Sat. Sep 21st, 2024

Dukung Ibu Bekerja, P&G Indonesia Sediakan Daycare Ramah Anak yang Raih Sertifikasi Kementerian PPPA

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menjadi ibu bekerja memang tidak mudah, apalagi jika memiliki anak kecil. Kendala lainnya adalah tidak banyak perusahaan yang memiliki kebijakan tunjangan anak.

Menyadari hal tersebut, Procter & Gamble (P&G) Indonesia membuka layanan untuk merawat karyawannya. Dibuka sejak tahun 2019, tempat penitipan anak Taman Asuh Ceria (TARA) ini telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Wakaf Perlindungan Perempuan dan Anak (Kementerian PPPA). Tempat penitipan anak ini disebut-sebut sebagai pionir teknologi tempat penitipan anak di industri. 

Penitipan anak pertama mereka dilakukan di pabrik P&G Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Tempat penitipan anak ini mempekerjakan pengasuh yang bersertifikat dan terlatih serta memiliki banyak fasilitas seperti ruang tidur dan ruang untuk pengajaran keterampilan pendengaran dan motorik.

Terdapat juga toilet terpisah untuk pria dan wanita. Selain itu, terdapat pantry tempat orang tua dapat memanaskan atau memasak makanan untuk anak kecil yang dilengkapi dengan seperangkat peralatannya.

“Dengan adanya tempat penitipan anak ini, para pekerja perempuan, khususnya yang memiliki anak, dapat memberikan kesempatan kepada anaknya untuk bekerja dengan tenang dan konsentrasi. Mereka juga dapat bertemu dengan anaknya di lain waktu,” jelas Annisa Darojati, Kepala Bagian Pengadaan dan Kesetaraan Kesempatan dan Direktur bertanggung jawab atas persamaan kesempatan. Partisipasi (Kesetaraan & Inklusi) P&G Indonesia pada Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com di kantornya di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Juni 2024.

Selain itu, anak melakukan berbagai aktivitas di penitipan, seperti sarapan pagi, senam, dan olahraga motorik. Mereka dijamin akan berada di sana sampai orang tuanya selesai bekerja. Situs ini gratis untuk karyawan P&G Indonesia.

 

Sementara itu, kantor P&G Indonesia di Jakarta menjalankan program Lollyland, yaitu acara menabung setiap tahun yang dilaksanakan sebelum dan sesudah Idul Fitri. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pengasuhan anak karyawan ketika tidak ada pembantu atau perawat.

“Banyak orang yang membawa anaknya ke kantor dan masuk ke TK karena biasanya tidak ada anggota keluarga atau pengasuh di rumah karena sudah pulang, sehingga anaknya berkumpul dan bermain di TK tersebut,” kata Annisa.

Komitmen P&G Indonesia dalam mendukung kesetaraan gender dan mendukung ibu bekerja tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga memiliki program Gerakan Perempuan Indonesia Maju (Anjani) yang diadakan setiap tahun sejak tahun 2021.

Program Anjani yang diluncurkan keempat kalinya pada tahun ini mengusung tema “Future-sure Womenpreneur” dan berlangsung pada tanggal 12 hingga 14 Juni 2024. Program ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan perempuan melalui peningkatan keterampilan wirausaha perempuan dalam mengakses pasar yang lebih besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, 64,5 persen dari seluruh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dipimpin oleh perempuan. Diperkirakan pada tahun 2025, nilai ekonomi UKM yang dipimpin perempuan akan mencapai USD 135 miliar.

Meski demikian, perempuan pengusaha masih menghadapi tantangan untuk mendapatkan uang guna mengembangkan usahanya. Salah satu kendala terbesarnya adalah terbatasnya akses dan koneksi ke rantai pasokan yang besar.

Menyadari hal tersebut, P&G mencari peluang untuk membantu mengatasi tantangan tersebut dengan meningkatkan kemampuan bisnis pengusaha perempuan melalui inisiatif ‘Supplier Diversity’. Antara tahun 2020 dan 2023, terdapat 65 bisnis milik dan dipimpin perempuan yang diberdayakan melalui program Anjani.

Tahun ini, 25 pengusaha perempuan terpilih dari ratusan pelamar akan mengikuti Anjani 2024. Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pelatihan kreatif berbasis digital yang dapat meningkatkan perkembangan usaha dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Selain itu, peserta mendapatkan peluang baru dan berinteraksi dengan pengusaha perempuan lainnya. Harapannya, hal ini akan semakin membuka peluang yang lebih beragam untuk membangun relasi.

“Anjani edisi keempat ini kami memberikan informasi lengkap mengenai pembuatan konten digital, strategi pemasaran digital, dan pemanfaatan alat digital dalam pertumbuhan bisnis,” jelas Annisa Darojati.

“Selanjutnya Alumni Anjani diajak berbagi pengalaman dan kisah suksesnya. Kemudian (mereka) memberikan informasi dan semangat kepada peserta baru, sehingga mereka yakin mampu menginspirasi harapan peserta baru,” lanjutnya.

Pada kesempatan ini Indra Gunawan, S.KM., M.A., selaku Plt. Wakil Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender mengapresiasi program pembangunan perempuan seperti Anjani 2024 yang tetap berkomitmen terhadap pengembangan perempuan dalam dunia usaha di Indonesia.

Menurutnya, program tersebut tidak hanya memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendorong kreativitas dan pertumbuhan.

“Harapan kami Anjani 2024 tetap dapat menghasilkan keuntungan yang baik dan signifikan sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang besar dengan turut menggerakkan roda pembangunan ekonomi perempuan di Indonesia, serta mendorong banyak perusahaan lain untuk memajukan wirausaha perempuan,” dia berkata. Indera.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *