Thu. Sep 19th, 2024

Fero Walandouw Produseri Film 8 Warriors Berlatar Surabaya 10 November 1945, Akui Biaya Produksi Besar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kabar gembira datang dari industri film Indonesia. Film kolosal berjudul 8 Prajurit, Cinta dan Tanah Air siap tayang. Menariknya, aktor Fero Walandouw menjadi salah satu produser film ini.

Film 8 Laskar ini diangkat dari peristiwa nyata peperangan di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Ceritanya berkisah tentang 8 orang sahabat yang turut serta dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada saat artikel ini ditulis, bintang dari 8 Warriors yang berlatar di Surabaya belum dapat dikonfirmasi. Yang jelas, Jaya Tamalaki dan Djo Arko dijadwalkan menjadi sutradara film produksi Golden Pictures tersebut.

“Sebenarnya proyek yang kami buat ini bukanlah film biasa seperti yang selama ini syuting di dalam negeri. “Otomatis membutuhkan biaya yang sesuai dengan grand konsepnya,” kata Fero Walandouw.

 

Dalam keterangan tertulis yang diterima Showbiz matthewgenovesesongstudies.com, Selasa (26/3/2024), Reyniel Fero alias Fero Walandouw mengimbau masyarakat tidak fokus pada biaya produksi, melainkan dampak film ini bagi masyarakat di masa depan.

“Pertama-tama, kesampingkan besarnya biaya. Tujuan utama kami adalah agar hasil dari film ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya bagi generasi nasional. Nilai komersialnya akan menyusul jika semuanya berjalan baik, lanjut bintang film Kuntilanak itu.

Yang jelas proyek ini mendapat dukungan dan sambutan hangat dari banyak pihak, termasuk Prabowo Subianto, saat tim produksi mengunjunginya pekan lalu di Hambalang. Momen tersebut membuat tim Golden Pictures semakin percaya diri untuk memulai produksi filmnya.

 

Anton Firmansyah yang juga seorang produser menjelaskan, pihaknya siap merekrut sutradara profesional bahkan membuat studio alam untuk membangun lokasi di Surabaya dan beberapa gedung terkait peristiwa 10 November 1945.

“Kami membutuhkan lahan minimal 15 hektar untuk membangun lokasi ini. Kami harus melakukan ini karena lokasi aslinya telah berubah total. “Tidak memenuhi syarat lagi untuk dijadikan lokasi syuting,” kata Anton Firmansyah.

Sementara itu, Jaya Tamalaki dan Djo Arko memperkirakan tantangan berat di lokasi syuting 8 Warriors di masa depan. Mereka menyebutkan penggunaan citra yang dihasilkan komputer atau teknologi CGI.

“Dibutuhkan konsep matang yang tentunya memadukan rekaman nyata dengan teknologi CGI. “Saya rasa tim kami akan mampu membuat film yang mendekati suasana aslinya,” kata Đo Arko yang suaranya dipinjamkan oleh Jaya Tamalaki.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *