Tue. Oct 8th, 2024

Gara-Gara Turbulensi, Korean Air Hapus Mi Instan dari Daftar Camilan Gratis Penumpang Kelas Ekonomi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Korean Air, maskapai makanan dalam penerbangan terbaik dunia, memperkenalkan makanan gratis populernya. Maksudku, hanya mie instan.

Dikutip surat kabar “Sun”, Jumat (8/2/2024), mie instan dalam cangkir menjadi salah satu hidangan yang akan segera hilang dari menu dalam penerbangan Korean Air. Mulai 15 Agustus 2024, pasta ini tidak akan disajikan kepada penumpang kelas ekonomi.

Tahun lalu, Korean Air memenangkan “Masakan Maskapai Terbaik” di Global Travel Readers’ Choice Awards 2023. 

Maskapai ini mengakui adanya kekhawatiran akan keamanan terkait dengan penghapusan pasta dari makanan ringan penumpang kelas ekonomi. Hal ini meningkatkan risiko luka bakar dan kemungkinan turbulensi.

Jalan yang sempit dan dekat dengan penumpang membuat mie instan yang dimasak dengan air panas tidak aman. Menurut Korean Air, turbulensi dalam penerbangan meningkat dua kali lipat sejak 2019.

Jika penumpangnya ramai, risiko luka bakar lebih besar, katanya, seraya menambahkan bahwa di kelas ekonomi, beberapa mangkuk mie disajikan sekaligus. Meski demikian, para pelancong kelas satu dan bisnis tetap bisa menikmati jajanan tersebut.

Maskapai ini terkenal dengan mie instannya. Fakta bahwa makanannya gratis adalah hal yang populer.

Menurut Korean Air, makanan disajikan secara individual untuk tamu di kelas bisnis dan kelas satu, sehingga membatasi potensi tumpahan selama turbulensi. Meski demikian, bukan berarti penumpang kelas ekonomi tidak mendapat jajan.

Sandwich, corn dog, pizza, dan hot pocket menggantikan makanan ini dalam bentuk roti gulung renyah berisi keju, daging, dan sayuran. Keputusan untuk segera menghapus pasta tersebut memicu kontroversi di media sosial.

Ada yang merasa lega, ada pula yang menyatakan bahwa maskapai tersebut masih memiliki makanan yang dapat menyebabkan kelelahan. Seseorang bertanya, “Bukankah kopi dan tehnya juga panas?” dia menulis ini

Yang lain mengakui bahwa ini adalah keputusan yang bagus dan sering kali mengkhawatirkan kelelahan. Sementara itu, salah satu pengguna ingin pasta tersebut dihapus dari menu karena baunya yang menyengat.

Sebagai tanggapan, Korean Air mengatakan pihaknya terus mencari metode layanan yang lebih aman sekaligus meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan.

Soal makanan Korean Air, Cara Godfrey dari The Sun mengakui bahwa makanan di udara lebih enak dibandingkan restoran di darat. Menunya mencakup masakan Korea dan Barat, namun hidangan nasi tradisional negeri ginseng menjadi pusat perhatian.

“Daging sapinya penuh rasa dan tidak pernah alot, dan sayurannya tetap renyah tanpa terasa seperti freezer,” ujarnya saat terbang dari London Heathrow ke Seoul.

Bersamaan dengan ketan dan sup, sang pelayan tampak sedikit terkejut melihat betapa cepatnya dia menghabiskan makanannya saat dia lewat. “Saya makan sepiring keju dan buah-buahan sampai penerbangan selesai,” jelasnya.

Korean Air diketahui berkantor pusat di Gangseo-Gunghang, Seoul. Maskapai ini didirikan pada tahun 1962 dan menggantikan Korean National Airlines pada tahun 1948 ketika Korea memperoleh kemerdekaan dari Jepang.

Sebelumnya, pada 22 Juni 2024, sebuah penerbangan Korean Air harus dialihkan karena terjadi kerusakan besar setelah insiden tersebut menyebabkannya jatuh dari ketinggian 26.900 kaki dalam waktu 15 menit, menyebabkan 17 penumpang dilarikan ke rumah sakit.

Pada 25 Juni 2024, penumpang Korean Air Penerbangan KE189 tiba dengan selamat di Taichung, Taiwan, sehari setelah ditolak di Bandara Internasional Incheon, Global mengutip matthewgenovesesongstudies.com. Hampir 50 menit setelah lepas landas, kerusakan pada sistem tekanan udara Boeing 737 Max 8 memicu alarm di pesawat.

Alhasil, pesawat tersebut jatuh hingga ketinggian 26.900 kaki hanya dalam waktu 15 menit, menurut data pelacakan penerbangan online dari Flightradar24, lapor The Independent pada Selasa, 25 Juni 2024. , Taiwan.

Menurut surat kabar Korea Jeongyang, pesawat dengan 125 penumpang itu dijadwalkan berangkat ke Taiwan pada 22 Juni 2024 pukul 16.45. Karena keadaan darurat, penerbangan kembali ke Bandara Incheon tiga jam setelah lepas landas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *