Mon. Sep 16th, 2024

Erick Thohir: Tantangan Ekonomi Dunia Makin Seram

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Thohir mengatakan tantangan perekonomian global semakin hari semakin berat. Jadi Anda perlu mempersiapkannya, termasuk BOOM.

Globalisasi semakin menakutkan dan kita lihat perekonomian tahun depan sangat menantang, kata Eric saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (5 Juni 2024).

Tantangan berat yang disampaikan Eric Thohir adalah ancaman perang tarif antar negara-negara terbesar di dunia. Mengekspor dan mengimpor barang ke dan dari banyak negara mungkin akan dikenakan tarif yang membuat harga produk menjadi lebih mahal. Tentu saja hal ini bisa berdampak pada Indonesia.

“Kami melihat akan terjadi perang tarif antara Eropa, China, dan AS. Kemungkinan kita akan dikenakan tarif terhadap barang-barang kita, sehingga perdagangan kita dengan tabungan bisa tertekan,” ujarnya.

Eric mengatakan dinamika perekonomian global saat ini penuh dengan ketidakpastian, terutama dalam dunia usaha yang semakin kompetitif. “Keadaannya sulit di sini: perekonomian menjadi semakin tidak stabil dan persaingan global semakin ketat,” kata Eric.

Dalam kesempatan tersebut, Eric juga berpesan kepada Menteri BUMN di pemerintahan mendatang, agar pimpinan Menteri BUMN yang baru tidak hanya memikirkan program jangka pendek saja, namun juga program jangka panjang untuk pembangunan berkelanjutan. Transformasi BUMN di masa depan.

“Saya kira tidak hanya BUMN, kadang kita selalu memikirkan program jangka pendek. Sementara kalau kita mau bilang keberlanjutan berkelanjutan, itu butuh waktu 10-15 tahun. Saya dan Pak Tiko, Pak Sessmen, sering ngobrol. soal transformasi BUMN Kami sudah bicara. ‘Ini tidak akan berakhir dalam 5 tahun,’ katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB global sebesar 3,1% tahun ini, atau datar mulai tahun 2023. Standard Chartered juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2% pada tahun 2025, meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,1%.

Menurut laporan Global Focus Economic Outlook Q2-2024 yang dirilis Standard Chartered baru-baru ini, dengan melihat prospek 58 negara, serta tantangan geopolitik dan implikasinya terhadap pasar keuangan tahun ini, Asia akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global. di luar

Sementara itu, kawasan Afrika dan Timur Tengah, Afrika Utara, Afghanistan dan Pakistan (MENAP) diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan pada tahun 2023.

Namun, pemilihan umum di banyak negara tahun ini mungkin akan membebani aktivitas investasi selama beberapa waktu, dan pengambilan keputusan mengenai waktu dan kecepatan penurunan suku bunga akan tetap menjadi tantangan karena masih adanya kekhawatiran terhadap inflasi.

Bank-bank sentral kemungkinan akan memulai siklus penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, sehingga memberikan ruang bagi pelonggaran kebijakan bank sentral di Asia pada kuartal ketiga.

 

 

Meskipun inflasi telah melambat selama setahun terakhir, tekanan harga dalam negeri masih menjadi kekhawatiran karena kuatnya pasar tenaga kerja dan ketidakkonsistenan penyesuaian upah tenaga kerja dengan perubahan kondisi perekonomian di banyak negara.

Sementara itu, Tiongkok terus mengalami deflasi ekspor, namun harga komoditas global masih rentan terhadap gangguan rantai pasokan secara berkala. Meningkatnya proteksionisme perdagangan dapat meningkatkan biaya.

Dampak buruk dari jatuhnya harga pangan dan energi kemungkinan akan mereda sebelum perkiraan rendahnya inflasi dirilis. Secara khusus, peningkatan permintaan minyak global dan penurunan pasokan dari negara-negara non-OPEC dapat mendorong harga lebih tinggi meskipun pengurangan produksi OPEC tidak berlanjut hingga paruh kedua tahun ini.

 

Sementara itu, Standard Chartered memangkas perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2024 menjadi 5,1% dari sebelumnya 5,2%. Hal ini mencerminkan pendapatan pemilu yang lebih rendah dari perkiraan.

“Kami masih memperkirakan pertumbuhan akan kuat pada paruh pertama tahun ini, namun hasil pemilu pada bulan Februari sudah cukup kuat sehingga tidak perlu diadakan pemilu putaran kedua. Hal ini akan melemahkan keinginan untuk melakukan konsumsi. Kemenangan telak Presiden terpilih Prabowo akan mengimbangi ketidakpastian politik, namun investasi diperkirakan akan meningkat pesat dalam waktu dekat. Belum selesai,” kata Aldian Taloputra, ekonom senior di Standard Chartered Bank Indonesia.

Menurutnya, pekerjaan pergantian pemerintahan, termasuk pembentukan Dewan Menteri, mungkin belum selesai pada akhir tahun 2024; Dan pemilihan pemerintah daerah akan diadakan pada bulan November. Inflasi pangan yang tinggi juga dapat menyebabkan rendahnya belanja konsumen, terutama di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah.

“Namun, kami yakin perekonomian Indonesia masih berada dalam siklus pertumbuhan, terbukti dengan pertumbuhan kredit yang kuat (11,3% tahun-ke-tahun di bulan Februari dibandingkan 10,4% di bulan Desember) dan perbaikan pinjaman luar negeri non-keuangan swasta.” Belanja pemerintah juga meningkat sebesar 30,1% year-on-year di bulan Februari, didorong oleh belanja pemilu,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *