Sat. Sep 21st, 2024

Geger Ular Sanca Berjemur di Atap Gedung Kampus di Sukabumi, Diduga Sering Memangsa Kucing

matthewgenovesesongstudies.com, Sukabumi – Tim penyelamat hewan pemadam kebakaran Kota Sukabumi mengevakuasi seekor ular piton dari atap gedung lantai tiga. Ular piton yang panjangnya kurang dari 4 meter dan berat 20 kilogram ini diyakini kerap memangsa kucing-kucing warga sekitar.

Warga mengabadikan seekor ular piton sedang memanjat salah satu gedung kampus Universitas Politeknik dalam sebuah video amatir. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/6/2024) di Desa Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. 

Ular piton seberat 20 kilogram dan panjang kurang dari 4 meter itu mengejutkan warga sekitar. Petugas pemadam kebakaran Kota Sukabumi yang mendapat keluhan warga langsung dievakuasi dari atap gedung lantai tiga.

Salah satu warga, Lina (40), mengaku baru saja melihat ular besar tersebut di sekitar rumahnya. Dia kemudian melaporkan temuan tersebut kepada CEO RT setempat.

“Suamiku sedang minum kopi dan ada ular saat dia sedang berjemur, ularnya besar sekali, aku langsung memanggil anak-anakku dan mengikuti mereka kemana-mana, takut ke taman, jadi ketika aku masuk ke dalam lubang, aku memanggil semua orang, “ucap Lina. 

Ia mengatakan, warga juga menduga banyak kucing yang hilang di sekitar rumahnya, diduga dimakan ular bernama latin Pythonidae. 

“Kucing saya melahirkan kucing satu kali, berapa kali melahirkan anak kucing, tidak ada yang tersisa, melahirkan dua kali dan tidak melahirkan, setelah itu saya curiga padanya, karena dia menolaknya. lahir di sana,” katanya. 

 Tonton video unggulan ini:

Adera Rizki, petugas pemadam kebakaran Kota Sukabumi, mengatakan proses evakuasi ular piton tersebut memakan waktu setengah jam. Pihaknya mengaku mendapat kendala karena ular tersebut berada di ketinggian. 

Prosesnya sangat sulit karena akses di atas genteng membutuhkan kekuatan ekstra. Soalnya ular itu berukuran sekitar empat meter atau kurang dari ukuran betis, kata Adera.

Saat proses perawatan dan evakuasi, salah satu polisi mendapat perlawanan dari ular tersebut. Bahkan ada seorang petugas yang digigit ular di tangan kanannya.

Pemadam kebakaran memperkirakan baku tembak tersebut berasal dari selokan di belakang gedung kampus. Meski tidak berbisa, kata dia, ular itu bisa berbahaya karena lilitannya bisa mematahkan tulang. 

“Kira-kira di tengah solokan belakang, naik ke atap untuk dijemur di genteng, sejenis ular sanca batik. “Tidak berbisa untuk gigitan yang tidak berbahaya, tapi jika diputar bisa mematahkan tulang, kemungkinan besar masih ada,” jelasnya.

Ular berukuran sebesar anak sapi dewasa itu rencananya akan diserahkan ke BKSDA Jabar untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *