Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (BUN) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk mencatatkan kinerja positif baik dari sisi pendapatan. serta keuntungan.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (03/04/2024), Garudafood mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 10,54 triliun pada tahun 2023. Penjualan tersebut meningkat 0,31 persen terhadap penjualan bersih yang tercatat. yang dilakukan perseroan pada tahun 2022 senilai Rp 10,51 triliun.

Meski penjualan meningkat, perseroan mampu menekan beban pokok penjualan pada tahun 2023 menjadi Rp7,67 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp7,85 triliun. Alhasil, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp2,87 triliun atau meningkat 8,15 persen. dari Rp. 2,66 miliar pada tahun 2022.

Selama tahun 2023, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp1,42 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp559,83 miliar, dan rugi bersih entitas asosiasi sebesar Rp2,05 miliar.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp30,8 miliar, biaya keuangan sebesar Rp165,9 miliar, pendapatan lain-lain sebesar Rp49,59 miliar, dan beban lain-lain sebesar Rp23,38 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 sebesar Rp 580,41 miliar. Laba tersebut meningkat 36,50% dari laba tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp425,21 miliar.

Adapun aset perseroan per 31 Desember 2023 meningkat menjadi Rp7,42 triliun dari Rp7,33 triliun pada akhir tahun 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp3,52 triliun dari Rp3,52 triliun pada modal Rp97 triliun pada 2023 meningkat menjadi Rp 3,9 triliun. sebesar Rp 3,3 triliun pada tahun 2022.

Diberitakan sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Kaya Tbk (BUN) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, Garudafood Putra Putri Jaya sukses mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan dan laba.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (28/07/2023), perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 5,23 triliun pada semester I tahun ini. Capaian tersebut meningkat 0,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,18 triliun.

Pada saat yang sama, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp3,85 triliun dari Rp3,93 triliun pada Juni 2023. Dengan demikian, perseroan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp1,38 triliun, meningkat 9,75 persen dari sebelumnya. kuartal pertama. paruh tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,26 triliun.

Pada semester I tahun ini, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp748,12 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp270,79 miliar, serta bagian rugi bersih entitas asosiasi sebesar Rp1,6 miliar. Kemudian, pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp12,14 miliar, biaya keuangan sebesar Rp87,46 miliar, pendapatan lain-lain sebesar Rp31,92 miliar, dan beban lain-lain sebesar Rp30,43 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan memastikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 214,8 miliar. Laba tersebut meningkat 18,79 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang tercatat Rp 180,82 miliar.

Dari sisi aset perseroan, per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp6,8 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp7,33 triliun. Liabilitas juga turun menjadi Rp3,28 triliun dari sebelumnya Rp3,98 triliun. Sedangkan modal per 30 Juni 2023 meningkat menjadi Rp3,52 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp3,35 triliun.

 

 

Sebelumnya diberitakan, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) rooftop di pabrik Garudafood di Sumedang, Jawa Barat, berkapasitas 810 peak kilowatt (kWp).

Melalui fasilitas PLTS Atap ini, Garudafood berupaya melakukan dekarbonisasi emisi hingga 1.000 ton karbon dioksida (CO2) setiap tahunnya atau setara dengan penanaman 114.000 pohon dalam setahun.

Langkah ini juga diambil untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mempercepat transisi dan tujuan bauran energi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sebagai solusi untuk mengurangi permasalahan perubahan iklim dan pemanasan global.

Peresmian PLTS Atap ditandai dengan penyalaan layar videotron oleh Hardianto Atmadja, Direktur Utama Garudafood, didampingi Direktur Garudafood Fransiskus Johny Soegiarto dan Basuki Nur Rohman, Kepala Unit Bisnis Telly Steven Saidito dari Garudafood Sumedang dan Audwin Purwadi, Presiden Direktur Direktur PT Aruna. Cahaya Pratama (ARUNA) sebagai perusahaan pengembang PLTS.

Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan, panel PLTS Atap Garudafood Sumedang mampu menghasilkan lebih dari 1.200 megawatt hour (MWh) yang terdistribusi seluruhnya dan digunakan untuk kegiatan inti dan pendukung proses.

“Di tengah dinamika bisnis yang terus berkembang, kami berkomitmen untuk menerapkan praktik keberlanjutan yang terintegrasi dalam aktivitas operasional perusahaan. “Kami juga selalu berupaya untuk mengurangi jejak karbon dan dampak negatif lingkungan lainnya akibat sumber energi konvensional dengan mengadopsi teknologi dan inovasi ramah lingkungan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengelola limbah produksi, dan menerapkan praktik ekonomi sirkular di Garudafood,” ungkap Hardianto Atmadja. , dikutip Kamis (18/1/2024).

“Tidak hanya itu, kami juga berkomitmen untuk mendukung masyarakat di sekitar wilayah operasional kami dengan memberikan kontribusi positif melalui program sosial dan kemitraan yang berkelanjutan,” lanjutnya.

 

Pemasangan PLTS Atap PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) dilakukan oleh ARUNA sebagai perusahaan pengembang PLTS yang juga berkomitmen untuk mencapai tujuan bauran energi berkelanjutan.

“Kami bangga atas sinergi yang terjalin bersama Garudafood di fasilitas PLTS Rooftop ini. Bagi kami, kemitraan ini merupakan langkah menuju visi bersama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Kami yakin teknologi PLTS akan membawa manfaat signifikan dalam pengelolaan energi dan efisiensi operasional,” kata Audwin Purwadi, CEO ARUNA.

Peresmian PLTS dilanjutkan dengan talkshow bertajuk “Sustainable Lifestyle” yang membahas dari 3 (tiga) sudut pandang berbeda khususnya dari sisi industri, dengan pemateri Basuki Nur Rohman, Direktur Garudafood, akademisi dengan pemaparan Prof Dr Tri Basuki Joewono, Rektor Universitas Katolik Parahyangan Bandung dan dari sudut pandang generasi muda diwakili oleh Prilly Latuconsina sebagai brand duta Chocolatos dan penggiat lingkungan hidup

“Universitas Katolik Parahyangan sebagai institusi pendidikan senantiasa berupaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan akademiknya. UNPAR terus mengajak seluruh civitas akademika dan masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan Bumi yang lebih sehat, nyaman dan aman bagi diri kita sendiri dan generasi mendatang serta menjadikan gaya hidup berkelanjutan sebagai bagian dari proses akademik di kampus.” ujar Prof. Tri Basuki Joewono Ph.D. .D, Rektor Universitas Katolik Parahyangan Bandung. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *