalah untuk mengamankan perjanjian bebas visa dengan negara-negara Uni Eropa melalui pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee di Paris, Prancis.

The Thaiger, Kamis (14/3/2024), saat jumpa pers bersama dengan Macron, Srettha menyatakan, inisiatif bebas visa menjadi topik utama pembahasan, yang diperkirakan akan dibahas pasca pemilu Parlemen Eropa yang dijadwalkan pada tahun ini. . tahun. Perdana Menteri Thailand berusia 62 tahun ini berharap perjanjian bebas visa dengan Uni Eropa tidak hanya akan mendongkrak industri pariwisata negaranya, namun juga menjadi batu loncatan untuk kerja sama lebih lanjut di berbagai bidang.

“Inisiatif bebas visa ini tentunya akan memperkuat hubungan baik antar negara, meningkatkan pariwisata dan merangsang pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. 

Sebagai tanggapan, Presiden Macron mengakui upaya Thailand dan menyatakan kesiapan Prancis untuk memberikan dukungan. “Kami siap mendukung inisiatif ini karena demi kepentingan kedua negara,” kata Macron.

Usulan perjanjian perdagangan bebas antara Thailand dan UE juga menjadi topik diskusi utama dalam pertemuan tersebut. Perdana Menteri Srettha dan Macron sepakat bahwa negosiasi perjanjian tersebut, yang diharapkan selesai dalam 18 bulan ke depan, akan sangat meningkatkan hubungan perdagangan antara Thailand dan Uni Eropa.

Selain itu, Thailand dan Perancis membahas peluang kerja sama di bidang militer dan perdagangan. Salah satu sinergi yang mungkin diusulkan adalah penggabungan sutra Thailand ke dalam industri fesyen Prancis.

 

Kedua pemimpin membahas kemungkinan mengintegrasikan sutra Thailand ke dalam industri fesyen Perancis, dan menekankan bahwa ini adalah potensi kemitraan yang akan menguntungkan kedua negara.

Integrasi sutra Thailand ke dalam industri fesyen Prancis membawa peluang menarik untuk meningkatkan kerja sama dan pertumbuhan bersama, kata Macron.

Pertemuan perdana menteri Thailand kelahiran Bangkok dengan Macron merupakan tonggak penting dalam upaya Thailand meningkatkan hubungan internasional dan pariwisata. Usulan perjanjian visa dan perjanjian perdagangan bebas yang akan datang dengan Uni Eropa menunjukkan komitmen negara tersebut untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra internasionalnya.

Thailand sebelumnya mendorong empat negara tetangganya di Asia Tenggara untuk menyepakati aturan visa bersama untuk menarik lebih banyak wisatawan asing. Dalam laporan The National pada Rabu, 7 Februari 2024, Sekretaris Eksekutif Perdana Menteri Thailand, Prommin Lertsuridej, mengatakan pihaknya akan mencari dukungan negara tetangga untuk menciptakan sistem yang memungkinkan wisatawan bepergian dengan bebas antar negara. lima negara ASEAN. negara setelah mendapat visa dari salah satu daerah.

Ia mengatakan, Vietnam secara khusus meminta bantuan kepada Thailand untuk mendukung industri pariwisatanya. “Kami juga dekat dengan Kamboja dan Laos dan mereka pasti tidak akan menentang gagasan tersebut,” kata Prommin optimis.

“Thailand akan memimpin negosiasi bagi wisatawan yang membutuhkan visa liburan di antara kami (negara dalam sistem),” ujarnya.

Prommin mengatakan jika keempat negara tetangga tersebut resmi menyetujuinya, maka pemerintah Thailand akan menggunakan perjanjian tersebut dalam pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) untuk mencari pengecualian bagi warganya untuk mengajukan visa Schengen.

Prommin mencontohkan keberhasilan kebijakan Thailand yang membebaskan visa bagi wisatawan asing (turis) yang turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing. Tahun lalu, meskipun ada sekitar 25 juta wisatawan asing, negara ini menerima 28 juta wisatawan, katanya.

Pada pertemuan di Ranong tanggal 23 Januari 2024, pemerintah menyetujui usulan kerja sama dengan negara tetangga untuk mengizinkan wisatawan asing bepergian tanpa hambatan tanpa tambahan visa. Perdana Menteri Thailand juga menginstruksikan Kementerian Pariwisata dan Olahraganya untuk mengadakan pertemuan dengan menteri pariwisata negara tetangga di kawasan Mekong untuk meningkatkan kerja sama. Sumber di kabinet mengatakan beberapa pemimpin ASEAN mengatakan kepada Srettha bahwa mereka ingin Thailand bertindak sebagai pusat publisitas dan mendorong pariwisata di wilayah tersebut. 

Indonesia tidak tinggal diam. Pada Jumat 8 Maret 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura serta Pj Menteri Perdagangan dan Industri, Grace Fu Hai Yien, untuk menjajaki kemungkinan kerja sama terkait promosi konser. . oleh musisi kelas dunia dan acara-acara keren dari organisasi internasional lainnya di Indonesia.

Sehubungan dengan konser penyanyi Taylor Swift baru-baru ini di Singapura, perekonomian Singapura telah berkembang pesat karena penonton konser menghabiskan lima kali lebih banyak dibandingkan wisatawan biasa.

Kebijakan kami adalah memberikan insentif khusus kepada promotor atau penyelenggara acara yang akan membawa daya tarik internasional bagi Indonesia, jelas Sandigaga Uno dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com, Selasa, 12 Maret 2024.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang mempersiapkan Dana Pariwisata Indonesia, yang akan memberikan dana pendamping dan insentif kepada operator pariwisata kreatif di tanah air. Motivasi tersebut, kata Sandiaga, tidak hanya sebatas penyelenggaraan konser musik saja, namun juga penyelenggaraan acara budaya dan olahraga.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *