matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gerhana bulan atau bulan purnama kerap menjadi kambing hitam atas nasib buruk dan perilaku aneh manusia. Seringkali ada laporan bahwa banyak orang melakukan hal-hal aneh selama periode ini.
Pertanyaannya, apakah ini semua salah bulan?
Dikutip dari laman Mentalfloss.com pada Selasa (5/3/2024) Pasalnya, Bulan yang menyebabkan dan mempengaruhi pasang surut air laut juga bisa memberikan dampak serupa pada kita, karena tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. ,
Kepercayaan ini dianut secara luas dan secara konsisten dilaporkan bahwa Bulan mempengaruhi perilaku ini. Faktanya, 80 persen perawat dan 64 persen dokter berpendapat hal ini benar.
Pada tahun 2012, tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Laval di Kanada memutuskan untuk mencari tahu apakah penyakit mental dan fase bulan purnama ada hubungannya.
Untuk menguji teori tersebut, peneliti mengevaluasi 771 pasien yang mengunjungi ruang gawat darurat di dua rumah sakit di Montreal antara Maret 2005 dan April 2008.
Pasien tertentu mengeluhkan nyeri dada, meskipun dokter tidak dapat menentukan penyebab medis dari nyeri tersebut. Banyak pasien menderita serangan panik, gangguan kecemasan dan suasana hati, atau pikiran untuk bunuh diri.
Ketika peneliti membandingkannya dengan fase gerhana bulan, mereka menemukan bahwa tidak ada hubungan antara manifestasi masalah psikologis dan fenomena astronomi tersebut.
“Ini bisa terjadi secara acak atau disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak kita sadari,” kata Dr. Geneviève Belleville, yang memimpin tim peneliti.
“Tetapi satu hal yang pasti: Kami tidak melihat pengaruh bulan purnama atau gerhana bulan terhadap masalah psikologis.”
Geneviève Belleville mengatakan kepada banyak orang untuk tetap tenang: jika orang berperilaku aneh saat bulan purnama, kemungkinan besar mereka akan berperilaku sama setelah gerhana bulan.