Fri. Sep 20th, 2024

Erick Thohir Siapkan Mekanisme Khusus Guna Perbaiki Tata Kelola Timah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan mekanisme khusus untuk memperbaiki tata kelola komoditas timah. Sejak saat itu, kasus dugaan korupsi sistem tata niaga terjadi di Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.

Erick Thohir mengatakan mekanisme baru tersebut meniru mekanisme yang diterapkan pada Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA). Tujuannya adalah untuk memberikan transparansi dalam perdagangan dan tata kelola timah.

Jadi salah satu ide Timah ke depan, kita punya proposal. Kita mau kasih konsep, kata Eric di Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/4/2024).

Meski konsepnya sudah siap, Eric mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail. Pasalnya, ada departemen lain yang terlibat dan harus dibicarakan terlebih dahulu. Di industri pertambangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga turut terlibat.

|

“Seperti SIMBARA, itu terkendali, tapi sistemnya sudah ada. Tapi kita sediakan mekanismenya, saya belum bisa bilang. Karena nanti karena harus melibatkan departemen lain, (khawatir) departemen lain tidak setuju,” jelasnya . .

|

Eric mengatakan konsep ini bisa diterapkan untuk memperbaiki tata kelola timah dalam waktu dekat. Namun, dia belum bisa memastikan kapan hal itu akan terjadi.

Eric mengaku masih menunggu persetujuan dari otoritas terkait lainnya. “Iya, tergantung persetujuan rekan-rekan di departemen. Ya, secepatnya,” tutupnya.

|

Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti dampak maraknya penambangan liar, termasuk berkurangnya pendapatan perusahaan dan negara. Transparansi pertambangan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi praktik tersebut, katanya.

Erick mengatakan, perbuatan melawan hukum itu terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. Ia mengatakan, memberantas penambang liar di wilayah konsesi tidaklah mudah.

Eric kepada wartawan di Jakarta, “Kita harus terus melawan penambangan liar tapi memberikan solusi. Misalnya banyak kasus penambangan itu sendiri, ketika kita punya wilayah tertentu dan tiba-tiba muncul petani, itu tidak mudah.”, dikutip Senin, (22/4/2024) .

Dia mengatakan salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan merangkul penambang ilegal untuk bekerja sama. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, termasuk pembayaran pajak. Gembrengan

Makanya saya bilang dari awal, oke, bagaimana kalau kita duduk bersama mereka dan mencari solusinya. Agar tidak berakhir seperti pajak, tidak ada registrasi, dan ini, katanya.

Untuk mencatat hasil pertambangan, termasuk dari industri timah, Eric menyarankan perlu adanya transparansi. Misalnya saja lihat Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA). Ia tidak menutup kemungkinan membuka ruang untuk mencantumkan barang lainnya.

“Ini tidak hanya berlaku pada batu bara, tapi juga turunan lainnya seperti nikel, timah dan lain-lain. Ini bagaimana menghilangkan latar belakang penambangan ilegal ya dengan transparansi, digitalisasi, dan kerja sama yang lebih baik,” ujarnya.

|

Masih di tambang, Erick Thohir juga menyoroti persoalan hilirisasi mineral, tak hanya nikel. Berikutnya, sasarannya adalah bauksit hingga timah. Hal ini untuk menciptakan nilai lebih dari material yang ditambang.

Eric kemudian juga melihat perlunya perbaikan pasca penambangan. Misalnya saja optimalisasi lubang tambang yang terbengkalai, penanaman tanaman di area bekas tambang yang terbengkalai, dan lain sebagainya.

“Seperti dulu, pertambangan bukanlah aset yang dibuang begitu saja, namun jika bisa direstorasi, ditanami, atau dijadikan danau, maka akan menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat sekitar.

“Jadi selain penambangan ilegal, ada juga penciptaan nilai. Itu kebijakan saya,” kata Eric Thohir.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *