Wed. Oct 2nd, 2024

Harga Emas Dunia Mesorot, AS jadi Biang Keladinya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Harga emas anjlok pada perdagangan Jumat (Sabtu, waktu Jakarta). Harga emas global turun karena aksi ambil untung setelah harga emas batangan melonjak lebih dari 1% di awal perdagangan di tengah harapan penurunan suku bunga yang didukung oleh data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.

Dikutip CNBC, Sabtu (8/3/2024), harga emas spot global turun 0,5% menjadi $2,432,19 per ounce. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup naik 0,4% pada $2,4769.8.

Namun, harga emas naik 1,8% minggu ini karena meningkatnya permintaan terhadap aset-aset safe-haven di tengah ketegangan di Timur Tengah dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS membuat logam ini lebih menarik bagi para investor. “Pada level ini kami memperkirakan kemunduran dan aksi ambil untung, namun pada dasarnya terdapat lebih banyak potensi kenaikan dibandingkan risiko penurunan,” kata COO Allegiance Gold, Alex Ebbarian.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak Desember dan dolar AS mencapai level terendah sejak Maret setelah data menunjukkan pemberi kerja menambahkan lebih sedikit pekerjaan pada bulan Juli dibandingkan perkiraan para ekonom, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%.

Data tersebut menyusul komentar Ketua Fed Jerome Powell, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa suku bunga dapat diturunkan pada awal September jika perekonomian AS mengikuti jalur yang diharapkan. Harga Emas Batangan

Harga emas batangan secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang aset tersebut.

“Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan lebih dari 70% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh The Fed pada pertemuan FOMC bulan September,” kata analis pasar senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Sejalan dengan harga emas, harga perak spot turun 0,2% menjadi $28,49 per ounce, harga platinum stabil di $959,16 dan harga paladium turun 1,7% menjadi $889. 0,86 USD. Harga perak dan platinum membukukan kenaikan mingguan. 

Sebelumnya, harga emas melemah tipis pada Kamis 1 Agustus 2024 seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atau dolar AS setelah emas batangan mencapai level tertinggi dalam dua pekan di awal sesi perdagangan.

Hal ini disebabkan adanya harapan penurunan suku bunga pada September 2024 dan permintaan terhadap aset-aset safe-haven, sehingga fokus beralih ke data non-farm payrolls AS yang dirilis pada Jumat waktu setempat.

Mengutip CNBC, Jumat (2/8/2024), harga emas spot turun sekitar 0,4 persen menjadi $2,438.32 per ounce pada 18:03 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli 2024 di awal sesi perdagangan. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada $2,480.8.

Dolar AS menguat sebanyak 0,3 persen setelah jatuh pada hari sebelumnya karena bank sentral terus mengguncang pasar keuangan. Di sisi lain, perak spot turun 2,4 persen menjadi $28,33. Harga platinum turun 1,3 persen menjadi $963,05, dan paladium turun 2,2 persen menjadi $904,71.

Sementara itu, bank sentral AS atau Federal Reserve (FED) mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Rabu 31 Juli 2024. Ketua Federal Reserve Bank Jerome Powell mengatakan suku bunga bisa diturunkan pada awal September jika perekonomian AS mengikuti kebijakan tersebut. jalur yang diharapkan.

“Pasar sepenuhnya berpandangan bahwa kita akan melihat penurunan suku bunga pada bulan September, dan ada beberapa pelaku pasar yang membicarakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dari Federal Reserve,” kata kepala strategi komoditas. dikatakan. TD Sekuritas, Bart Melek.

 

 

Emas batangan, yang secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai pilihan terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, cenderung tumbuh subur di lingkungan suku bunga rendah. Pelaku pasar kini menunggu laporan payroll AS pada hari Jumat pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan The Fed.

Pada saat yang sama, pembelian bank sentral dan permintaan fisik di Asia masih lemah. “Jadi saat ini pasar emas sedang tidak bagus, tapi suatu saat kami menduga hal itu akan terjadi,” tambah Melek.

Di sisi lain, dalam sebuah catatan, analis Citi mengatakan bahwa permintaan emas bank sentral akan tetap tinggi pada tahun 2024-2025, meskipun tidak ada pembelian baru-baru ini oleh bank sentral Tiongkok yang dilaporkan pada bulan Mei dan Juni 2024.

Bank sentral Tiongkok, pembeli emas terbesar pada tahun 2023, telah menahan diri membeli emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *