Fri. Sep 20th, 2024

Gempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gempa kembali melanda Garut dan sejumlah wilayah sekitarnya, pada Sabtu malam (27/4/2024), sekitar pukul 23.29 WIB. Gempa ini menghancurkan puluhan bangunan dan menimbulkan korban jiwa luka-luka.

Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed, Yogi Adi Prasetya, ST,., M.Sc, menjelaskan BMKG mencatat gempa berkekuatan 6,5 SR dirasakan di Sukabumi, Bandung, Tangerang, Tasikmalaya, Garut, Bogor, Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, bahkan Malang.

Berdasarkan laman BMKG https://warning.bmkg.go.id/ asal muasal gempa tercatat di laut 151 kilometer barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 kilometer.

Mahasiswa S2 Kyushu University, Fukuoka, Jepang ini menjelaskan, jika melihat laporan BMKG, lokasi gempa berada di zona subduksi Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.

Gempa tersebut dijelaskan terjadi karena Lempeng Indo-Australia berada di bawah Lempeng Eurasia, kata Yogi yang juga anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Yogi selaku instruktur gunung api dari Fakultas Teknik Unsoed menghimbau masyarakat untuk mewaspadai gempa yang akan datang dan selalu menunggu informasi dari pihak BMKG, Pemerintah Daerah, dan BPBD setempat serta tidak mudah percaya dengan informasi tersebut. dari pihak yang tidak bertanggung jawab. kelompok.

Tonton pilihan video ini:

Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut dan sekitarnya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya beberapa bencana seperti tanah longsor dan banjir pasca gempa di Provinsi Garut. lokasi, Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pengumuman BMKG di Jakarta, Minggu, mengatakan guncangan akibat gempa berpeluang besar menimbulkan retakan atau patahan pada lereng. Keadaan ini menjadi berbahaya ketika terjadi hujan karena dikhawatirkan air hujan yang datang akan mendorong lebih banyak tanah dan/atau bebatuan ke area longsor.

“Kami meminta masyarakat tenang, namun hati-hati jika hujan dengan kecepatan sedang. Terutama masyarakat yang bertempat tinggal di lereng perbukitan, perbukitan, pegunungan atau gunung dan lembah sungai karena kemungkinan terjadinya tanah longsor dan lembah. terjadi banjir,” Kepala BMKG Dwikorita dikutip Antara.

Ia melanjutkan, BMKG juga mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Ia meminta masyarakat yang rumahnya rusak, rusak sebagian atau miring akibat gempa, untuk tidak menempatinya sekarang, memilih tinggal di tempat yang aman (kokoh dan stabil).

“Periksa dan pastikan bangunan yang ditinggali masyarakat cukup tahan terhadap gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke rumah,” ujarnya.

Dalam acara yang sama, Kepala Pusat Gempa Nasional Daryono mengatakan gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda Kabupaten Garut dan sekitarnya merupakan gempa terbesar.

Hasil analisis BMKG menyimpulkan gempa yang terjadi merupakan gempa sedang akibat aktivitas tektonik lempeng Indo-Australia yang terlepas ke bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat atau disebut dengan gempa bumi. Bumi di dalam lempeng (gempa intraslab).

Gempa tadi malam langsung gempa utama -gempa utama-, kemudian roboh dan listrik padam atau mati total. Tidak ada gempa dan gempa. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan ada Itu salah satunya yang terjadi pasca-gempa bumi – pasca gempa – berkekuatan 3,1 SR, kata Daryono.

Sementara itu, hasil analisis jalur sumber menunjukkan bahwa gempa mempunyai jalur pergerakan ke atas (sesar dorong).

Pusat gempa berada pada 8,39° Lintang Selatan; 107,11° Bujur Timur, atau terletak di laut pada jarak 156 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 kilometer.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *