Thu. Sep 19th, 2024

Ekspor Batik Indonesia Capai Rp 283 Miliar di 2023, Saatnya Masuk Pasar Digital?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta UMKM Batik membutuhkan ekosistem pasar digital yang mendukung. Pemerintah mengapresiasi partisipasi swasta dalam pengembangan UMKM batik. Hanung Harimba, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi, mengatakan peran swasta sangat besar dalam mendukung UKM batik, mulai dari dukungan manajemen usaha, pemasaran usaha, hingga kemitraan.

“Kampanye Lokal dengan Batik dari Tokopedia dan Toko”. “Tokopedia sangat membantu UMKM batik dengan melakukan inkubasi UMKM batik, memberikan konsultasi pengembangan usaha batik, dan mengembangkan usaha batik lokal di platform e-commerce,” kata Hanung dalam keterangan tertulis, Senin (29/04/2024).

Hanung mengatakan, ekosistem yang menguntungkan sangat penting dalam pasar digital. Sebab, batik berkontribusi besar terhadap ekspor Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor batik Indonesia bernilai sekitar US$17,5 juta atau Rp 283 miliar pada tahun 2023 (kurs 16.226 terhadap USD). Jumlah ini tidak sebanyak sebelum pandemi. Namun angka-angka tersebut menunjukkan besarnya potensi industri batik. Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke negara-negara berikut: Amerika Serikat (74,75%), Jerman (3,61%), Singapura (3,23%), Malaysia (2,82%) dan Kanada (1,92%).

Toko | Pemimpin kategori fashion Tokopedia, Desi Muharlina Bungsu mengungkapkan, kampanye Lokal dengan Batik merupakan salah satu upaya Tokopedia dan Shop. Tokopedia akan mendukung perkembangan industri batik sekaligus memperkenalkan batik kepada masyarakat lebih luas.

Program ini juga membantu UMKM batik lokal untuk memasarkan produknya dan memberikan akses yang lebih mudah terhadap pinjaman usaha untuk permodalan dari mitra keuangan terafiliasi, kata Desi.

“Jadi, UKM lokal yang mengikuti program Melocal tidak memungut komisi, yakni Institut Seni Indonesia nol persen untuk membuat sejumlah desain menarik untuk UMKM batik lokal.”

 

 

Tak hanya itu, kata Desi, UKM batik lokal yang tergabung dalam Melokal with Batik akan dibantu kampanye pemasaran produknya untuk meningkatkan penjualan. Ia mengatakan, langkah tersebut terbukti efektif meningkatkan pesanan UMKM batik lokal sekitar 2,5 kali lipat.

Manajer Pemasaran Batik Arkansas Oki Dwanto memuji kampanye Lokal dengan Batik yang dijalankan Tokopedia dan SHOP. Tokopedia. Awalnya Batik Arkansas ludes terjual hanya dengan dua orang karyawan, ujarnya. Kini, Tokopedia dan Toko Batik Arkansas | Tersedia online melalui Tokopedia dan berhasil mempekerjakan 50 karyawan.

“Saya bisa belajar banyak dari program Lokal Berbatik. Awalnya produk batik Arkanza dijual secara tradisional, namun kini sudah bisa dijual di e-commerce. Tak hanya itu, motif batik Arkansas juga semakin bertambah, konsep brand pun semakin bertambah. “Sekarang kita mulai menjangkau generasi muda,” kata Oki.

 

Riesta Karantina, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, mengatakan dari 64,5 juta UMKM batik, 60 persennya masuk dalam kategori mikro. UMKM mikro batik ini memerlukan bantuan dalam menciptakan ekosistem agar dapat terus berkembang.

“Tantangan bagi UMKM batik ada dua, yang pertama adalah aspek hukum dan yang kedua adalah aspek manajerial. Permasalahan legalitas yang muncul sebagian besar mencakup permasalahan hak intelektual dan hak merek, sedangkan permasalahan manajerialnya adalah UMKM mikro dapat dikelola. baik sehingga mereka dapat menemukan pasar mereka.”

Riesta juga mengucapkan terima kasih kepada pendukung seperti Tokopedia yang telah mendukung UMKM batik lokal.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *