Mon. Sep 23rd, 2024

Google One Tawarkan Paket Berlangganan Murah Meriah, Rp 10 Ribu Dapat 30GB

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Layanan penyimpanan cloud berbayar Google, Google One, dikabarkan telah meluncurkan paket berlangganan baru. Kini, raksasa internet itu menawarkan paket berlangganan dengan harga lebih murah dari harga saat ini.

Mengutip informasi dari Android Authority, Jumat (13/9/2024), paket baru ini disebut-sebut akan diberi nama Google One Lite. Paket ini memberi Anda ruang penyimpanan sebesar 30GB, atau dua kali lipat dari ruang penyimpanan gratis yang disediakan Google.

Meski menawarkan kapasitas lebih tinggi dibandingkan opsi gratis yang ditawarkan Google, opsi baru ini memiliki kapasitas memori lebih rendah dibandingkan paket termurah layanan Google One saat ini.

Sebagai referensi, paket berlangganan termurah Google One saat ini menawarkan penyimpanan cloud sebesar 100 GB.

Selain itu, mengingat rendahnya harga paket ini, Google tidak menyediakan fitur tambahan seperti paket berbayar lainnya. Oleh karena itu, pengguna hanya dapat menggunakan mode penyimpanan cloud. 

Oleh karena itu, pengguna tidak dapat berbagi paket langganannya, termasuk akses fitur pengeditan foto melalui Google Foto, kepada anggota keluarga lainnya.

Google dikabarkan sedang menguji layanan ini di beberapa negara, antara lain India, Brazil, Meksiko, dan Indonesia. Namun fitur ini baru diuji pada sejumlah kecil pengguna.

Belum ada informasi mengenai kehadirannya di pasar internasional, namun ada kemungkinan perluasan penawaran layanan ini ke wilayah regional di masa depan. Google One Lite dihargai ₹59 di India, yaitu sekitar ₹10.000.

Sedangkan lima tahun setelah peluncurannya, sudah ada 100 juta pelanggan Google One di berbagai negara di dunia.

Informasi tersebut diumumkan sendiri oleh CEO Google Sundar Pichai melalui akun media sosial pribadinya (medsos)

Sundar menyebutkan kemampuan AI Gemini Advanced dalam tweetnya, dan integrasi Gemini AI untuk Gmail, Dokumen, dll. akan segera hadir.

“Kami telah mencapai 100 juta pelanggan Google One, dan kami berharap dapat melanjutkan pertumbuhan dengan paket AI Premium baru kami (yang diluncurkan kemarin). Kami akan segera menawarkan fitur AI seperti Gemini Advanced, Gmail, dan Gemini in Docs.” Ditulis oleh Sundar

Sebagai referensi, biaya berlangganan layanan Google One AI Premium dipatok sebesar Rp 309.000 per bulan. Pelanggan dapat menikmati penyimpanan hingga 2TB, Gemini Advanced, Gemini by Gmail, Docs, dan banyak lagi.

Layanan basic dan premium dikenakan biaya Rp 26.900 dan Rp 135.000 per bulan. Di Basic, pelanggan diberikan ruang penyimpanan hingga 100GB.

Selain itu, pelanggan dapat mengakses Google Exps, berbagi akun dengan maksimal lima orang lainnya, mengedit fitur Google Foto, dan yang terpenting, menerima notifikasi ketika data pengguna beredar di web gelap.

Lalu bagaimana dengan pelanggan layanan premium? Demikian pula, hanya Anda yang dapat mengakses penyimpanan hingga 2TB.

Harga, fitur, dan ketersediaan layanan Google One bervariasi bergantung pada lokasi Anda.

Selain itu, ada kabar buruk bagi Anda yang menggunakan layanan VPN yang dipaketkan dengan Google One. Dalam email yang disebarkan ke banyak pengguna, Google menyatakan akan menghapus fitur tersebut pada akhir tahun 2024.

Perusahaan meluncurkan fitur Google One VPN pada tahun 2020, tetapi pengguna hanya dapat mengaksesnya jika mereka membayar paket yang mencakup penyimpanan minimal 2TB (setidaknya $10 per bulan, atau sekitar Rp160.000).

Tahun lalu, Google memperluas ketersediaan setiap paket, termasuk opsi awal sebesar USD 2 atau Rp 30.000 per bulan, sehingga lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya.

Baik saat ini Anda menggunakan iOS atau Android, Anda dapat mengakses layanan VPN One jika Anda berada di salah satu dari 22 negara tempat layanan tersebut beroperasi.

Anda juga dapat menggunakannya untuk menghapus jejak penggunaan Internet di komputer Mac atau Windows Anda. Demikian dikutip Engadget, Sabtu (13 April 2024).

Google belum mengatakan kapan layanan VPN-nya akan berhenti berfungsi sepenuhnya, namun perusahaan mengatakan kepada 9to5Google bahwa mereka akan mematikan fitur tersebut karena pengguna tidak menggunakannya.

Alih-alih mencoba menarik pengguna, perusahaan malah mengalihkan sumber daya untuk mendukung fitur lain yang lebih banyak diminta.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *