Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Di era modern ini, diabetes bukanlah penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Faktanya, semakin banyak generasi muda yang menderita penyakit diabetes ini.

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), prevalensi diabetes melitus tipe 1 pada anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia akan meningkat 70 kali lipat dari tahun 2010 hingga 2023.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tipe 1 tertinggi di kawasan Asia Tenggara, yakni mencapai 41,8 ribu jiwa pada tahun 2021.

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan besar, apa penyebab penyakit diabetes? Apa penyebab diabetes remaja?

Pertanyaan tersebut pun dijawab dr Tirta melalui cuplikan video yang diunggah di media sosial Instagram miliknya @dr.tirta.

Apa penyebab diabetes pada anak muda? Apa salahnya minuman manis instan dalam kemasan botol, ujarnya pada Rabu, 5 Juni 2024 seperti dikutip Health matthewgenovesesongstudies.com. 

Dr Theerta mengatakan, ia pernah menemukan salah satu minuman manis kemasan yang dijual di supermarket mengandung 20 gram gula pasir.

Efek yang dihasilkan mungkin tidak secepat minuman itu sendiri. Dr Tirtha Mandira Hudhi, seorang dokter senior, mengatakan hasilnya baru terasa pada usia 40 tahun, ketika kemungkinan besar dialisis bisa dilakukan.

“Hemodialisis atau cuci darah cenderung antara 25 dan 35, dan sejarahnya mereka meminum minuman manis dalam botol,” kata dr Theertha. Hal ini sungguh merupakan fakta yang mengejutkan dan mengkhawatirkan.

 

Apakah nasi tinggi gula? Diketahui bahwa nasi merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan gula sehingga kerap disalahkan pada kasus diabetes. Namun beras bukanlah alasan utama.

“Kita punya pilihan tentang apa yang kita makan (gula). Kalau kita sudah makan gula dari nasi, jangan minum minuman manis,” kata dokter berusia 32 tahun itu.

“Diabetes pada anak muda sebenarnya bukan disebabkan oleh nasi. Sayang jika mengkritik nasi,” lanjutnya. 

Dr Theertha mengatakan beras tetap penting karena kita membutuhkannya sebagai sumber energi. Namun minuman manis dalam kemasan tidak memiliki fungsi bagi tubuh, malah menimbulkan penyakit.

Kadar gula darah yang tinggi merupakan cikal bakal penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, menjaga kadar gula darah dalam batas normal merupakan salah satu cara mencegah penyakit diabetes.

Dr Theerta mengatakan, tips mudah untuk mengontrol kadar gula darah adalah dengan berjalan kaki. “Berjalanlah sebanyak 5.000 langkah sehari,” katanya.

Namun cara mencegah penyakit diabetes akan menunjukkan hasil yang lebih baik jika dilakukan secara rutin, konsisten dan disiplin. Melakukannya sekali atau dua kali saja tidak cukup. 

Jika Anda memiliki kebiasaan berjalan 5.000 langkah, ada baiknya memulai olahraga lain seperti lari, bulu tangkis, dan bola basket, kata Dr. 

“Kalau jalan pelan-pelan bisa, berarti stabilitasnya meningkat. Bisa pilih mau lari, main bulutangkis, main sepak bola, main basket, ke gym,” ujarnya.

Selain konsistensi dan disiplin, olahraga yang baik untuk mencegah diabetes juga dilakukan secara bertahap, tegas dr Theertha.

“Jangan sampai FOMO. Biasanya orang yang olah raga FOMO tidak siap secara fisik tapi ingin mabuk,” ujarnya.

Contoh orangnya adalah Dr. Misalnya saja seseorang yang olahraganya langsung tergolong berat, jika makannya cepat, maka besar kemungkinannya terkena penyakit jantung dan vertigo. 

“Dia belum siap secara fisik. Jadi secara bertahap kurangi apa yang bisa dilakukan dalam sehari,” ujarnya.

Kurangi konsumsi gula, gorengan dan makanan tidak sehat lainnya. Jadi tidak ada kejutan terhadap perubahan bentuk tubuh, imbuhnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *