Sun. Sep 29th, 2024

Garuda Indonesia Catat Rugi Bersih USD 86,82 Juta di Kuartal I-2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan grup sebesar 18,07% pada kuartal I 2024 menjadi $711,98 juta. Namun meski pendapatan operasional meningkat, Garuda Indonesia masih membukukan rugi bersih pada kuartal I 2024 sebesar $86,82 juta.

 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, perseroan secara grup mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2024 sebesar $86,82 juta, menunjukkan tren penurunan sebesar 21,10% dibandingkan kerugian besar yang tercatat pada kuartal I-2023 sebesar $110,04 dolar. juta.

Rekor kerugian yang menurun ini menjadi landasan penting bagi kinerja komersial Garuda Indonesia karena terjadi di tengah periode low season industri penerbangan, jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Ia juga menyatakan, kontribusi peningkatan pendapatan operasional pada kuartal I 2024 juga didorong oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 18,19% menjadi 599,01 juta dolar.

 

Besarnya pendapatan dari penerbangan reguler mewakili 84,13% dari total pendapatan usaha yang dihasilkan pada periode 1 hingga 2024.

 

Selain itu, potensi menjanjikan ditunjukkan dengan pertumbuhan penerbangan luar biasa dengan pertumbuhan 53,57% menjadi 19,67 juta dolar. Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga mencatat pertumbuhan konstan, mencatatkan peningkatan sebesar 11,92% menjadi 92,28 juta dolar.

Irfan mengatakan, langkah peningkatan kinerja bisnis terus dioptimalkan dengan memperkuat fundamental kinerja perseroan, salah satunya adalah meningkatkan kapasitas produksi dan margin.

“Upaya tersebut kami lakukan dengan memperkuat portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang, optimalisasi jalur pendapatan tambahan, serta penerapan manajemen biaya berkelanjutan untuk mendorong kinerja bisnis yang semakin agile dan adaptable dalam mengoptimalkan potensi pendapatan.” dia menjelaskan. 

 

Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Selama triwulan I tahun 2024, Garuda Indonesia grup juga mencatatkan peningkatan frekuensi penerbangan secara konstan menjadi 39,7 ribu penerbangan atau meningkat 15% dibandingkan jumlah frekuensi penerbangan pada triwulan I tahun 2023.

Peningkatan ini juga selaras dengan komitmen menjaga tingkat keselamatan, dengan fokus mengintensifkan pemeliharaan armada selama kuartal I-2024, seiring dengan peningkatan frekuensi penerbangan.

“Tidak dapat dipungkiri hal ini tercermin dari meningkatnya biaya operasional yang juga dikontribusi oleh optimalisasi perawatan armada yang dilakukan Garuda Indonesia,” jelas Irfan.

Kinerja operasional juga menunjukkan basis kinerja yang kuat, dengan Garuda Indonesia grup mengangkut total 5,42 juta penumpang pada Q1-2024, atau meningkat sekitar 19% dibandingkan jumlah penumpang Q1-2023.

Jumlah tersebut terdiri dari 2,42 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai merek utama dan 3,00 juta penumpang Citilink. Lalu lintas penumpang pada periode ini juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, jumlah penumpang jalur internasional meningkat 47,59% dibandingkan Q1-2023 menjadi 536.441 penumpang.

Peningkatan jumlah penumpang rute internasional yang signifikan merupakan prospek yang menjanjikan dan menandakan momentum pemulihan lalu lintas udara internasional Garuda Indonesia pada tahun 2024. Hal tersebut akan terus kami optimalkan ke depan dengan berbagai upaya peningkatan frekuensi penerbangan. penerbangan secara terukur, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar,” jelas Irfan.

 

Dari sisi capaian Seat Load Factor (SLF), hingga akhir triwulan I 2024, Garuda Indonesia mencatatkan rata-rata load factor sebesar 74,66%. Sementara dari sisi kargo, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan kargo sebesar 16 ribu ton yang didominasi oleh pengiriman kargo dalam negeri.

Sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas produksi, pada tahun 2024 perseroan juga akan fokus mengoptimalkan pendapatan operasional melalui serangkaian aksi korporasi, antara lain Garuda Indonesia akan memperkuat armadanya dengan menambah 8 pesawat yang terdiri dari 4 pesawat Boeing 737 berbadan sempit. spesies 800NG. dan 4 tipe bodi Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) akan tiba secara bertahap selama tahun 2024 untuk memaksimalkan okupansi penumpang dan mendukung perluasan jaringan penerbangan, baik domestik maupun internasional.

Irfan menjelaskan, dengan fundamental kinerja yang terus menunjukkan pemulihan secara konsisten, termasuk melalui langkah-langkah peningkatan permodalan yang terukur, kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam akselerasi kinerja bisnis Garuda Indonesia.

“Sesuai proyeksi IATA, industri penerbangan secara bertahap akan menyelesaikan fase pemulihannya pada tahun 2024,” jelas Irfan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *