Fri. Sep 20th, 2024

Dongkrak Produktivitas Tanpa Ekspansi Lahan, Astra Agro Perkuat Riset Sawit

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Astra Agro Lestari Tbk terus menjalin kerja sama di bidang riset dan kualitas. Inovasi modern dan terobosan teknologi dianggap sebagai kunci masa depan.

CEO Astra mengatakan, “Selain untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi perusahaan, kerja sama riset juga rutin dilakukan karena Astra Agro ingin berkontribusi dalam mencari solusi permasalahan pengembangan dan produksi industri kelapa sawit. ‘.” Agro, Santosa saat wawancara dengan CEO 2024 di Bandung (17/2/2024).

Santosa mengatakan, program kerjasama penelitian tidak lepas dari implementasi visi dan misi perusahaan. Sejak awal, para pendirinya menegaskan bahwa grup kelapa sawit Astra Agro ingin menjadi perusahaan paling produktif dan unik di dunia. Oleh karena itu, investasi jangka panjang dalam metode penelitian tidak boleh dikesampingkan.

Outputnya mulai terlihat. Dua tahun lalu, Astra Agro meluncurkan tiga varietas unggulan di pasaran. Tipe ini terdiri dari 3 tipe yang sekarang disebut AAL Lestari, AAL Sejahtera dan AAL Nirmala.

Menanggapi permasalahan peningkatan produksi tanpa memperluas areal tanam, benih unggul yang dikembangkan tim penelitian dan pengembangan dapat menghasilkan benih buah (TBS) berkualitas tinggi dengan hasil kurang dari 30 ton/ha/tahun dan mengandung minyak. sekitar 8,5 hingga 9 ton/ha/tahun. Pengembangan lebih lanjut akan terus berlanjut.

Pada tahun 2023, dua universitas ternama di Jerman dan Inggris akan mengambil alih semangat dan gagasan Astra Agro. Di Jerman, Astra Agro mempunyai perjanjian dengan University of Potsdam.

Hasil proyek penelitian bersama salah satu universitas terbaik di Jerman ini akan menjelaskan kekuatan pemanfaatan karbon dalam minyak sawit.

Penelitian tersebut akan fokus pada karakterisasi struktur molekul daun yang berperan sebagai sumber karbon sebelum benih sawit berkembang biak.

Tujuan dari kerjasama penelitian ini juga adalah menghasilkan varietas kelapa sawit yang lebih baik dengan menggunakan teknologi baru yaitu genom editing.

 

 

Kemitraan dengan Universitas Newcastle di Inggris juga sedang berlangsung. Di lembaga yang memiliki 3 departemen sains, pertanian dan teknik ini, penelitian difokuskan pada pengembangan biokimia yang merusak lingkungan dengan menggunakan teknologi interferensi asam ribonukleat (RNA) atau protein fusi RNAi.

Aplikasi RNAi dapat digunakan untuk mengendalikan serangga (biopestisida) seperti ulat dll. Astra Agro mencoba melakukan penelitian karena penerapan ini lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan pestisida. Penelitian lebih lanjut dengan Newcastle Institute adalah tentang memodifikasi perilaku serangga.

Selain kedua lembaga tersebut, penelitian juga didirikan di dalam negeri. Diantaranya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Balai Penelitian Tanaman Nasional, Konsorsium Genom Kelapa Sawit dan banyak badan swasta lainnya.

Santosa meyakini permasalahan mencari solusi dan inovasi baru sebenarnya tidak sesulit berpindah tangan.

Apalagi jika demi kepentingan nasional untuk mengembangkan kelapa sawit sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan ketekunan dari setiap insan Astra dalam menjalankan seluruh tugasnya.

Sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci keberhasilan litbang. Untuk itu Astra Agro tidak segan-segan melakukan investasi pada pengembangan karyawan.

“Saat ini kami memiliki 2 orang mahasiswa PhD dan 1 orang yang melanjutkan studi dan banyak lagi yang program magister. Santosa menekankan: “Tujuannya adalah menjadi salah satu dari tiga pusat penelitian minyak zaitun terbaik di Indonesia di masa depan.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *