Fri. Sep 20th, 2024

Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Borong Dua Penghargaan Bapanas Award 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pemprov Jateng mampu meraih dua penghargaan pada acara Penghargaan Badan Pangan Nasional (Papanas) tahun 2024. Juara pertama, Pemprov Jateng, diumumkan sebagai daerah penyelenggara kompetisi terbaik kedua. . Gerakan Pangan Murah (GPM). Kedua, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan pada kategori Integrasi Data Pangan Inovatif untuk aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id). 

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam acara Penyerahan Penghargaan Papanas di Hotel Sultan dan Residence Jakarta pada Minggu malam, 28 Juli 2024. 

Dalam acara ini, Provinsi Jawa Tengah juga mendapat satu unit kendaraan yang akan digunakan dalam kegiatan penyediaan pangan dan stabilisasi harga. Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga mendapat bantuan infrastruktur untuk meningkatkan logistik pangan untuk penyimpanan bahan pangan yang mudah rusak.

Nana menyatakan, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi Pemprov Jateng dalam pengelolaan pangan di daerahnya, khususnya pangan masyarakat.

“Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami akan mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jawa Tengah,” ujarnya usai menerima penghargaan.

Program GPM telah banyak dilaksanakan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Program ini terselenggara melalui sinergi dengan berbagai instansi.

Hingga Juli 2024, hal tersebut sudah dilakukan sebanyak 808 kali dengan omzet Rp 39,7 miliar. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yaitu sebanyak 553 kali lipat dengan omzet Rp 35,59 miliar.

“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin keamanan pasokan pangan di Jawa Tengah,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan beberapa upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Selain GPM, upaya juga dilakukan untuk memantau pasokan dan harga pangan secara berkala di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen. 

“Kami juga memiliki satgas pangan yang selalu memantau naik turunnya harga pangan,” kata Nana.

Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, persediaan pangan di daerah/kota sebagian besar mencukupi dan surplus. Padahal, perkiraan ketersediaan beras pada tahun 2024 sebanyak 6.185.220 ton, padahal kebutuhannya sebanyak 4.060.888 ton. Dengan demikian terjadi surplus sebesar 2.124.331 ton.

Dalam upaya stabilisasi harga pangan, Pemprov Jateng bekerja sama dengan instansi lain seperti BUMN, BUMD, BUMP, Gapoktan/Poktan, asosiasi, Persatuan Peternakan Rakyat Indonesia (Pinsar) dan pelaku usaha lainnya. Selain itu, terdapat juga Program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pasokan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga konsumen mendapat harga yang wajar dibandingkan harga pasar.

Pemprov Jawa Tengah juga memfasilitasi warung makan murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Program ini bekerja sama dengan kios masyarakat/pemerintah desa (BUMDes). 

Program ini akan memprioritaskan lokasi di desa miskin, desa rawan pangan, desa bantuan, dan daerah pengendalian inflasi. Bahan pangan yang difasilitasi adalah beras dan telur. Hingga saat ini, telah terfasilitasi sebanyak 350 warung makan murah yang tersebar di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi konsumsi beras sebanyak 411.675 kg dan telur sebanyak 70.430 kg.

Sementara itu, Presiden Papanas International Arif Prasetyo Hadi mengatakan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi kepada daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang bergerak di bidang pangan. 

Arif menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan. “Melalui Papanas Awards 2024, kami ingin menjangkau seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *