Wed. Sep 25th, 2024

Hampir 20% Anak Muda di China Pengangguran, Kok Bisa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Tingkat pengangguran generasi muda di Tiongkok akan kembali naik ke level tinggi pada Agustus 2024.

Melansir CNBC International, Senin (23/9/2024), tingkat pengangguran penduduk berusia 16 hingga 24 tahun di China yang putus sekolah meningkat menjadi 18,8% pada bulan lalu, menurut data terbaru Biro Statistik Nasional. Tiongkok.

Angka tersebut meningkat dari 17,1% yang tercatat pada bulan Juli, dan 13,2% pada bulan Juni 2024. Tingkat pengangguran perkotaan di Tiongkok dalam semua kategori umur juga meningkat menjadi 5,3% pada bulan Agustus, dibandingkan dengan 5,2% pada bulan Juli 2024.

Tiongkok berhenti melaporkan tingkat pengangguran kaum muda pada sebagian besar paruh kedua tahun lalu sementara Tiongkok mengkaji ulang metode penghitungannya.

“Kaum muda semakin sulit mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi seperti sebelumnya, karena dalam tiga tahun terakhir sektor jasa perkotaan yang bernilai tinggi, yang biasanya menarik banyak lulusan baru, mengalami kontraksi yang tajam, terutama di bidang real estate. ., keuangan dan sektor TI,” kata Dan Wang, kepala ekonom di HSBC. Dampak Ekonomi

Pengangguran di kalangan generasi muda di Tiongkok juga dipengaruhi oleh kebijakan rekrutmen yang ketat di tengah situasi ekonomi yang sulit baru-baru ini, karena perusahaan menolak mempekerjakan lulusan perguruan tinggi baru karena keterbatasan dana.

“Banyak perusahaan menolak mempekerjakan lulusan baru karena takut akan biaya dan kesulitan hukum jika mereka harus melepaskan seseorang setahun kemudian, ketika perekonomian masih lesu,” kata Shaun Rein, pendiri China Market Research Group.

“Perusahaan harus membayar n+2. Apabila seseorang telah bekerja selama 2 tahun, maka perusahaan harus memberikan pemberitahuan 30 hari ditambah gaji 2 bulan. Itu mahal, jadi tidak ada yang mau memecat seseorang atau mempekerjakan orang baru sekarang”, jelas Rein.

Itu sebabnya pengangguran umum tidak buruk, tapi pengangguran kaum muda sangat tinggi, kata Rein.

 

Data tersebut muncul setelah sejumlah angka mengecewakan dari Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir, termasuk penjualan sektor ritel dan produksi industri yang tumbuh lebih lambat dari perkiraan.

Meskipun ada seruan untuk melonggarkan langkah-langkah kebijakan dan stimulus, Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada hari Jumat.

Setelah pemulihan yang lemah dari pandemi Covid-19 pada tahun lalu, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini terus menghadapi tantangan akibat kemerosotan pasar perumahan dan lemahnya kepercayaan konsumen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *