Fri. Sep 20th, 2024

GWM Masih Ogah Main Mobil Listrik Murni, Ini Alasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Hingga saat ini Great Wall Motor (GWM) menerapkan strategi berbeda dibandingkan merek China lainnya yang beroperasi di Indonesia. Ketimbang menghadirkan produk mobil listrik, mereka lebih memilih model hybrid untuk dijual.

Constantinus Herlijoso, CEO GWM Indonesia, mengatakan tawaran kemudahan yang diberikan pemerintah melalui regulasi dan insentif terhadap kendaraan listrik memang menarik, namun GWM masih melihat beberapa alasan teknis untuk tidak menawarkan model BEV di Indonesia.

“Secara teknis, banyak yang harus dipertimbangkan karena beberapa syarat harus dipenuhi. Sekilas oke, tapi implementasinya tidak mudah,” kata Herlijoso dalam jumpa pers, Rabu (10/7/2024). .

Herlijoso menjelaskan, regulasi produksi mobil listrik masih berbelit-belit dan terkesan belum memiliki regulasi yang jelas. Masalah daya baterai menjadi pertimbangan.

“Di Tiongkok, pasokan baterai untuk mobil listrik sangat kaya. Berbeda dengan Indonesia yang benar-benar hanya satu yang beroperasi. Selebihnya hanya kewajiban pasokan,” kata Herlijoso.

GWM kemudian meluncurkan produksi dalam negeri melalui model Haval Jolion HEV. Model ini ditandai sebagai model GWM pertama yang diproduksi di pabrik Inchcape di Wanaherang, Bogor.

FYI, perangkat ini sudah lama digunakan oleh pabrikan Mercedes-Benz yang saat ini manajemennya juga dimiliki oleh Inchcape.

Rencananya, produksi Haval Jolion HEV akan dimulai pada Agustus mendatang setelah model tersebut diperkenalkan secara resmi di GIIAS 2024. GWM akan meningkatkan utilitas pabrik Wanaherang agar tidak mengganggu operasional manufaktur merek lain.

“Wanaherang mempunyai daya tampung yang banyak dan ada beberapa wilayah yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal.” Di situlah kami ingin mendapatkannya. Jadi tidak akan diproduksi di lini produksi Mercedes-Benz, tapi kami akan membuatnya baru. Jadi itu nilai tambah, tambah kapasitas produksi,” kata Herlijoso.

Bahkan setelah Haval Jolion HEV, GWM berencana menyertakan Haval H6 HEV rakitan dalam negeri. Mungkin tahun depan, karena kedua model tersebut dikatakan memiliki komponen serupa.

Awalnya kami punya strategi untuk menempatkan Haval H6 dalam bentuk CBU terlebih dahulu, sambil mempersiapkan perakitannya. Tapi ada pertimbangan lain, jadi Jolyon duluan. “Kami berharap Haval H6 bisa dirakit pada akhir tahun depan,” kata Herlijoso.

Artinya, GWM cukup percaya diri menghadirkan teknologi hybrid di Indonesia. Lebih lanjut, GWM mengungkapkan bahwa mereka akan bermain di segmen premium massal untuk menarik konsumen di Tanah Air.

 

GWM beberapa kali menghadirkan Haval Jolion HEV ke showroom. Soal spesifikasinya, jika dilihat dari beberapa literatur di luar negeri, SUV ini menggunakan mesin 1,5 liter yang dipadukan dengan motor listrik.

Kombinasi mesin ini menghasilkan tenaga hingga 188 hp dan torsi maksimal 375 Nm. Motor listrik tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 154 tenaga kuda dan torsi 250 Nm.

SUV yang akan bersaing dengan Corolla Cros dan Almaz Hybrid ini juga menawarkan mode berkendara Eco, Normal, Sport, dan Snow. 

Dari segi fitur keselamatan, Haval Jolion yang dijual di beberapa negara dikatakan memiliki sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) yang mencakup adaptive cruise control, Lane Keep Assist, Traffic Stop Assist, dan Intelligent Turn Assist.

Fitur standar seperti airbag dan hill descend assist juga akan tersedia dalam versi Indonesia. Untuk kemudahan parkir, Jolion dilengkapi dengan sensor parkir dan kamera 360 derajat yang tampilannya dapat dilihat di layar tengah kabin.

Untuk harganya kemungkinan besar berada di kisaran 400 juta hingga 500 juta USD. Namun jika melihat strategi pasar massal premium GWM, model ini kemungkinan akan dibanderol dengan harga Rp 500 juta.

Kita lihat saja bagaimana performa model ini setelah mendapat status produksi dalam negeri di GIIAS 2024.

Sumber: Oto.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *