Sun. Sep 8th, 2024

Gawai Bisa Pecah Belah Keluarga, Penggunaannya Perlu Dipantau agar Anak-Anak Jadi Generasi Unggul

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Jelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 29 Juni, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengenang sulitnya perangkat yang memecah belah keluarga.

Sumarno mengingatkan anak-anak dan orang tua untuk berhati-hati dalam menggunakan smartphone dan gadget di tengah tantangan era serba elektronik dan digital.

Misalnya saja dalam hal komunikasi, kehadiran perangkat yang tidak diawasi dapat menyebabkan keretakan keluarga.

“Perangkat dapat memisahkan keluarga. Musuh baru saat ini. Anda mungkin masih bermain-main dengan ponsel sambil makan. “Jadi sekarang kita kembali ke upacara pokoknya kekeluargaan,” kata Sumarno pada upacara peringatan Harganasin ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 26 Juni 2024, di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara.

Dengan kata lain, kehadiran teknologi tidak boleh mengganggu keharmonisan keluarga.

“Biarkan perangkat dan ponsel tetap menjadi sarana komunikasi dan hiburan yang terukur tanpa mengganggu pola komunikasi dalam keluarga.”

“Teruslah ngobrol satu sama lain di ruang keluarga, makan bersama tanpa main ponsel, berkomunikasi seperti orang yang penuh kasih dan perhatian.” Lahirlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi.

Keluarga berkualitas juga diciptakan melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banga Kengana) dan Percepatan Penurunan Stunting. Program ini dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Menurut Sumarno, perlu dilakukan persiapan agar Indonesia menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang lebih baik pada tahun 2045 dengan demografi premium dan generasi emas. Termasuk program BKKBN.

“Dalam dunia yang berhubungan dengan teknologi saat ini, tantangan berikutnya adalah kecerdasan buatan (artificial intellegence) dan teknologi berbasis mesin lainnya. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh dan perlu diseimbangkan. “Dan meningkatkan kualitas tersebut, semuanya dimulai dari keluarga,” kata Sumarno.

Dalam keterangan yang sama, Deputi Bidang Mobilisasi dan Advokasi Informasi (Adpin) BKKBN Sukario Tegu Santoso menjelaskan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

 Ia menekankan bahwa program pemberdayaan terkait keluarga harus didukung dan dipromosikan. Entah itu Mempercepat Gagap atau Bangga Kenkana.

“Stagnasi harus dicegah karena akan menurunkan produktivitas dalam jangka panjang. Dua puluh tahun lagi NKRI akan berusia 100 tahun. Indonesia mempunyai cita-cita menjadi negara maju dengan jumlah penduduk 318,2 juta jiwa, dan tentunya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai harapan tersebut,” kata Tegu.

Selain itu, Taegu menjelaskan bahwa keluarga berkualitas membawa Indonesia emas, menyampaikan pesan bahwa kualitas keluarga sangat penting untuk melahirkan generasi yang lebih baik.

“Tahun ini melalui Harganas kami mengajak dukungan untuk terus memperkuat pembangunan keluarga dan program Banga Kengana untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia,” kata Tegu.

Pada acara peringatan Harganas di Jepara, kemeriahan acara pun tak kalah menarik perhatian massa. Selain tiket masuk gratis ke Pantai Kartini, acara ini juga menghadirkan banyak kegiatan yang bergantian satu sama lain.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil dan Wali Kota dari Kediaman Mun Pati, Kediaman Mun Semarang dan Kediaman Surakarta Lama.

Ada juga pekan raya UMKM hasil jerih payah para penggiat KB, dan program seni Forum GenRe dan Forum Anak Jawa Tengah. Tak lupa ansambel musik dari sekolah-sekolah di Jepara turut menambah warna acara tersebut.

Selain itu juga diselenggarakan lomba seni dan kerajinan untuk anak-anak serta pemberian penghargaan dan beasiswa pendidikan bagi siswa SMA dan sederajat di Kabupaten Jepara.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *