Sun. Sep 8th, 2024

Hamas dan Jihad Islam Siap Terlibat Demi Capai Kesepakatan Akhiri Perang Israel di Gaza

matthewgenovesesongstudies.com, Gaza – Hamas dan kelompok Jihad Islam merespons positif usulan gencatan senjata Israel di Gaza.

“Respon Hamas dan Jihad Islam Jalur Gaza menyerukan penghentian total agresi Israel di wilayah Palestina,” kata kelompok itu pada Selasa (11/6/2024), seperti dikutip AFP.

“Respon ini memprioritaskan kepentingan rakyat Palestina dan menggarisbawahi perlunya penghentian total agresi yang sedang berlangsung di Gaza,” kata para militan dalam pernyataan bersama, seraya menambahkan bahwa mereka “siap untuk terlibat secara positif” dalam mencapai kesepakatan untuk mengakhiri agresi tersebut. perang.

AS, Qatar dan Mesir telah melakukan negosiasi di belakang layar selama berbulan-bulan mengenai rincian gencatan senjata di Gaza.

Dewan Keamanan PBB pada hari Senin menyetujui resolusi yang dirancang AS mengenai rencana gencatan senjata di Gaza, yang pertama kali diuraikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu – Israel dikatakan telah menawarkan gencatan senjata enam minggu dan pertukaran sandera.

Qatar dan Mesir pada Selasa malam mengumumkan bahwa mereka telah menerima tanggapan terhadap kerangka kerja tersebut dari kelompok-kelompok Palestina dan menegaskan bahwa “upaya mediasi bersama dengan Amerika Serikat akan terus berlanjut sampai kesepakatan tercapai.”

Tanggapan Hamas termasuk amandemen terhadap kerangka kerja yang diusulkan, kata seorang sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada AFP.

“Tanggapan yang diberikan termasuk amandemen proposal Israel, termasuk batas waktu gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza,” kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas pembicaraan tersebut.

Dewan Keamanan atau DK PBB pada Senin 10 Juni 2024 mengeluarkan resolusi yang dirancang AS untuk mendukung rencana gencatan senjata Washington di Gaza dan mendesak Hamas untuk meratifikasinya.

Resolusi tersebut, yang didukung oleh 14 negara kecuali Rusia, menyambut baik usulan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada tanggal 31 Mei dan mendesak “kedua belah pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa keraguan.”

Berbeda dengan rancangan sebelumnya, resolusi tersebut mengatakan Israel telah “menerima” usulan gencatan senjata dan meminta Hamas untuk melakukan hal yang sama.

“Usulan ini adalah kesempatan terbaik yang kita miliki sekarang untuk setidaknya menghentikan sementara pertempuran, mendapatkan lebih banyak bantuan, membebaskan para sandera,” kata Robert Wood, wakil duta besar AS untuk PBB, seperti dikutip Middle East Eye Selasa (11/11/2019). 11/2018).

“Kami ingin memberikan tekanan kepada Hamas untuk menerima perjanjian ini. Sejauh ini Hamas belum menerima perjanjian ini. Itu sebabnya kami memiliki resolusi ini, karena kami ingin melakukan sesuatu yang sangat penting.”

Hamas menyambut baik resolusi tersebut setelah pemungutan suara dan mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan mediator untuk menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut.

Sementara itu, Israel mengkritik usulan untuk mendukung diakhirinya perang dengan imbalan pembebasan tahanan, sebuah posisi yang secara terbuka ditentang oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pada tanggal 31 Mei, Joe Biden menguraikan proposal tiga langkah Israel untuk pertukaran sandera dan penghentian permusuhan secara permanen di Gaza.

Namun, mediator AS, Qatar, dan Mesir merasa sulit untuk mencapai gencatan senjata.

Hamas menyambut usulan tersebut dengan skeptis. Middle East Eye melaporkan bahwa teks proposal yang diterima Hamas tidak menjamin penghentian permusuhan secara permanen, seperti yang dijelaskan Biden dalam pidatonya.

Meskipun AS menyatakan bahwa Israel mendukung usulan Biden, Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa Israel bermaksud untuk terus berperang di Gaza sampai Hamas kehilangan kemampuan pemerintahan dan militernya.

Sementara itu, AS menggunakan hak vetonya di PBB untuk melindungi Israel dari kritik.

Sementara itu, AS telah mengajukan tiga veto terhadap seruan gencatan senjata. Secara terpisah, Washington juga memblokir amandemen yang menyerukan gencatan senjata yang coba dimasukkan Rusia dalam resolusi Dewan Keamanan pada bulan Desember.

Di tengah ketegangan antara AS dan Israel atas tindakan Israel dalam perang di Gaza, baru-baru ini AS mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Israel di badan internasional.

Pada bulan Maret, AS abstain dalam pemungutan suara di DK PBB yang menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza selama bulan suci Ramadhan.

Pemerintahan Biden berselisih dengan Israel mengenai rencana pascaperang di Gaza. Selama berbulan-bulan, Direktur CIA Bill Burns memimpin upaya AS untuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dapat mengakhiri perang dan mengurangi ketegangan regional.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *