Sun. Sep 22nd, 2024

Elon Musk Mau Bikin Superkomputer xAI, Biar AI Grok Makin Pintar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Starlink dan pendiri Tesla Elon Musk berencana membangun komputer AI baru, Grok.

Elon Musk mengatakan kepada investor bulan ini, seperti dilansir Engadget, Kamis (30/5/2024) bahwa startup miliknya xAI berencana membangun mesin berteknologi tinggi pada akhir tahun 2025 untuk membuat chatbot Grok AI.

Superkomputer tersebut diperkirakan akan dibuat menggunakan beberapa chip GPU NVIDIA H100 dan biaya produksinya akan mencapai satu triliun.

CEO Tesla telah mengatakan bahwa Grok versi ketiga akan membutuhkan 100,000 chip, lima kali lipat dari 20,000 GPU yang akan digunakan untuk melatih Grok 2.0.

Menurut laporan The Information, Elon Musk juga mengatakan kepada investor dalam pidatonya bahwa kelompok GPU yang direncanakan akan empat kali lebih besar dari chip yang digunakan oleh pesaing xAI.

Dengan ribuan chip superkomputer xAI, AI Grok dapat memproses informasi visual seperti gambar dan gambar serta teks.

Elon Musk juga berbicara tentang teknologi kecerdasan buatan yang disebut Artificial Intelligence. Sementara itu, pria yang baru membuka Starlink di Bali ini mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan atau yang dikenal dengan AI dapat mengambil alih segala jenis pekerjaan.

“Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” kata Elon Musk pada konferensi teknologi tentang kecerdasan buatan, menurut CNN. 

Namun, menurutnya, hal tersebut tidak selalu berdampak negatif. Pasalnya, Elon Musk pernah mengatakan bahwa bekerja akan menjadi pilihan di masa depan. Dengan demikian, seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan minat dan hobinya.

Elon Musk pernah mengatakan bahwa kecerdasan buatan dan robot akan menyediakan berbagai produk dan layanan yang diinginkan masyarakat. Untuk mencapai hal ini, ia menyebutkan perlunya mengumpulkan lebih banyak dana dari seluruh dunia. Sayangnya, Elon Musk tidak menyebutkan bagaimana hal tersebut akan tercapai. 

Meski demikian, Musk menegaskan tidak akan ada kekurangan barang dan jasa. Hal ini karena teknologi AI telah berkembang secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh karena itu, regulator, perusahaan, dan konsumen masih bertanya-tanya bagaimana cara menggunakan teknologi ini secara efektif.

Elon Musk secara terbuka menyatakan keprihatinannya tentang kecerdasan buatan (AI). Dalam pidato utamanya pada hari Kamis, dia menyebut teknologi sebagai ketakutan terbesarnya.

Dia mengutip Seri Buku Budaya Ian Banks: Buku ini adalah visi kemanusiaan fiksi dan terkenal yang dipimpin oleh teknologi sebagai “visi fantastis” tentang masa depan kecerdasan buatan.

Namun, di tengah dunia pengangguran di masa depan, Musk ragu apakah masyarakat akan merasa puas.

Dia berkata: “Pertanyaannya sangat penting. Jika komputer dan robot dapat bekerja lebih baik daripada manusia, apakah hidup kita memiliki makna?”

Musk berpendapat bahwa mungkin masih ada komponen manusia dalam hal ini, sehingga manusia dapat memberi makna pada kecerdasan buatan.

Sebaliknya Elon Musk menjadi sasaran media sosial yang juga mengejek WhatsApp melalui promosi di akun X miliknya.

Dalam updatenya tanggal 25 Mei 2024, Elon Musk menulis: “WhatsApp mengirimkan data pengguna setiap malam. Beberapa orang masih menganggap (WhatsApp) aman.”

Dia menulis ini karena suatu alasan. Ia pun mengutip apa yang ditulis pengguna X lainnya yang merangkum 12 artikel terbaru. Poin terakhir menunjukkan WhatsApp mengirimkan data penggunanya setiap malam.

“WhatsApp mengirimkan data pengguna setiap malam, yang dianalisis dan digunakan untuk menargetkan iklan, menjadikan pengguna sebagai produk mereka, bukan pelanggan,” tulis salah satu pengguna X.

Mengutip The News.com, Minggu (26/5/2024), WhatsApp tidak menanggapi klaim Elon Musk. Namun situs WABetaInfo yang menyajikan berbagai informasi seputar WhatsApp mengunggah tanggapan atas kritik Elon Musk terhadap platform X.

“Sangat mudah untuk menyalahkan WhatsApp ketika Anda memiliki sesuatu untuk dipromosikan, seperti aplikasi perpesanan X dan enkripsi end-to-end. Ini adalah alasan utama mengapa Elon Musk membagikan informasi palsu di WhatsApp,” tulis WABetaInfo.

WABetaInfo menambahkan tweet mereka. “WhatsApp tidak membagikan data pengguna setiap malam untuk tujuan periklanan. WhatsApp di Android memiliki cadangan lokal yang selalu ada di perangkat mereka. Pengguna dapat memverifikasi ini dengan menggunakan alat pemantauan lalu lintas untuk melihat permintaan HTTP apa yang dibuat.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *