Fri. Sep 20th, 2024

Efek Geopolitik, Perusahaan iPhone Pindahkan Aktivitas Produksi dari China ke India

matthewgenovesesongstudies.com, New Delhi – Di tengah ketegangan geopolitik antara Beijing dan Washington, Apple berupaya keras untuk mengkonsolidasikan rantai pasokannya di luar China, yang masih menjadi produsen iPhone terbesar di dunia.

Langkah Apple untuk membuka dua toko ritel di Mumbai dan New Delhi, India, serta rencananya untuk membuka toko ketiga pada tahun 2025 menunjukkan bahwa pasar India merupakan prioritas bagi perusahaan teknologi tersebut.

Transfer teknologi besar-besaran dari Tiongkok ke India untuk manufaktur dan operasi rantai pasokan merupakan perkembangan besar yang menarik perhatian internasional, demikian dilansir laman Vietnam Times, Sabtu (13/4/2024).

Langkah ini bisa menjadi langkah besar yang mempunyai implikasi besar, tidak hanya bagi India dan Tiongkok, namun juga bagi sektor teknologi dunia dan kekuatan perdagangan internasional.

Lini produksi Apple telah aktif di Tiongkok sejak tahun 2001, dan perpindahan perusahaan ke luar negeri merupakan langkah besar karena sejumlah alasan.

Selain menandai tonggak penting dalam transformasi rantai pasokan global, langkah ini mencerminkan perubahan ekonomi dan geopolitik.

Menurut para ahli, Tiongkok dan India adalah raksasa di kawasan Asia, dan pertumbuhan ekonomi di satu negara dapat menyebabkan penurunan ekonomi di negara lain.

Oleh karena itu, hubungan tanpa kekerasan antara India dan Tiongkok diprediksi akan bermanfaat dalam jangka panjang bagi hubungan kedua negara.

Selain memproduksi dan merakit produk Apple, Tiongkok juga merupakan pasar utama iPhone dan produk Apple lainnya.

Upaya Apple untuk memindahkan jalur perakitannya keluar dari Tiongkok telah meningkat selama lima tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing, dan masalah rantai pasokan membuat kebijakan non-Covid Xi Jingping memaksa Apple untuk menghentikan produksi Made in China.

Apple berencana meninggalkan Tiongkok karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah menurunnya penjualan. Menurut perusahaan investasi JP Morgan, penjualan iPhone Apple di Tiongkok menurun drastis.

Namun, perusahaan berharap layanan Apple seperti Apple TV+ dan iCloud dapat meredam penurunan tersebut.

Faktor penting lainnya adalah kapasitas produksi India, kata CEO Apple Tim Cook.

“India bergerak cepat ke arah yang benar. Mereka telah mengubah undang-undang perpajakan, struktur upah, dan kami sangat yakin bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk melakukan hal tersebut.”

Pasar India yang berkembang dan basis pelanggan yang berkembang, biaya tenaga kerja yang rendah, biaya produksi yang rendah dan mitigasi risiko adalah alasan utama lainnya di balik langkah ini.

Menurut para ahli, peralihan Apple dalam bidang manufaktur dan perakitan akan berdampak signifikan pada India dan Tiongkok.

Setelah langkah tersebut, Apple bisa memproduksi iPhone dan produk lainnya dengan harga lebih murah sehingga konsumen bisa menikmati produk terbaik Apple.

Perubahan ini memungkinkan Apple untuk mengubah rantai pasokannya, sehingga mengurangi kerentanan terhadap masalah seperti masalah perdagangan atau bencana alam.

Sejalan dengan inisiatif ‘Make in India’ yang dicanangkan pemerintah India, kepindahan Apple ke India akan meningkatkan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian negara.

Di sisi lain, keluarnya Apple dari Tiongkok dapat mengakibatkan hilangnya lapangan kerja, pendapatan, dan aktivitas ekonomi di wilayah yang sangat bergantung pada operasional Apple, karena perusahaan teknologi Amerika itu penting bagi perekonomian Tiongkok.

Para ahli mengatakan langkah tersebut dapat mengganggu ekosistem dan rantai pasokan negara tersebut, serta meningkatkan persaingan perdagangan dan ekonomi antara Tiongkok, India, dan negara-negara Barat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *