Mon. Sep 16th, 2024

Gmail Hadirkan Fitur AI Summarization, Bikin Ringkasan Email dalam Sekejap

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Setelah berhasil mengintegrasikan AI ke dalam produknya, Google kini menghadirkan fitur AI terbaru ke Gmail.

Fitur ini adalah lambang AI. Alat ini dapat merangkum email yang diterima menjadi kalimat yang lebih sederhana dengan menambahkan poin-poin penting.

Koleksi berbasis kecerdasan buatan (AI) ini memiliki beberapa keunggulan. Dengan fitur ini, email yang panjang dan rumit dapat diringkas dengan cepat.

Selain itu, email ringkasan yang didukung AI dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk membaca email. Hal ini berguna bagi pengguna bisnis yang perlu memprioritaskan tugas dan mengelola kotak masuk mereka secara efisien.

Ringkasan AI dapat digunakan di berbagai perangkat, termasuk ponsel cerdas dan tablet melalui aplikasi Gmail.

Menggunakan ringkasan AI ini memungkinkan Anda memahami pesan yang Anda terima dengan cepat berkat poin-poin yang direferensikan AI.

Fitur ringkasan yang didukung AI ini seharusnya menjadi langkah menarik menuju pengalaman pengiriman pesan yang lebih cerdas dan efisien.

Meskipun dampaknya terhadap gaya komunikasi email masih harus dieksplorasi, ringkasan berbasis AI dapat mengubah cara pengguna berinteraksi dengan email.

Namun, penting untuk diingat bahwa ringkasan tersebut adalah versi singkat dari email yang Anda terima. Referensi ke email asli mungkin diperlukan untuk detail berbeda atau informasi kompleks.

 

Layanan email Google ini kini berusia 20 tahun, dan banyak orang mengira Gmail adalah lelucon.

Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya tanggal 31 Maret 2004, Google mengumumkan niatnya untuk meluncurkan layanan pesan baru bersamaan dengan April Mop atau April Mop.

Selain itu, pada tanggal 1 April tahun yang sama atau 1 April 2004, Google secara resmi mengumumkan Gmail melalui siaran pers. Uniknya, siaran pers tersebut mencurigakan dan dibingkai seolah-olah hanya lelucon (karena diterbitkan pada April Mop).

Dalam meluncurkan produk ini, perusahaan yang dipimpin Alphabet ini menggunakan kombinasi unik antara pemasaran, pendekatan yang berpusat pada pengguna, dan kemampuan menjangkau dunia siber. 

Dua puluh tahun kemudian, Gmail telah menjadi layanan email terpopuler di dunia dengan 1,8 miliar pengguna. Angka tersebut setara dengan 22 persen penduduk dunia.

Kini, cara orang menggunakan Gmail telah berubah selama bertahun-tahun. Hal serupa juga berlaku pada cara Gmail menggunakan data pribadi penggunanya.

Untuk membuat Gmail lebih mudah digunakan, Google telah mulai memblokir email palsu secara otomatis untuk memperkuat perlindungan terhadap serangan spam dan phishing.

Seperti yang diumumkan pada Oktober 2023, Google mewajibkan pengguna yang ingin mengirim lebih dari 5.000 email ke akun Gmail mereka setiap hari untuk menyiapkan autentikasi email SPF/DKIM dan DMARC untuk domain mereka.

Pedoman baru ini juga mengharuskan pengirim pesan massal untuk berhenti mengirim pesan yang tidak diminta atau tidak diminta, memberikan opsi berhenti berlangganan dengan satu klik, dan menanggapi permintaan berhenti berlangganan dalam dua hari.

Tingkat spam juga harus di bawah 0,3% dan header “Dari” tidak akan muncul sebagai Gmail.

Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat mengakibatkan masalah pengiriman email, termasuk penolakan email atau pengiriman otomatis ke folder spam penerima.

“Pengirim massal yang tidak patuh akan mulai menerima peringatan sementara dengan kode kesalahan untuk sebagian kecil pesan yang tidak patuh,” kata Google, Rabu (4/3/2024), seperti dikutip BleepingComputer. . ).

Perusahaan juga berencana menerapkan persyaratan ini mulai Juni 2024, dengan percepatan jadwal untuk domain yang digunakan untuk mengirim email massal yang didaftarkan setelah 1 Januari 2024.

Seperti yang diklaim Google ketika pedoman baru ini pertama kali diumumkan, pertahanannya yang didukung AI berhasil memblokir hampir 15 miliar pesan spam setiap hari, mencegah lebih dari 99,9% spam, upaya phishing, dan malware memasuki kotak surat pengguna.

“Anda tidak perlu khawatir tentang kompleksitas standar keamanan email, namun Anda harus dapat mengandalkan sumber email dengan percaya diri,” kata Neil Kumaran, manajer produk grup keamanan dan keandalan Gmail.

“Pada akhirnya, ini menutup celah yang digunakan penyerang untuk mengancam siapa pun yang menggunakan email,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *