Thu. Sep 19th, 2024

Elon Musk Izinkan Pengguna X Unggah dan Tonton Konten Dewasa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) kini telah menetapkan aturan baru yang memperbolehkan pengguna mengunggah atau melihat konten dewasa di platformnya.

Pemberian lisensi terhadap konten dewasa juga sejalan dengan kebijakan baru yang mengharuskan konten tersebut diberi label sebagai konten dewasa.

Meski konten dewasa sudah beredar jauh sebelum Elon Musk membeli Twitter pada tahun 2022, namun saat itu perusahaan belum memutuskan secara resmi mengenai kebijakan tersebut.

Dulu banyak pembuat konten dewasa yang mengunggah konten seksual ke Twitter, selain program berlangganan Twitter Blue, banyak pekerja seks dan pelaku pornografi yang menetapkan biaya berlangganan untuk konten yang mereka buat.

Kini, setelah berpindah ke X, perusahaan akhirnya meresmikan kebijakan tersebut dengan menandai setiap postingan yang menampilkan konten seksual.

Mengutip Associated Press, Selasa (6/4/2024), perusahaan milik Elon Musk meluncurkan kebijakan tersebut pada Senin (6/3/2024), mengumumkan bahwa X mengizinkan pengguna membuat, berbagi, dan menikmati konten dewasa, selama konten tersebut dibuat. dan dibagikan berdasarkan kesepakatan.

Perusahaan juga menyatakan bahwa ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah dan dapat diunggah ke platformnya.

 

 

Meskipun memungkinkan pengguna untuk melihat konten seksual, X juga memberikan pembatasan pada konten tersebut untuk pengguna di bawah umur dan untuk pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihat konten tersebut.

Hal ini dilakukan agar pengguna yang tidak melihat konten seksual di X tetap nyaman menggunakan platform tersebut.

Lindungi anak-anak

Selain itu, X juga memperkenalkan aturan baru yang melarang konten yang menampilkan atau mempromosikan konten seksual atau kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Hal ini dilakukan agar konten pedofilia tidak tersebar di media sosial X/Twitter. 

“Kami juga melarang konten yang mendorong eksploitasi, kurangnya persetujuan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh,” tulis X di situs resminya.

Sebelumnya, Elon Musk menyatakan Twitter akan bertransformasi total dengan X. 

Platform Twitter asli, yang terkenal dengan logo burung biru ikonik dan penekanan pada pesan singkat, telah hilang. X Corp., perusahaan penerus yang didirikan oleh Elon Musk, sedang menerapkan rebranding secara menyeluruh.

Langkah yang diambil Elon Musk membuat X resmi bukan lagi Twitter. Dalam postingan tweetnya, Elon Musk mengumumkan bahwa semua sistem X utama sekarang menjadi x.com (bukan lagi twitter.com).

Penutupan twitter.com menandai langkah pasti dalam evolusi platform ini. Semua operasi situs web telah ditransfer ke X.com. Artinya, proses transisi selama setahun (dari Twitter ke X) telah berakhir dan eksistensi Twitter pun berakhir.

Namun, ambisi X lebih dari sekadar menggantikan Twitter. Musk membayangkan X sebagai platform komprehensif yang mencakup layanan lebih luas. 

Dikutip Gizchina, Minggu (19/5/2023), integrasi fungsi seperti pemrosesan pembayaran dan email merupakan pengembangan potensial di masa depan.

Salah satu fitur menarik yang kini ditawarkan X adalah Grok, chatbot bertenaga AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Namun, akses ke Grok dan fitur premium lainnya memerlukan biaya. X Premium +, layanan berlangganan berjenjang, menawarkan fitur ini kepada pengguna.

Twitter resmi melakukan rebranding hampir setahun lalu menjadi X, namun sebagian besar halamannya masih menggunakan Uniform Resource Locator alias URL Twitter.

Terakhir, Elon Musk mengumumkan bahwa jejaring sosial tersebut telah menyelesaikan transfer semua sistem intinya ke X.com.

Hal ini menunjukkan bahwa Platform X telah menyelesaikan transisi ke identitas barunya dan telah menghapus semua jejak nama Twitter dan logo ikonik Bluebird.

Situs web juga mengubah halaman arahan dan halaman login dengan catatan di bawah ini. Demikian dikutip dari Engadget, Sabtu (18/5/2024).

Catatan itu berbunyi: “Selamat datang di x.com! Kami memberi tahu Anda bahwa kami telah mengubah URL, namun perlindungan privasi dan data Anda tetap sama.”

Halaman tersebut kemudian tertaut ke halaman Privasi, yang sekarang menggunakan x.com sebagai alamatnya.

Tahun lalu perusahaan secara bertahap kehilangan identitasnya. Mereka mengubah nama resminya dari @Twitter menjadi @X dan mengganti logo Twitter di gedung kantor pusat.

Tweetdeck telah berganti nama menjadi XPro dan Twitter Blue telah berganti nama menjadi X Premium. Perusahaan juga perlahan-lahan memindahkan halamannya ke x.com.

Langkah ini dinilai lambat sehingga transfer datanya cukup berisiko dari segi keamanan, karena penjahat bisa memanfaatkan URL yang tidak cocok untuk melakukan phishing.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *