Thu. Sep 19th, 2024

Drakor Pyramid Game Dianggap Membahayakan, Sekolah-Sekolah di Korea Selatan Kirim Surat pada Orangtua

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Drama Korea (Drakor) permainan piramida yang disutradarai Park Soo-young digandrungi banyak kalangan, termasuk siswa sekolah. Namun, banyak sekolah di kota Jeonju, Korea Selatan, yang menganggapnya lebih dari sekadar hiburan, dan mengandung unsur kekerasan yang berbahaya.

Drama yang bertemakan bullying ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi anak sekolah. Oleh karena itu, banyak sekolah dasar dan menengah pertama di Kota Jeonju yang mengirimkan surat kepada orang tua dengan instruksi khusus. Mereka mengungkapkan keprihatinannya dan meminta partisipasi aktif dalam pengawasan anak-anaknya.

Karena drama Korea “Pyramid Game” yang baru-baru ini ditayangkan di TV, intimidasi massal dalam bentuk permainan menyebar di sekolah-sekolah. “Permainan Piramida” merupakan permasalahan kelas dan kekerasan di sekolah yang memecah belah siswa. Akibatnya, siswa yang nilainya lebih rendah akan di-bully oleh siswa yang nilainya lebih tinggi.

Surat tersebut juga menyatakan bahwa meskipun anak-anak pada awalnya meniru pengaturan tersebut sebagai sebuah permainan, hal ini akan mengakibatkan kekerasan di sekolah yang serius, termasuk menargetkan siswa tertentu. Surat tersebut juga menyatakan bahwa orang tua harus sangat berhati-hati untuk mencegah permainan menjadi tempat penindasan dan kekerasan.

Permainan Piramida adalah kisah kelas 2-5 di SMA Perempuan Baekhyun, di mana para siswa membentuk hierarki sosial kecil di antara mereka sendiri. Hal ini didasarkan pada permainan brutal yang membagi kelas menjadi pelaku, korban dan pengamat setiap bulannya.

Nilai dalam game ini berkisar dari A hingga F, dan siswa di bawahnya dapat di-bully. Mereka ditugaskan membersihkan dan melayani ruang kelas, dan terkadang mereka bahkan dianiaya secara mental dan fisik.

Meski gagasan luas di balik plot ini adalah untuk menampilkan secara mini aspek-aspek buruk sistem sosial masyarakat, namun kenyataannya anak-anak sekolah kurang memahami konsep tersebut. Mengingat penindasan saat ini merupakan fenomena yang serius dan mendesak di Korea Selatan, kekhawatiran bahwa kekerasan di layar dapat berdampak negatif dalam kehidupan nyata bukanlah hal yang tidak berdasar.

Pada tahun 2022, setelah kejadian tragis di Etown yang merenggut lebih dari 150 nyawa, banyak pelajar Korea yang terlihat memainkan permainan berbahaya di kelas. Keduanya bekerja sama dan menyebutnya “Itaewon Crash Game”.

Bullying tidak hanya berdampak pada siswa, namun juga guru. Akibatnya, laporan bunuh diri guru meningkat. Berdasarkan statistik yang dirilis Kementerian Pendidikan pada Minggu, 30 Juli 2023, tercatat 100 guru sekolah negeri di Korea Selatan melakukan bunuh diri sejak 2018 hingga Juni 2023. dari

Sementara itu, drama yang dibintangi Bo Na Space Angels, Jang Da dan Ryu Da In resmi tamat pada Kamis, 21 Maret 2024. Diadaptasi dari channel hiburan matthewgenovesesongstudies.com, drama Korea ini bercerita tentang kehidupan siswi di Baekhyun Girls’ High School, khususnya dari kelas dua hingga lima. Pemungutan suara popularitas diadakan sebulan sekali, dan aturannya adalah mereka yang memiliki suara terendah akan diperlakukan sebagai warga negara berpangkat rendah di kehidupan nyata.

Suji yang diperankan oleh gadis luar angkasa Bona adalah siswa baru yang terdaftar di kelas 2 dan 5. Dia terlibat dalam permainan tersebut setelah menyaksikan teman diskusnya Myung Ja-yeon (Ryu Da-in) diintimidasi. Suzy harus mendapatkan minimal 5 suara dari teman-temannya untuk masuk mode aman. Sayangnya, saat pemungutan suara, Suzy tidak mendapatkan suara apa pun dan ditempatkan di grup terbawah dalam game tersebut.

Di tengah rasa sakit yang menimpanya, Suzy mencium bau aneh, seperti seseorang yang mengendalikan sistem di balik permainan berbahaya tersebut. Dia bertekad untuk menghancurkan dan mengakhiri permainan intimidasi ini.

Dari

Horor adalah genre yang melibatkan penonton dengan cerita yang sangat emosional. Kisah-kisah yang ditampilkan berkaitan dengan isu-isu sosial yang relevan dengan realitas remaja di lingkungan sekolah. Jenis drama ini dapat memberikan penonton gambaran yang menggugah pikiran tentang dampak bullying dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memasukkan perundungan di sekolah ke dalam tema ceritanya, lakon-lakon ini tidak hanya menghibur, namun juga menyampaikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya empati, keadilan, dan toleransi dalam menangani permasalahan sosial. Pengunjung harus memahami bahwa setiap tindakan mempunyai konsekuensi dan bahwa sikap yang benar dalam menghadapi penindasan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan pendidikan.

Diambil dari channel Hot matthewgenovesesongstudies.com, berikut daftar 10 drama Korea tentang bullying yang patut kamu tonton di luar Pyramid Games. Angry Mama (2015) School 2015: Who Are You (2015) Solomon’s Proof (2016) Save Me (2017) Beautiful World (2019) Lying Class (2019) Real Beauty (2020) Extracurricular Lessons (2020) How to End Versoom (2020 ) 2020) Pahlawan Lemah Kelas 1 (2022)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *