matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Health Management International atau HMI Malaysia kini memiliki Authorized Representative Office (ARO) di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
HMI Malaysia adalah bagian dari HMI Medical yang sebelumnya dikenal sebagai HMI Group di Singapura. Selama 20 tahun terakhir, HMI Malaysia telah menjadi penyedia layanan kesehatan bagi pasien Malaysia dan internasional, termasuk Indonesia.
Pembukaan kantor ARO terbaru ini menandai berdirinya ARO ke-14 yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.
Tanjung Pinang adalah ibu kota provinsi Kepulauan Riau dan kota terbesar kedua setelah Batam di provinsi tersebut. Kepulauan Riau sendiri mempunyai letak geografis yang unik, letaknya yang sangat dekat dengan Malaysia, titik paling selatan Semenanjung Malaya.
Kantor ARO di Tanjung Pinang didirikan untuk mendukung masyarakat setempat dalam meningkatkan kesadaran kesehatan dengan menyebarkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Seperti semua kantor ARO lainnya di Indonesia, ARO baru akan memberikan bantuan praktis, seperti layanan transportasi dan klaim asuransi. Hal ini akan membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan mereka di Rumah Sakit HMI Malaysia di Johor Bahru dan Melaka.
“Dengan diresmikannya kantor ARO kami yang ke-14, kami berharap dapat terus menunjukkan komitmen dan kesiapan kami untuk melayani lebih banyak pasien internasional, termasuk pasien Indonesia,” kata CEO HMI Malaysia, Mr. Stanley Lam pada peluncuran ARO Tanjung Pinang, Sabtu 25 Mei 2024.
“Kami menyadari meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas dan tertutup, yang memungkinkan mereka mencari opini kedua untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang situasi kesehatan mereka,” tambahnya.
Saat ini HMI Malaysia memiliki dua rumah sakit yang didirikan. Yakni Rumah Sakit Spesialis Regency (RSH) yang berdiri sejak tahun 2009. Rumah sakit ini hanya berjarak 15 menit dari pos terdepan Singapore Woodlands di kota Johor Bahru.
Rumah sakit kedua adalah Mahkota Medical Center (MMC) yang didirikan pada tahun 1994 dan terletak di jantung kota Melaka di antara Situs Warisan Dunia UNESCO.
MMC adalah salah satu rumah sakit swasta terbesar dan terlengkap di Malaysia Selatan. Rumah sakit ini melayani lebih dari 300.000 pasien lokal dan internasional setiap tahunnya.
Pada tahun 2020, MMC menjadi rumah sakit pertama di Melaka yang mendapat persetujuan dari Joint Commission International (JCI), yang memberikan pengakuan terhadap standar keselamatan pasien dan kualitas layanan.
Selain itu, MMC juga menerima akreditasi Malaysian Society for Health Quality (MSQH) edisi ke-6 dan menjadi salah satu rumah sakit pertama di Malaysia yang menerima Akreditasi Internasional CCPC untuk Kanker Payudara.
Fitur penting dari perawatan kanker di MMC adalah penekanan pada layanan kesehatan yang berpusat pada pasien dan program “perjalanan kanker” yang inovatif.
Rumah sakit dengan sempurna mengintegrasikan peran Perawat Navigator sebagai bagian penting dari model perawatan pasien.
MMC merupakan salah satu finalis program Malaysian Flagship Medical Tourism yang diselenggarakan oleh Malaysia Healthcare Tourism Council (MHTC) yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Malaysia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan profil layanan kesehatan di Malaysia dengan mendukung penyedia layanan kesehatan swasta terbaik di Malaysia.
Sementara itu di RSH, rencana ekspansi besar-besaran sedang berjalan. Antara lain membangun blok untuk memperluas rumah sakit guna meningkatkan kapasitas rumah sakit.
Setelah dibangun, RSH akan menjadi rumah sakit perawatan tersier dengan 380 tempat tidur dan kapasitasnya dapat diperluas menjadi 500 tempat tidur. Sehingga kami dapat memberikan pelayanan medis yang komprehensif kepada pasien.
Selain itu, Regency Medical Care Center (RMCC) juga sedang dibangun dan akan segera diluncurkan. Fasilitas layanan kesehatan baru ini didedikasikan untuk mendefinisikan kembali perjalanan layanan kesehatan pasien dengan menggabungkan layanan berkualitas dengan akses dan kenyamanan. Dengan pendekatan yang berpusat pada pasien, RMCC akan memberikan pasien layanan kesehatan yang komprehensif dalam lingkungan yang mendukung.
Dengan konektivitas yang tinggi dan kedekatannya dengan Provinsi Kepri, RSH dan MMC akan menjadi kenyamanan bagi masyarakat Kepri.
Selain itu, dengan dibukanya kantor ARO baru, masyarakat Indonesia kini dapat dengan mudah mengakses RSH. Mereka bisa melakukan perjalanan dari Tanjung Pinang ke Stulang Laut, Johor Bahru, dengan kapal feri langsung setiap hari.
Pilihan lainnya adalah menggunakan jasa kapal feri dari Batam menuju Stulang Laut, Johor Bahru, dengan jadwal hingga 10 perjalanan per hari. Akses menuju MMC dapat dilakukan dengan berangkat ke Melaka menggunakan kapal feri melalui Stulang Laut, khususnya bagi mereka yang membutuhkan layanan medis khusus atau memerlukan second opinion mengenai kondisi kesehatannya.
“Kami memahami bahwa menjalani sistem layanan kesehatan di luar negeri bisa jadi sulit bagi pasien dan keluarga mereka,” kata Stanley.
“Dengan memberikan lebih banyak informasi mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan terdekat di Melaka dan Johor Bahru melalui kantor ARO baru kami di Tanjung Pinang, kami berharap dapat memberdayakan lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengambil keputusan yang tepat mengenai kondisi medis mereka.”
Pada acara peluncuran tersebut, Ketua Menteri Johor YAB Dato’ Onn Hafiz bin Ghazi menyambut baik keputusan HMI Malaysia untuk membuka kantor ARO baru di Tanjung Pinang.
“Dijelaskan Pak Stanley, terdapat hubungan yang sangat baik dengan perahu antara Kepulauan Riau, Batam, dan Johor. Dengan adanya hubungan ini, kita akan mempererat hubungan antara Kepulauan Riau dan Johor.” kedua tempat ini bisa mendapatkan keuntungan,” katanya.
Ketua Menteri Johor, YAB Dato’ Onn Hafiz bin Ghazi, menyampaikan terima kasih kepada HMI yang telah membangun Regency Hospital di Johor Bahru, dan baru-baru ini membangun RMCC di Mid Valley Southkey. Ia mengucapkan selamat atas dibukanya ARO Tanjung Pinang.
“Dengan rasa syukur dan bangga, saya membuka kantor HMI Malaysia yang ke-14 di Tanjung Pinang,” ujarnya.