Thu. Sep 26th, 2024

Emiten Grup Lippo Multipolar Technology Catat Pendapatan Rp.1,63 Triliun di Semester I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, emiten Jakarta Lippo Group yakni PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,63 triliun pada Juni 2024, meningkat 3,90% dari Rp 1,57 triliun pada kuartal I 2023. seperempat.

CEO MLPT Wahyudi Chandra menjelaskan Multipolar memperoleh pendapatan dari jasa teknologi sebesar Rp672,04 miliar, perangkat keras dan dukungan sebesar Rp498,06 miliar, bisnis outsourcing IT sebesar Rp305,08 miliar, perangkat lunak sebesar Rp133,48 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp25,40 miliar. . 

“Pada Juni 2024, kami bisa mencatatkan omzet yang sedikit lebih tinggi dari target, dan laba kotor kami sedikit lebih rendah dibandingkan target, namun dibandingkan tahun lalu, kami masih mengalami pertumbuhan,” ujar Wahyudi kepada Incidental Public. Pameran digelar secara online pada Rabu (18 September 2024).

Wahyudi mengungkapkan, laba kotor perseroan tahun berjalan hingga Juni 2024 sebesar Rp 258 miliar, di bawah target yang sebesar Rp 295 miliar. Sedangkan MLPT mencatatkan laba usaha melebihi target sebesar Rp132 miliar dari target Rp131 miliar.

Laba tahun ini meningkat menjadi Rp 240 miliar pada semester I 2024.

“Jasa teknologi (turnover) meningkat sebesar 31,91%, perangkat komputer dan peralatan pendukungnya menurun sebesar 22,65%, outsourcing IT yang sebagian besar berasal dari anak perusahaan kami PDI juga meningkat sebesar 33,60%, perangkat lunak sedikit menurun sebesar 22,19% merupakan peningkatan sebesar sekitar 30,93 persen,” jelasnya.

Saat itu, Wahyudi juga mengatakan perseroan sedang gencar mengerahkan modal untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan di bidang teknologi big data, keamanan cloud kecerdasan buatan, dan pengembangan platform digital di tengah sentimen penurunan suku bunga. 

Seperti diketahui, BI menetapkan suku bunga BI sebesar 6% dari sebelumnya 6,25% pada rapat dewan 17-18 September 2024. Sementara itu, suku bunga sistem simpanan diturunkan menjadi 5,25 persen dan suku bunga perjanjian pinjaman menjadi 6,75 persen.

PT Multipolar Tbk (MLPL) mendapat pinjaman sindikasi senilai Rp 1,1 triliun. Pinjaman tersebut diterima dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk.

Jangka waktu pinjaman adalah lima tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi. Agunannya berupa tanah dan bangunan.

Tujuan pinjaman sindikasi ini adalah untuk melunasi utang keuangan perseroan yang timbul dari jalur kredit yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, kata Sekretaris PT Multipolar Tbk Natalie Lie dalam siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI). . .

Pelunasan utang finansial perseroan dari jalur kredit yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkuat posisi keuangan perseroan dengan mengurangi utang bank jangka panjang perseroan. Hingga akhir September 2023, omzet perseroan sebesar Rp8,2 triliun, naik tipis dibandingkan pencapaian September 2022 sebesar Rp8,19 miliar.

Dari pencapaian tersebut, perseroan meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp143,8 miliar dari penjualan Desember lalu, yang merugi Rp179,24 miliar. Nilai aset pada akhir September 2023 sebesar Rp13,15 triliun, meningkat dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp13,14 triliun.

 

Utang kemudian naik menjadi USD 8,52 triliun dari Rp 8,85 triliun. Sedangkan ekuitas meningkat menjadi Rp4,63 triliun dari sebelumnya Rp4,59 triliun.

 Pada penutupan perdagangan Senin 18 Desember 2023, saham PT Multipolar Tbk (MLPL) turun 2,82 persen ke Rp 69 per saham. Saham MLPL dibuka naik satu poin di harga Rp 70 per saham.

Saham MLPL sempat tertinggi Rp 72 dan terendah Rp 69 per saham. Perputaran saham gabungan sebanyak 650 kali dan dipertukarkan sebanyak 194.701 saham. Nilai perdagangan harian Rp 1,4 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *