Sun. Sep 8th, 2024

Formappi Nilai Penambahan Kursi Menteri untuk Bagi-bagi Jatah Parpol Koalisi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai penambahan kementerian tidak ada kaitannya dengan peningkatan pelayanan pemerintah.

Hal ini menanggapi kabar presiden baru terpilih, Prabovo Subjanto, akan menambah jumlah menteri menjadi 40 orang.

“Menurut saya, penambahan kursi kabinet tidak ada hubungannya dengan peningkatan efisiensi, karena akan ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan,” kata Lucius di kantor Formapi, Jakarta, Senin (13/05/2024).

Menurut Lucius, pidato tersebut tampaknya menunjukkan keinginan Prabov untuk memastikan bahwa semua partai mendapat kursi menteri, namun hanya ada sedikit pengakuan resmi. Sebab, sesuai undang-undang di Kementerian Negara, jumlah pegawai kementerian sebanyak 34 orang.

Karena banyak politik di kursi kecil, maka ada pembicaraan untuk menambah kursi kabinet lagi, kata Lucius.

Lucius mengatakan, isu penambahan jumlah menteri hanya untuk pembagian kekuasaan agar kegiatan pemerintahan di parlemen bisa berjalan lancar.

Namun jika semua orang mendapat kewenangan yang sama, maka akan lebih mudah mendapatkan dukungan kuat di parlemen terhadap berbagai kebijakan presiden dan presiden berikutnya, kata Lucius.

Lucius menambahkan, setiap orang yang terpilih menjadi presiden selalu berkepentingan untuk memastikan koalisi dukungan di parlemen mayoritas atau dominan. Menurutnya, hal tersebut dilakukan Presiden Jokowi pada periode 2019-2024 dengan mengajak lawannya, Prabov Subjant, untuk bergabung dalam pemerintahan.

“Pak Prabovo juga akan melakukan itu. Lagipula, tidak apa-apa, Pak Prabovo sudah menyampaikan komunikasi dan lain-lain. Saya kira berdamai hanyalah bahasa politik atas keinginan presiden yang baru terpilih agar tidak bertemu dengan parlemen.” kendala saat mengajukan program unggulannya dalam lima tahun ke depan,” tutupnya.

Analis politik dari Populi Center, Usep Saepul Ahjar, sebelumnya mengatakan, penambahan kursi di pemerintahan merupakan hasil dari kepuasan kemauan politik partai politik yang bersatu oleh Prabov.

Menurut dia, langkah itu bisa dilakukan dengan mengubah undang-undang. Namun, akan lebih baik jika para pihak menjelaskan dalil-dalilnya secara jelas agar masyarakat lebih memahaminya.

“Kami belum mendengar argumentasi yang disampaikan kelompok perumus yang mempunyai gagasan untuk menambah menteri ini.” Enggak kentara banget,” kata Usep kepada matthewgenovesesongstudies.com, Rabu (5/8/2024).

Usep menegaskan, sulit untuk tidak mengatakan tidak ada minat terhadap perubahan politik dan penambahan jabatan menteri tersebut. Namun, dia memperingatkan bahwa usulan kebijakan dapat mempengaruhi operasional pemerintah.

“Kalau ada (kementerian) lain, prosesnya lama, ujung-ujungnya undang-undang diubah, ada beberapa nama yang diubah. Pengalaman masa lalu, misalnya ada lembaga yang diubah pada masa Gus Dur, pemerintahannya berubah. tidak efektif, jelasnya.

Usep menilai, Prabovo harus memikirkan agar pegawai yang ada saat ini bisa bekerja lebih baik dengan menunjuk tenaga ahli di bidangnya. Bukan politisi yang harus puas dengan kepentingan politiknya.

“Pada akhirnya, jika kepentingannya adalah soal akomodasi politik, pertanyaan akhirnya adalah apakah dia memiliki keterampilan untuk mengisi posisi ini,” kata Usep.

Dia menegaskan, langkah ini akan memperluas anggaran negara. Sebab, Prabowo telah menunjuk pemimpin baru beserta sumber dayanya.

“Harus ada hasilnya, di tengah-tengah anggaran harus diutamakan pada pembangunan yang masih tertinggal, infrastruktur atau pelayanan lain yang diinginkan rakyat, daripada persoalan para pemimpin,” ujarnya.

“Yang ada ini kurang bagus, harusnya banyak kementerian yang bagus dalam hal ini. Saya kira teknologi kalau hanya soal pangan gratis, bisa banget di bawah satu kementerian, mungkin jauh, semua kementerian bisa berorganisasi. koordinator, untuk mempercepat program pembangunan, ”ujarnya.

 

Koresponden: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *