Sun. Sep 8th, 2024

Elon Musk Hibahkan Opsi Saham untuk Karyawan Tesla, Ada Syaratnya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – CEO Tesla Elon Musk mengumumkan kepada karyawannya bahwa perusahaan berencana memperkenalkan kompensasi berbasis saham bagi karyawan berkinerja tinggi. Pengumuman tersebut disampaikan oleh seorang karyawan Tesla yang menolak disebutkan namanya.

Rencana kompensasi tersebut muncul beberapa hari setelah Elon Musk mendapat persetujuan pemegang saham atas rencana pembayaran senilai USD 56 miliar atau sekitar Rp 919,32 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar AS sekitar 16.416 terhadap rupiah). yang terdiri dari opsi saham.

Pengumuman ini muncul dua bulan setelah Musk mengumumkan PHK yang mempengaruhi lebih dari 10% tenaga kerja global Tesla karena permintaan kendaraan listrik melambat dan persaingan harga dari pesaing Tiongkok meningkat.

“Selama beberapa minggu ke depan, Tesla akan melakukan tinjauan komprehensif untuk memberikan penghargaan opsi saham untuk operasi luar biasa,” kata Musk seperti dikutip melalui email kepada karyawannya, Selasa (18/6/2024).

“Kami juga memiliki program yang sedang berjalan untuk menawarkan hibah opsi spot kepada siapa saja yang melakukan sesuatu yang luar biasa bagi perusahaan. Terima kasih atas semua yang Anda lakukan untuk membuat Tesla sukses,” lanjut email tersebut.

Namun hingga berita ini ditulis, Tesla belum mengeluarkan pernyataan resmi. Tesla memberikan penghargaan saham berdasarkan prestasi kepada karyawannya tahun lalu, kata orang yang mengetahui masalah tersebut.

Margin Tesla terpukul tahun lalu oleh pemotongan harga agresif yang bertujuan meningkatkan permintaan dan menangkis persaingan. Menurut Yahoo Finance, saham Tesla telah anjlok 25% sejak awal tahun 2024, dan pembuat mobil listrik tersebut telah memperingatkan kemungkinan penurunan penjualan yang tajam.

 

Sebelumnya, saham Tesla, produsen mobil listrik ternama Amerika, terpantau anjlok pada Jumat 14 Juni 2024 waktu setempat.

Berdasarkan data Nasdaq yang dipantau pada Sabtu (15/06/2024), saham Tesla melemah 2,44 persen menjadi $178,01 pada penutupan.

Pelemahan ini menyusul persetujuan pemegang saham Tesla terhadap paket gaji CEO Tesla Elon Musk sebesar US$56 miliar atau Rp923,2 triliun.

Menurut Channel News Asia, kesepakatan itu menggarisbawahi dukungan Musk dari basis investor ritel Tesla, yang banyak di antaranya adalah penggemar vokal miliarder terkaya di dunia tersebut.

Angka pendapatan terbaru ini disetujui meskipun ada tentangan dari beberapa investor institusi besar dan perusahaan pialang.

Pada pertemuan pemegang saham tahunan di Austin, Texas, Musk menggambarkan dirinya sebagai orang yang optimis secara patologis.

“Jika saya tidak optimis, pabrik ini tidak akan ada,” kata Musk.

“Tapi pada akhirnya berhasil. Itu penting,” ujarnya.

Di sisi lain, perjanjian tersebut tidak menyelesaikan tuntutan hukum di pengadilan Delaware atas rencana pembayaran tersebut, yang menurut beberapa pakar hukum dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Seorang hakim menolak paket pembayaran tersebut pada bulan Januari 2024, dan menggambarkannya sebagai hal yang “tidak dapat dicapai”.

Pemegang saham Tesla meningkatkan pengawasan investor dengan mengusulkan pengurangan masa jabatan dewan menjadi satu tahun dan menurunkan persyaratan pemungutan suara proposal menjadi mayoritas sederhana, meskipun ada penolakan dari dewan terhadap keduanya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu pemegang saham Tesla mengajukan gugatan terhadap CEO Elon Musk. Gugatan tersebut menuduh bos Tesla melakukan perdagangan orang dalam ketika Elon Musk menjual saham senilai lebih dari $7,5 miliar pada akhir tahun 2022.

Saham Tesla turun 0,39% pada perdagangan Nasdaq pada 31 Mei 2024 menyusul kabar gugatan pemegang saham terhadap Elon Musk.

Pemegang Saham Michael Perry mengatakan dalam gugatan yang diajukan di Delaware Chancery Court bahwa harga saham Tesla turun setelah rilis hasil kuartal keempat pada 2 Januari 2023, dan menuduh bahwa Elon Musk menghasilkan keuntungan yang tidak beralasan sekitar $3 miliar setelah diberi tip. dari lingkaran dalam.

“Musk memanfaatkan posisinya di Tesla dan melanggar kewajiban fidusianya kepada Tesla,” bunyi gugatan tersebut, dikutip Sabtu (1/6/2024).

Penggugat meminta pengadilan memerintahkan Elon Musk membayar kembali keuntungan transaksi tersebut. Gugatan tersebut juga menunjukkan Musk menjual saham tersebut pada tanggal yang berbeda, yakni November 2022 dan Desember 2022.

Selain Musk, penggugat juga menuduh para eksekutif Tesla melanggar kewajiban fidusia dengan mengizinkan Musk menjual sahamnya.

 

Dalam gugatannya, Perry mengklaim bahwa Musk, yang mengatakan pada tahun 2022 bahwa permintaan kendaraan Tesla kuat tetapi pada pertengahan November mengetahui angka yang lebih rendah dari perkiraan karena dia memiliki akses ke data real-time, menjual sahamnya sebelum informasi tersebut tersedia. dilepaskan. publik.

“Jika (Musk) menunggu hingga berita buruk muncul untuk mencapai penjualan ini, penjualannya pada bulan November dan Desember 2022 akan kurang dari 55% dari penjualan sebenarnya,” jelas gugatan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *