Sat. Sep 21st, 2024

Golden Westindo Incar Ekspor ke Australia hingga Eropa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Golden Westindo Artajaya Tbk berencana memperluas jangkauan ekspornya ke Australia dan Eropa. Tujuan tersebut sejalan dengan prospek ekspor ikan hias ke depan yang berasal dari budidaya.

Manajemen PT Golden Westindo Artajaya Tbk menjelaskan, ikan hias yang dibudidayakan memiliki jenis makanan tertentu sesuai dengan masing-masing jenis ikannya. Kondisi ini menjadi peluang bagi perusahaan sebagai produsen pakan ikan.

“Saat ini kami berencana melakukan ekspansi ke pasar Australia dan kemudian Eropa,” kata CEO PT Golden Westindo Artajaya Tbk Eric Limanto dalam jumpa pers, Rabu (9/11/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Golden Westindo Artajaya Tbk Rusdi Djamil Lioe menjelaskan ekspor ikan hias Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatannya, pada tahun 2022 ikan hias akan diekspor senilai 36 juta USD. Jadi pada tahun 2023 terjadi peningkatan sekitar 7 persen menjadi USD 39 juta. Rusdi juga mencatat, ekspor ikan hias tumbuh rata-rata 4 persen per tahun selama 5-10 tahun terakhir.

“Dan ini merupakan peluang yang sangat besar bagi perusahaan, karena ke depan ikan hias yang diekspor semuanya berasal dari ikan hias budidaya. Artinya budidaya merupakan penggerak yang memerlukan pasokan pangan yang berkualitas,” jelasnya.

PT Golden Westindo Artajaya Tbk dikenal dengan kualitas produk dan pelayanan yang unggul. Kemitraan strategis perusahaan dengan pemasok internasional seperti Great Salt Lake Artemia (AS), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman) telah memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan industri selama 30 tahun terakhir.

 

 

Produk-produk perseroan antara lain pakan pembenihan alami (Artemia), pakan pembenihan buatan, pakan ikan hias, dan peralatan akuarium menyasar pasar dalam negeri di berbagai wilayah Indonesia antara lain Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, Barat. Sumatera, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Saat ini produk pakan ikan hias beku yang diproduksi anak perusahaan PT Kyorin Group Indonesia ditujukan untuk segmen pasar ekspor, dengan wilayah pemasaran saat ini meliputi Amerika Serikat. AS, Jepang, dan Korea Selatan. Sebagai bagian dari strategi ekspansi, perusahaan berencana membangun dua fasilitas penetasan Artemia.

Fasilitas tersebut nantinya akan menghasilkan pakan bibit alami siap pakai berupa nauplii. Pendirian Fasilitas Penetasan Artemia ini merupakan inovasi produk yang dikembangkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri. Fasilitas penetasan artemia akan didirikan di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur.

Fasilitas penetasan Artemia yang berlokasi di Lampung ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2025, sedangkan unit lainnya di Situbondo, Jawa Timur ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2026.

Sebelumnya, PT Golden Westindo Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika tidak ada kendala, saham perseroan akan dicatatkan dan diperdagangkan pada 3 Oktober 2024.

Setelah perseroan resmi tercatat di pasar modal, perseroan menguraikan sejumlah rencana pengembangan. Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Direktur PT Golden Westindo Artajaya Tbk Karolina Leo mengatakan perseroan berencana mendirikan dua fasilitas penetasan Artemia dengan total investasi sekitar 40,5% dari dana IPO.

“Fasilitas tersebut nantinya akan menghasilkan pakan benih alami siap pakai berupa ‘Naupli. Pendirian fasilitas penetasan Artemia ini merupakan inovasi produk yang dikembangkan perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri,” jelasnya, Rabu. . (11./9/2024).

Fasilitas penetasan artemia akan didirikan di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur. Fasilitas penetasan Artemia yang berlokasi di Lampung ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2025, sedangkan unit lainnya di Situbondo, Jawa Timur ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2026.

Saat ini perseroan memiliki gudang yang berlokasi di Tangerang, Banten dengan luas 6.464 m2 dan kapasitas penyimpanan 1.760 ton. Berikutnya, pabrik makanan ikan hias beku yang dioperasikan anak usaha perseroan, PT Kyorin Group Indonesia, berlokasi di Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, dengan luas 1.645 m2 dan kapasitas produksi 250 ton per tahun.

 

 

Sehubungan dengan penawaran umum perdana (IPO), perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 685.714.300 saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pencatatan dengan nilai nominal Rp25 per saham. Saham, harga carry antara Rp 100 hingga Rp 120 per saham.

Dengan demikian, jumlah maksimal yang diraih IPO kali ini adalah DKK 82,28 miliar. Rp. Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan yakni pembelian tanah, pembangunan, serta pembelian peralatan dan perkakas yang seluruhnya untuk fasilitas penetasan Artemia. Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan, serta investasi dalam bentuk penyertaan saham di PT Kyorin Group Indonesia.

PT Golden Westindo Artajaya Tbk yang didirikan pada tahun 1994 merupakan pemain utama dalam industri perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium dan pakan ikan hias beku. Perusahaan menjalankan dua segmen bisnis utama, yaitu akuakultur dan akuatik.

“Di segmen budidaya perikanan, perseroan menyediakan produk pakan benih alami (Artemia) dengan merek terkemuka ‘Golden West Artemia’ dan pakan penetasan buatan berkualitas tinggi dengan merek unggulan ‘BernAqua’,” kata Direktur Utama PT Golden Westindo Artajaya. . TBK, Rusdi Djamil Lioe.

Saat ini, untuk segmen akuatik, Perseroan menawarkan produk pakan ikan hias dengan merek “Hikari”, produk pakan ikan hias beku produksi anak perusahaan Perseroan yaitu PT Kyorin Group Indonesia, serta berbagai perlengkapan akuarium dengan merek ternama. – rumah

Rusdi menjelaskan, produk perseroan antara lain pakan pembenihan alami (Artemia), pakan pembenihan buatan, pakan ikan hias, dan perlengkapan akuarium ditujukan untuk pasar dalam negeri di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat. , Banten, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

 

 

Saat ini produk pakan ikan hias beku yang diproduksi anak perusahaan PT Kyorin Group Indonesia ditujukan untuk segmen pasar ekspor, dengan wilayah pemasaran saat ini meliputi Amerika Serikat. AS, Jepang, dan Korea Selatan.

Per 31 Desember 2023, pendapatan operasional perseroan tercatat sebesar Rp98,53 miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp16,14 miliar. Dengan nilai tersebut, perseroan membukukan margin laba bersih (NPM) sebesar 16,38%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,18%.

Peningkatan NPM didorong oleh efektivitas pengelolaan biaya yang dilakukan perseroan, termasuk beban pokok pendapatan dan beban operasional. Rasio keuangan lainnya perseroan juga terus tumbuh dengan sangat baik, dengan return on equity (ROE) mencapai 20,37% dan return on assets (ROA) sebesar 14,73% pada tahun 2023.

Per 31 Maret 2024, PT Golden Westindo Artajaya Tbk menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan periode 31 Maret 2023. Pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 25,06 miliar atau meningkat 9,30 persen y/y. Sedangkan laba perseroan periode berjalan 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp3,85 miliar atau meningkat 59,40 persen year-on-year. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan usaha dari pendapatan segmen air.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *