Sun. Sep 8th, 2024

Elon Musk Mau Digaji Rp 923 Triliun, Saham Tesla Langsung Melorot

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Saham produsen mobil listrik ternama asal Amerika, Tesla, tampak melemah pada akhir perdagangan Jumat 14 Juni 2024 waktu setempat.

Saham Tesla turun 2,44 persen menjadi US$178,01 pada akhir perdagangan, berdasarkan data Nasdaq yang dipantau Sabtu (15/6/2024).

Pelemahan tersebut menyusul persetujuan CEO Tesla Elon Musk atas paket pembayaran $56 miliar atau Rp 923,2 triliun oleh pemegang saham Tesla.

Menurut Channel News Asia, kesepakatan itu menggarisbawahi dukungan yang diterima Musk dari investor ritel Tesla, yang banyak di antaranya adalah penggemar miliarder terkaya di dunia tersebut.

Jumlah pembayaran terakhir ini disetujui meskipun ada tentangan dari investor institusi besar dan perusahaan proksi.

Pada rapat pemegang saham tahunan di Austin, Texas, Musk menyebut dirinya optimis.

“Jika saya tidak optimis, perusahaan ini tidak akan ada,” kata Musk.

“Tetapi pada akhirnya saya berhasil. Itu yang penting,” ujarnya.

Di sisi lain, penyelesaian tersebut tidak menyelesaikan litigasi mengenai rencana pembayaran di pengadilan Delaware, yang menurut beberapa pakar hukum dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Seorang hakim pada Januari 2024 menyebut paket pembayaran itu “tidak masuk akal”.

Pemegang saham Tesla telah meningkatkan tingkat pengawasan investor dengan mengeluarkan proposal yang mendukung pemendekan masa jabatan dewan dan mengurangi persyaratan untuk suara mayoritas pada proposal tersebut, meskipun ada tentangan dari kedua belah pihak.

Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen Tesla mengajukan gugatan terhadap CEO Elon Musk. Gugatan tersebut menuduh eksekutif Tesla melakukan perdagangan orang dalam setelah Elon Musk menjual saham senilai lebih dari $7,5 miliar pada akhir tahun 2022.

Pada 31 Mei 2024, saham Tesla turun 0,39% di Nasdaq setelah adanya kabar gugatan yang diajukan pemegang saham terhadap Elon Musk.

Pemegang Saham Michael Perry, dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Delaware Chancellor, mengatakan saham Tesla turun setelah rilis hasil kuartal keempat pada 2 Januari 2023, dan mengatakan akuisisi Elon Musk menciptakan keuntungan ilegal. $3 miliar setelah berkonsultasi. dari dalam

“Musk menyalahgunakan posisinya di Tesla, dan dia melanggar kewajibannya kepada Tesla,” menurut US News pada Sabtu (1/6/2024).

Penggugat meminta pengadilan mengembalikan keuntungan Elon Musk dari penjualan tersebut. Gugatan tersebut juga mendakwa Musk menjual sahamnya pada tanggal berbeda, yakni November 2022 dan Desember 2022.

Selain Musk, penggugat juga menuduh direktur Tesla melanggar tugasnya dengan membiarkan Musk menjual sahamnya.

 

Perry mengatakan dalam gugatannya bahwa permintaan mobil Tesla pada tahun 2022 bagus, tetapi mengetahui angka yang lebih rendah dari perkiraan pada pertengahan November, menyelami fakta dan menjual sahamnya sebelum berita diumumkan. di muka umum.

“Jika (Musk) menunggu hingga berita buruk itu selesai,…penjualannya akan kurang dari 55% penjualan pada November dan Desember 2022,” demikian bunyi gugatan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *