Mon. Sep 16th, 2024

Ekonomi AS Cuma Tumbuh 1,6% di Kuartal I 2024, Ini Gara-garanya

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh di bawah ekspektasi pada kuartal I 2024. Pada awal tahun, indikator pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan.

Dirilis CNBC International pada Jumat (26/4/2024), Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS menemukan produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi negara tersebut, naik 1,6 persen pada paruh pertama tahun 2024.

Angka tersebut lebih kecil dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,4%, 3,4% pada kuartal 2023, dan pertumbuhan 4,9% pada periode sebelumnya.

Belanja konsumen AS juga melambat, tumbuh hanya 2,5 persen pada kuartal pertama tahun 2024, di bawah kenaikan 3,3 persen pada kuartal keempat dan perkiraan Wall Street sebesar 3 persen.

Namun kemajuan yang stabil dalam pemerintahan negara bagian dan lokal membantu menjaga produk domestik bruto AS tetap positif pada kuartal pertama, sementara menyusutnya persediaan swasta dan meningkatnya impor berdampak negatif.

Sementara itu, inflasi, ukuran utama inflasi Federal Reserve, naik dari 3,4% secara tahunan pada kuartal pertama menjadi kenaikan terbesar tahun ini dan naik 1,8% pada kuartal keempat. seperempat. Tuhan 2013

Tidak termasuk pangan dan energi, PCE inti AS naik 3,7 persen, keduanya jauh di atas target H sebesar 2 persen. 

“Ini adalah laporan terburuk, dengan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan dan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan,” kata David Donabedian, kepala investasi AS di CIBC Private Wealth.

“Kami tidak jauh dari memangkas semua investasi yang tidak memenuhi ekspektasi investor. Hal ini akan memaksa (Ketua Fed Jerome) Powell untuk memberikan nada brutal pada pertemuan [(Komite Pasar Federal) minggu depan,” katanya.

 

Data ekonomi AS dirilis ketika pasar semakin gelisah terhadap kebijakan moneter dan Federal Reserve mulai memangkas suku bunga.

Suku bunga dana federal, di mana bank saling meminjamkan dalam semalam, berada dalam kisaran target 5,25% hingga 5,5%, tertinggi dalam 23 tahun, meskipun bank sentral AS belum menaikkan suku bunga sejak Juli 2023.

Investor kini mengubah pandangan mereka mengenai kapan H akan mulai menarik kebijakannya karena inflasi AS yang masih tinggi. 

“Perekonomian akan terus melambat di sektor-sektor mendatang karena konsumen cenderung mendekati akhir dari belanja besar-besaran mereka,” kata Jeffrey Roach, kepala ekonom di LPL Financial.

“Tingkat pengumpulan turun karena inflasi yang lebih tinggi memberikan tekanan yang lebih besar pada konsumen. Kami memperkirakan inflasi akan moderat sepanjang tahun karena permintaan agregat melambat, meskipun target 2% hingga 2% masih terlihat masih jauh,” jelasnya.

Meski perekonomiannya kuat, Jerome Powell, Presiden Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed H), meyakini Amerika Serikat belum mencapai inflasi yang sesuai dengan tujuan bank sentral.

Menurut CNBC International, Rabu (17/4/2024), meski inflasi terus menurun, Powell mengatakan inflasi tidak bergerak cukup cepat dan kebijakan saat ini harus tetap diterapkan.

“Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang solid dan kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja, namun tidak ada kemajuan lebih lanjut mengenai target inflasi 2% sepanjang tahun ini,” kata Powell dalam pernyataan mengenai hubungan ekonomi AS-Kanada di forum tersebut.

Menurut pernyataan pejabat bank sentral baru-baru ini, Powell telah mengindikasikan bahwa kebijakan saat ini akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati 2%.

Per Juli 2023, H telah meningkatkan peringkat persetujuannya menjadi 25%-5,5%, tertinggi dalam 23 tahun. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan pengguna sebesar 11 kali lipat sejak Maret 2022.

“Data lama tidak membuat kita lebih percaya diri, hanya dibutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mendapatkan kepercayaan tersebut,” katanya.

“Namun, kami yakin kebijakan ini berada pada posisi yang tepat untuk mengatasi risiko yang kita hadapi,” kata Powell.

Boss H menambahkan bahwa sampai inflasi AS menunjukkan kemajuan lebih lanjut, ia mungkin akan mempertahankan batasan suku bunga sesuai kebutuhan.

Komentar tersebut muncul setelah pertumbuhan AS yang lebih tinggi dari perkiraan dalam tiga bulan pertama tahun 2014. Indeks harga bulan Maret yang dirilis minggu lalu menunjukkan inflasi tahunan sebesar 3,5%, jauh dari puncaknya sekitar 9% pada pertengahan tahun 2022, tetapi lebih tinggi dibandingkan pada bulan Oktober 2023. menunjukkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *