Mon. Sep 16th, 2024

Guyon Pelatih Filipina soal Lapangan SUGBK usai Dikalahkan Timnas Indonesia: Tetap Hijau Walau Beda dari San Siro

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pelatih Filipina Tom Sanfet bercanda tentang kualitas lapangan usai pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Indonesia di Stadion Utama Gilora Bang Karno (SUGBK). 2024) malam WIB.

Ia mengaku tidak memiliki keluhan khusus terhadap kondisi lapangan karena lapangan sepak bola di mana-mana sebagian besar berwarna hijau. Meski demikian, Tom Saintfet tak memungkiri SUGBK belum menjadi bagian dari San Siro.

Seperti diketahui, kualitas rumput di Stadion Utama Gelora Bang Karno (SUGBK) belakangan ini cukup menyita perhatian.

Pemain Indonesia Asnavi Mankulam mengakui struktur lapangan yang tidak rata berdampak besar bagi dirinya dan rekan satu timnya setelah kalah dari Irak pada babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis pekan lalu. (6/6/2024).

Baru-baru ini, pelatih Shin Taeong juga terang-terangan mengkritik kandang SUGBK. Juru taktik asal Korea itu meminta stadion di kawasan Senayan tidak lagi menjadi tempat acara hiburan.

“Sejauh yang kami lihat, kondisi rumputnya kurang bagus,” kata pelatih timnas Indonesia usai kemenangan atas Filipina, Selasa. “Saya berharap tidak ada lagi konser di stadion sepak bola, tapi tidak ada lagi pertandingan sepak bola.” (11/6/2024) Malam WIB.

Meski mendapat kritik, pelatih Filipina Tom Santfite menanggapi dengan humor kualitas lapangan di Stadion Utama Gelora Bang Karno (SUGBK) usai kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dia bilang dia tidak ingin menggunakan ganja sebagai alasan kegagalan timnya. Sanfet menilai stadion sepak bola hampir sama, meski stadion kandang Serie A Milan dan AC Milan kurang bagus di San Siro.

“Saya tidak mau alasan sama sekali, menurut saya lapangan sepak bola sama saja. Warnanya hijau. Di beberapa tempat mungkin hijau, hijau muda, hijau tua, tapi tidak ada bedanya.” urusan.

“(Di lapangan) kami bisa bermain, kami bisa bertarung, kami bisa menang, kami bisa kalah. Saya tidak mau membuat alasan (atas kekalahan Filipina). Lapangannya bagus.

“Ini bukan San Siro, tapi tetap sebuah stadion,” canda juru taktik asal Belgia itu. Lapangannya bagus, tidak ada keluhan di lapangan.

Sebelumnya, Pelatih Filipina Tom St Fayt memuji suasana di Stadion Gelora Bang Karno saat timnya kalah dari Indonesia pada laga final putaran kedua Piala Dunia 2024.

Pelatih berusia 51 tahun itu mengaku belum pernah melihat suasana seperti itu selama 27 tahun melatihnya dan menilai dukungan dari suporter SUGBK sangat luar biasa.

“Selama 27 tahun melatih dan 16 tahun menjadi pelatih timnas, saya belum pernah melihat atmosfer sebaik ini dalam hidup saya,” kata WIB, Selasa (11/6/2024) malam.

Maka saya ucapkan selamat kepada para penggemar atas apresiasi dan kegembiraannya terhadap timnas Indonesia, imbuhnya kepada awak media. Mereka menyanyikan (lagu) dan mengibarkan bendera, yang sangat menyentuh dan tidak biasa.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *