Mon. Oct 7th, 2024

Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Saham-Saham Ini Diramal Bersinar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga emas berpotensi naik pada pekan ini hingga akhir tahun 2024. Harga emas naik 1,3% menjadi USD 2.620 per ounce pada Jumat 20 September 2024, mencetak rekor tertinggi baru (ATH). .

Penguatan harga emas disebabkan dimulainya siklus penurunan suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak awal pandemi Covid-19. The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada hari Rabu, 18 September 2024. The Fed memperkirakan penurunan suku bunga lebih lanjut sebesar 50 bps pada akhir tahun 2024, 100 bps pada tahun 2025, dan 50 bps pada tahun 2026.

Analis investasi Stockbit Hendrik Gani mengemukakan, sepanjang tahun 2024 harga emas akan naik 27%. Ini merupakan peningkatan tertinggi sejak tahun 2010. Dengan kondisi seperti ini, sejumlah emisi emas akan bersinar.

Penguatan harga emas menjadi katalis positif bagi emiten penghasil emas seperti BRMS, PSAB, MDKA, ANTM dan ARCI karena berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan margin keuntungan perseroan, jelas Hendriko dalam risetnya. , Senin (23/9/2024).

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan reaksi emas terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve sebesar 50 basis poin, serta tanda-tanda pelonggaran 200 basis poin selama dua tahun ke depan.

Powell menambahkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga dan The Fed sedang dalam proses “mengkalibrasi ulang” kebijakan moneternya.

“Jika melihat Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP), Anda akan melihat bahwa ini adalah proses kalibrasi ulang kebijakan kita dari setahun yang lalu, ketika inflasi tinggi dan pengangguran rendah, ke posisi yang lebih tepat. kondisi saat ini,” kata Powell.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

CEO Mind Money Julia Khandoshko yakin harga emas akan terus berkonsolidasi karena perlahan-lahan bergerak menuju $3.000 per ounce. Dia mengatakan, harga emas kemungkinan besar tidak akan mencapai target tersebut sebelum akhir tahun.

“Kita kemungkinan akan melihat konsolidasi pada level saat ini dan pertumbuhan bertahap. Sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan diversifikasi ke emas, terutama ketika suku bunga tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga membuat emas lebih menarik dibandingkan saham atau obligasi,” kata Julia.

Julia juga mengatakan penurunan suku bunga, peningkatan jumlah uang beredar, dan desentralisasi perekonomian global akan mendongkrak harga emas, meski mungkin belum ada terobosan. Faktor-faktor ini akan terus mendukung emas, namun tidak ada alasan untuk membeli secara terburu-buru.

Di sisi lain, Fawad Razaqzada, analis pasar StoneX Group, mengatakan meski emas masih dalam tren naik yang kuat, investor harus bersiap menghadapi beberapa volatilitas jangka pendek. Namun, harga yang lebih rendah dapat dilihat sebagai peluang pembelian jangka panjang.

“Logam ini mungkin memperoleh keuntungan jangka pendek, namun saya tetap bullish terhadap prospek emas untuk sisa tahun ini. Meskipun mungkin tidak mencapai $3.000 tahun ini, level tersebut adalah target jangka panjang saya untuk logam kuning ini,” tambahnya. Razaqzada. Meskipun Powell mencoba mengecilkan ekspektasi pasar, para analis mencatat bahwa tren saat ini mendukung harga emas.

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menggandeng PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) atau SCI dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) atau LTG membentuk perusahaan patungan pengembangan pertambangan nikel di blok Pongkeru, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. .

Direktur Utama Aneka Tambang Nico Kanter menjelaskan, pembentukan perusahaan patungan ini merupakan bentuk sinergi BUMN dan BUMD untuk mengoptimalkan potensi nikel di blok Pongkeru.

Perusahaan patungan ini akan mengelola wilayah pertambangan di WIUPK Blok Pongkeru, sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. T-304/MB.04/MEM.B/2024. Kedepannya, perusahaan ini diharapkan dapat menjadi pemain kunci dalam rantai bisnis nikel di Indonesia, dengan kontribusi optimal bagi sektor pertambangan nasional.

“Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam pengelolaan sumber daya nikel secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip good mining practice. Kami berharap kemitraan antara BUMN dan BUMD ini dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel nasional. industri”, kata Nico.

Dalam kemitraan ini, ADAM bertindak sebagai pemegang saham mayoritas. Sedangkan SCI sebagai BUMD provinsi dan LTG sebagai BUMD Kabupaten mempunyai porsi saham minoritas yang cukup besar, sehingga BUMD dapat meningkatkan perannya di dunia pertambangan.

Ke depan, melalui usaha patungan ini diharapkan tercipta manfaat nyata bagi pendapatan daerah dan masyarakat, antara lain peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja baru.

“Kami yakin, dengan dukungan para pemangku kepentingan, usaha patungan ini akan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Nico.

 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *