Mon. Sep 16th, 2024

Gus Yahya Ungkap Pangkal Masalah Perseteruan PBNU dengan PKB

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Belakangan ini, konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memanas. Sejumlah permasalahan terungkap dalam konflik keduanya.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Stakuf mengungkapkan, salah satu permasalahannya adalah klaim sepihak yang kerap dilontarkan PKB terkait perolehan suara NU yang merupakan organisasi eksklusif partainya.

“Pertama, ini soal PKB, ini PKB, ini perhatian NU yang paling mendasar, ini soal warga (kader NU). Karena yang jelas banyak anggota NU yang tergabung dalam kelompok tersebut. PKB, Namun banyak juga anggota NU yang menyebar ke negara lain. Yang kami tolak kepada para pihak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU,” kata Yahya usai rapat paripurna di Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Oleh karena itu, Yahya menegaskan PKB tidak bisa menuntut atau menyalahkan segala keputusan yang diambil NU. Sebab kegiatan internal NU dan PKB merupakan dua organisasi yang berbeda.

Masalahnya, penyerangan itu ditujukan ke institusi. Padahal, jelas PKB tidak punya kewenangan mengambil keputusan di lingkungan kelembagaan NU, ujarnya.

Gus Yahya pun membeberkan contoh bentuk campur tangan PKB dalam kegiatan dapur NU terkait pencopotan KH Marzuqi Mustamar dari kepemimpinan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur (PWNU).

“Ya misalnya kemarin ada pengumuman pengadilan bahwa keputusan PBNU terkait PWNU Jatim tidak beralasan dan tidak bisa diterima. “Dan kalau mereka (PKB) mengeluarkan SK sendiri untuk pengurus PWNU di Jatim, itu yang jadi masalah,” kata Gus Yahya.

“Beda organisasi, jadi kemarin PBNU mencopot Ketua PWNU Jatim. Mekanismenya sendiri, internal NU. PBNU tidak boleh salah dalam ingin mengesahkan SK PWNU Jatim,” lanjutnya.

 

Oleh karena itu, Gus Yahya mengatakan permasalahan organisasinya di PKB akan didalami oleh Wakil Ketua PBNU Rais Ami, Anwar Iskandar, dan Wakil Ketua PBNU Amin Said Husni berdasarkan hasil rapat paripurna. .

“Ini persoalan yang harus kita selesaikan, tapi kita tahu. Kita sudah lama memahami bahwa ada kepentingan politik, kita memahami bahwa ada agenda politik. Jadi kita tidak mau terburu-buru, kita ingin bersikap seperti anak-anak.” , – dia menambahkan.

Pembicara : Bakhtiaruddin Alam

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *