Thu. Sep 19th, 2024

Dukung Hak-Hak Hewan, Ratu Camilla Janji Tak Lagi Pakai Busana dari Bulu Binatang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ratu Camilla mendukung hak-hak binatang. Istri Raja Charles III telah bersumpah untuk tidak lagi “menyimpan bulu di lemari pakaiannya” dalam sebuah surat kepada Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA), menurut siaran pers dari organisasi tersebut.

Pendiri PETA Ingrid Newkirk menambahkan bahwa kelompok kampanye tersebut “bersulang untuk Ratu Camilla dengan segelas darah merah karena menjadi ratu sejati saat ia berdiri bersama 95 persen warga Inggris yang juga menolak memakai bulu.”

Keputusan Camilla mengikuti jejak mendiang Ratu Elizabeth. Pemegang takhta Inggris terlama ini terungkap mengambil posisi yang sama dalam memoar penata rias resminya Angela Kelly tahun 2019, berjudul The Other Side of the Coin: The Queen, the Dresser and the Wardrobe.

Kelly mengungkapkan bahwa Elizabeth hanya akan mengenakan bulu palsu dan hiasan bulu di gaunnya juga telah dihilangkan, menurut The Independent. Istana Buckingham kemudian mengonfirmasi keputusan Ratu selanjutnya untuk membuang bulu alaminya.

“Karena baju baru itu dibuat untuk Ratu, semua bulunya palsu,” kata pihak istana kepada Telegraph tahun 2019, dikutip People, Kamis 16 Mei 2024.

Meskipun demikian, Elizabeth tetap mengenakan bulu asli yang digunakan dalam pakaian upacara bersejarah selama acara kerajaan. Sementara itu, Camilla bergabung dengan Raja Charles III saat ia menjadi tuan rumah pesta kebun tahunan pertama pada tahun 2024 di Istana Buckingham dalam keterlibatan publik pertamanya sejak pengobatan kankernya. 

Pesta kebun tersebut berlangsung pada hari yang sama ketika Pangeran Harry menghadiri Layanan Thanksgiving Invictus Games di Katedral St Paul. Paulus di London. Pesta tersebut dihadiri oleh Putri Anne, Pangeran Edward, Sophie, Duchess of Edinburgh, serta Duke dan Duchess of Gloucester.

 

Sementara itu, foto baru Raja Charles III diperlihatkan ke Istana Buckingham untuk pertama kalinya. Ini merupakan lukisan pertama Charles sejak ia resmi dinobatkan pada 6 Mei 2023. 

“Luar biasa melihat hasilnya,” komentar Charles usai terungkap tabelnya, dikutip ITV, Rabu 15 Mei 2024.

Artis Jonathan Yeo menciptakan gambar tersebut. Ia ditugaskan untuk membuat karya tersebut pada tahun 2020 untuk merayakan 50 tahun Pangeran Wales sebagai anggota Perusahaan Drapers pada tahun 2022. Perusahaan ini didirikan lebih dari 600 tahun yang lalu sebagai sekelompok pedagang kain, namun telah berkembang. kepada badan hibah.

Charles ditunjukkan dalam gambar dengan seragam Pengawal Welsh berwarna merah. Ia diangkat menjadi kolonel di resimen tersebut pada tahun 1975.

Yeo bertemu dengan Raja Charles empat kali antara Juni 2021 dan November 2023 untuk menyelesaikan lukisan tersebut. Di sela-sela sesi, dia mengerjakan gambar dan foto Raja Charles. Sang seniman menganggapnya sebagai “hak istimewa dan kesenangan” untuk mengerjakan lukisan itu.

“Ketika saya memulai proyek ini, Yang Mulia Raja masih menjadi Yang Mulia Pangeran Wales, dan seperti kupu-kupu yang saya lukis di bahunya, potret ini bertepatan dengan berkembangnya transformasi peran subjek dalam kehidupan publik kita,” kata Yeo dalam sebuah pernyataan.

Kanvas berbingkai berukuran sekitar 8,5 x 6,5 meter persegi dirancang agar sesuai dengan arsitektur Drapers Hall. Deskripsi gambar terlampir pada halaman.

Meski disegani di dunia seni, tidak semua orang mengapresiasi karya Yeo yang menggambarkan Charles. Penafsiran warganet yang simpang siur mewarnai kolom komentar akun Instagram @royalfamily.

“Aku sama sekali tidak mendapat perasaan enak melihat gambar ini. Mohon maaf kepada artisnya, tapi tidak enak dilihat,” tulis warganet.

“Sepertinya dia bermandikan darah,” komentar netizen lainnya.

“Aku akan suka kalau warnanya selain merah. Itu benar-benar menangkap esensi wajahnya, tapi parahnya warna merah itu tidak sesuai dengan kelembutan ekspresinya,” imbuh netizen lainnya.

Di sisi lain, Raja Charles III mengalami efek samping dari pengobatan kankernya. Raja berusia 75 tahun itu mengungkapkan, ia kehilangan indera perasa saat berkunjung ke Museum Terbang Angkatan Darat di Hampshire, Inggris.

Dikutip dari laman New York Post, Selasa 14 Mei 2024, seorang veteran tentara Inggris mengatakan kepada Raja Charles III bahwa ia juga kehilangan indera perasa akibat pengobatan kanker. Tidak jelas apakah Charles masih mengalami kehilangan selera.

Raja mengetahui diagnosis kankernya pada bulan Februari setelah menjalani prosedur pembesaran prostat. Istana Buckingham kemudian mengklarifikasi bahwa kanker tersebut bukanlah kanker prostat.

Beberapa efek samping pengobatan kanker antara lain perubahan indera perasa dan penciuman pasien. Biasanya rasa tidak enak hilang setelah pengobatan, namun efek sampingnya terkadang bisa bertahan lebih lama. American Cancer Society merekomendasikan beberapa cara untuk mengatasi perubahan rasa dan bau, antara lain mencoba minuman lemon bebas gula, permen karet atau peppermint, dan makanan pedas dengan rasa asam.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *