Fri. Sep 20th, 2024

Harga Meroket, BEI Pelototi Saham TINS dan SSIA

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau saham PT Timah Tbk (TINS) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan harga saham TINS ​​​​dan SSIA yang tidak normal (abnormal market Activity/UMA).

Pada Senin (18/3/2024) untuk melindungi investor, dikutip dari informasi BEI tanggal 15 Maret 2024, BEI menyebutkan di luar itu harga saham TINS ​​​​dan SSIA menguat. Standar atau UMA.

Pemberitahuan UMA belum tentu menunjukkan adanya pelanggaran aturan pasar modal.

Sedangkan bagi TINS, informasi terkini mengenai emiten adalah informasi yang dimuat di website PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Maret 2024 terkait penjelasan volatilitas perdagangan.

Sementara itu, SSIA, BEI menyatakan informasi terkini terkait emiten adalah informasi terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek melalui website BEI pada 7 Maret 2024.

Terkait terjadinya UMA di SSIA dan TINS, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau perkembangan model perdagangan saham tersebut. Oleh karena itu, investor mengharapkan:

A. Perhatikan tanggapan emiten terhadap permintaan konfirmasi bursa

B. Perhatikan kinerja emiten dan keterbukaannya

C. Jika rencana tersebut belum disetujui oleh RUPS, periksalah rencana aksi korporasi emiten tersebut

D. Pertimbangkan semua kemungkinan masa depan sebelum membuat keputusan investasi. Perdagangan saham SSIA dan TINS

Saham PT Timah Tbk turun 0,56% ke Rp 880 pada perdagangan sesi I, mengutip data RTI pada Senin 18 Maret 2024. Harga saham TINS ​​sudah mencapai Rp 900 per saham. Harga tertinggi TINS ​​​​Rp 955 dan harga per saham Rp 870. Total frekuensi perdagangan sebanyak 14.059 kali dengan volume 971.462 lembar saham. Nilai usahanya Rp 88,2 miliar.

Sementara harga saham SSIA turun 3,23% ke Rp900 per saham. Saham SSIA dibuka menguat lima poin di Rs 935 per saham. Harga tertinggi saham SSIA adalah Rp 950 dan harga per sahamnya adalah Rp 875. Total frekuensi perdagangan sebanyak 3994 kali dengan 379185 lembar saham. Nilai usahanya Rp 34,4 miliar.

Selama sepekan terakhir, saham TINS ​​​​telah naik 45,45%. Di saat yang sama, harga saham SSIA menguat 55,65%.

Diberitakan sebelumnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 1,3 triliun pada tahun 2024. VP Investor Relations Head PT Surya Semesta Internusa Tbk, Erlin Budiman mengatakan belanja modal akan dialokasikan untuk pendanaan proyek. Subang, Jawa Barat.

Erlin menjelaskan, “Kami telah menyepakati anggaran Capex 2024 sebesar Rp 1,3 triliun. Kami menganggarkan 1 triliun rupiah untuk pengembangan lahan dan pembebasan lahan di Subang. Presentasi Publik Perseroan, Jumat (15/15/2023).

Sekadar informasi, proyek Subang Smartpolitan dibangun di atas lahan seluas 2.717 hektare. Subang Smartpolitan dikembangkan dalam 4 tahap. Pembangunan tahap 1 dimulai pada kuartal keempat tahun 2020 dan akan dilaksanakan pada kuartal ketiga tahun ini. Kawasan tersebut mencakup kawasan komersial, industri, perumahan, rekreasi dan pendidikan serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Sementara itu, Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk Jok Tong menjelaskan sumber belanja modal berasal dari berbagai sumber. Sekadar informasi, perseroan melakukan refinancing pinjamannya ke International Finance Corporation (IFC). Sebaliknya, perseroan memperoleh fasilitas dari bank lokal, dalam hal ini Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

“Bulan lalu kami melakukan refinancing pinjaman kami ke IFC dan menggantinya dengan bank lokal, BCA dan SMI. Jumlahnya meningkat dari Rp 1 triliun menjadi USD 1,5 triliun. Jadi dari situ kita punya limit sekitar Rp 500 miliar, dan sisanya internal,” kata Joc Tung.

Sebelumnya diberitakan, dua anggota grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), tengah menjajaki potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) milik PT Timah.

Kemitraan ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk menghemat energi, mengurangi emisi, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Kerja sama tersebut ditandatangani pada 26 Januari 2023 oleh Manajer Pengembangan Bisnis PT Timah Tbk Alvin Albar dan Manajer Pengembangan Bisnis PTBA Rafli Yandra menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan energi terbarukan.

Direktur Pengembangan Bisnis MIND ID Bapak Dilo Seno Vidago turut menyaksikan penandatanganan tersebut. Anak usaha Bukit Asam, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan mendirikan PLTS untuk operasional PT Timah. Listrik dari PLTS digunakan untuk manufaktur, penerangan, dan operasional perkantoran, serta diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.

Manajer Pengembangan Bisnis PT Timah Tbk Alvin Albar mengatakan, bersama MIND ID Group, PT Timah akan terus mendukung upaya pemerintah net zero emisi, salah satunya dengan menggunakan energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan usaha perusahaan.

Sejalan dengan visi PT Timah Tbk untuk menjadi perusahaan pertambangan global yang ramah lingkungan, PT Timah harus berkembang melalui inovasi, salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan.” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

Sebelumnya diberitakan, PT Timah Tbk (TINS) menyumbang pendapatan pajak dan bukan pajak (PNBP) kepada negara sebesar US$1,39 triliun. Pajak dan PNBP dilaporkan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022.

Jumlah pembayaran pajak dan PNBP yang dibayarkan oleh perusahaan pertambangan Indonesia anggota MIND ID meningkat 196% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 445,4 miliar. Kenaikan iuran pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga triwulan III tahun 2022 ditengarai merupakan kenaikan beban PPh 29 (PPh Badan) dan PPh 25 (Premi PPh Badan) seiring membaiknya kinerja keuangan PT Timah Tbk. tahun ini.

Hingga kuartal III 2022, perseroan mencatatkan laba Rp 1,14 triliun. Membaiknya kinerja keuangan disebabkan oleh kenaikan harga jual timah, peningkatan efisiensi rantai bisnis, penurunan suku bunga utang, dan terus membaiknya kinerja anak-anak perusahaan di sektor non-timah.

Sekretaris Jenderal PT Timah Tbk Abdulla Omar mengatakan perbaikan manajemen industri timah juga berkontribusi terhadap kenaikan pajak. Pada saat yang sama, PT Timah Tbk menambang masyarakat di wilayah konsesi perusahaan melalui model kemitraan, dan masyarakat pertambangan yang bekerja sama dengan PT Timah Tbk juga memenuhi kewajiban perpajakannya.

Abdullah Omar pada Selasa (6/12/2022) mengatakan kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga kuartal III 2022 mencapai 1,39 triliun 9 miliar. Kemajuan perusahaan memang sejalan dengan kontribusi perusahaan terhadap negara.

Abdullah mengatakan, meski terjadi penurunan harga timah pada paruh kedua tahun ini, namun kontribusi pajak dan PNBP perusahaan PT Timah Tbk terhadap negara akan terus meningkat hingga akhir tahun 2022.

Abdullah menambahkan, “Tata kelola perusahaan akan meningkat dan memberikan kontribusi kepada pemerintah, pemegang saham, dan masyarakat.”

Laporan kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk selama empat tahun terakhir, yakni Rp818,7 miliar pada 2018, Rp1,2 triliun pada 2019, Rp677,9 miliar pada 2020, dan selanjutnya Rp702,72 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *