Fri. Sep 20th, 2024

Gelar Indonesia Food Innovation 2024, Kemenperin Jaring IKM Pangan Inovatif

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kemajuan teknologi dan perkembangan gaya hidup masyarakat berdampak pada kebutuhan makanan dan minuman (mamin) yang semakin meningkat dan beragam. Hal ini tentu saja membuat tingkat persaingan usaha antar pelaku usaha makanan dan minuman semakin ketat.

Oleh karena itu, usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor ini harus siap membaca tren dan kebutuhan pasar, beradaptasi dan berinovasi untuk meningkatkan daya saingnya, baik di pasar domestik maupun ekspor. 

Kementerian Perindustrian berkomitmen mendorong UKM pangan untuk terus berinovasi menciptakan produk-produk inovatif, sehingga mampu bertahan dan mengembangkan usahanya di lingkungan yang dinamis saat ini. Langkah tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan program Inovasi Pangan Indonesia (IFI) yang kelima kalinya dilaksanakan pada tahun 2024. 

“Langkah ini menjadi dorongan bagi UKM pangan untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis dan teknis. Program ini diharapkan dapat mengakselerasi usahanya menuju IKM modern yang berdaya jual, menguntungkan dan berkelanjutan, sehingga nantinya bisa meningkatkan skala usaha IKM,” kata Direktur Jenderal Usaha Kecil Menengah dan Diversifikasi Kementerian Perindustrian Reni Yanita saat Kick-off IFI 2024 di Jakarta, Minggu (9/6/2024). mati. ).

Industri makanan dan minuman merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dan potensi besar dalam menunjang perekonomian Indonesia. Yang jelas, pada triwulan I-2024, struktur PDB industri pengolahan nonmigas didominasi oleh industri makanan dan minuman yang memberikan kontribusi sebesar 39,91% atau 6,47% terhadap total PDB nasional. 

“Terlihat juga nilai ekspor pada April 2024 yang mencapai 2,71 miliar dolar AS atau 19,4% dari ekspor industri pengolahan nonmigas. Ini merupakan ekspor terbesar kedua setelah industri logam dasar,” kata Renee.

Rennie mengungkapkan, sebagian dari nilai tersebut merupakan kontribusi IKM pangan yang setara dengan sekitar 1,7 juta unit usaha, menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja sehingga tergolong industri padat karya. Terkait data tersebut terlihat bahwa UKM makanan atau makanan dan minuman mempunyai peranan penting sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat di Indonesia, lanjut Renee.

 

Di sisi lain, masih terdapat permasalahan yang menghambat kemajuan UKM pangan, antara lain keterbatasan permodalan, pengelolaan yang tidak profesional, ketidakpatuhan terhadap standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya inovasi. UKM juga menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola usahanya, seperti kebutuhan pasokan bahan baku yang stabil, kehadiran pesaing dan produk baru, serta permintaan pasar yang sangat bervariasi.

Komoditas pertanian dan bahan pangan alternatif lokal menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia, kata Rainey. Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasar dan menghubungkan wilayah yang kelebihan pasokan dengan wilayah yang kelebihan permintaan. “Inovatif underflow dan industrialisasi dapat menjadi solusi untuk menghasilkan produk yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan pasar serta meningkatkan nilai komoditas agribisnis dalam negeri,” kata Rainey.

Produk agribisnis lokal yang dihasilkan daerah juga memiliki potensi lebih besar untuk berkontribusi pada skema pemerintah di masa depan, yaitu program makan siang di sekolah dan pencegahan yang semakin meningkat yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan sumber

Renee menjelaskan, kekurangan pangan yang dilaksanakan oleh pemangku kepentingan seperti IKM, Bumdesa, dan koperasi dapat menunjang kebutuhan masyarakat, terutama produk-produk yang efektif seperti produk pangan jadi, yang dapat membantu pelaksanaan program dengan inovasi untuk dikembangkan

 

 

Selain itu, pemanfaatan produk makanan jadi dapat menjadi peluang untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Banyak peluang produk pangan dalam pengadaan pemerintah antara lain penyediaan pangan bagi jemaah haji Indonesia, penyediaan pangan untuk rumah sakit, lapas, pelayaran PELNI/KAI, penyediaan program ketahanan bencana, dan lain-lain. 

Peluncuran IFI 2024 IFI 2024 merupakan awal dari rangkaian program dan bertujuan untuk menyebarkan informasi pelaksanaan program kepada UKM dan komunitas pangan di seluruh Indonesia.

Tema IFI 2024 adalah “Mempromosikan Rantai Pasokan Berkelanjutan dan Menambah Nilai melalui Inovasi untuk Melayani Pasar Dinamis”, yang diharapkan dapat melibatkan industri makanan dan minuman dengan inovasi untuk memberikan solusi seperti rantai pasokan dan penambahan kapasitas bisnis yang berkelanjutan pemain akan didorong. Nilai makanan Indonesia untuk memenuhi pasar. 

Yedi Sabryadi, Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, juga menyampaikan bahwa IFI 2024 akan menarik peserta IKM pangan dari dua kategori, yaitu kategori produk antara untuk IKM Pangan yang menghasilkan produk antara pada rantai pasok industri pangan, dan kategori produk akhir. . . Bagi IKM pangan yang memproduksi pangan olahan untuk kebutuhan konsumen akhir.

“Kami akan menjaring UKM yang memiliki inovasi, menggunakan bahan baku lokal dan menghasilkan produk inovatif yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan pasar,” kata Yedi.

Pendaftaran IFI dimulai pada tanggal 6 Juni hingga 4 Agustus 2024 melalui https://ifi.kemenperin.go.id/. Kandidat akan diasuh oleh tim Direktorat Jenderal IKMA dan tenaga ahli. Selain itu, 40 IKM terdaftar yang lolos lomba akan mengikuti IFI Food Camp selama kurang lebih satu bulan. Evaluator akan menentukan tiga peserta teratas dari setiap kategori setelah melalui proses ini.

Pemenang program IFI akan mendapat prioritas untuk berpartisipasi dalam program percepatan pengembangan bisnis yang berkelanjutan melalui pelatihan khusus dan pendampingan untuk ekspansi bisnis, memperoleh fasilitas sertifikasi analisis bahaya dan titik kendali kritis (HACCP) atau sertifikasi lain yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Pemenang juga akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai pameran, perjodohan investasi, dan fasilitas keanggotaan di e-commerce global. “Kami berharap UKM makanan dan minuman dapat memanfaatkan peluang ini,” pungkas Yedi.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *