Fri. Sep 20th, 2024

Harga Minyak Dunia Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga minyak berjangka menguat pada perdagangan Rabu 8 Mei 2024, memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan minyak Amerika (AS).

Dikutip CNBC, Kamis (9/5/2024), dukungan terdapat pada harga minyak karena harga minyak AS turun 1,4 juta barel pada minggu pertama Mei, berdasarkan data resmi dari Energy Information Administration.

Penurunan ini cukup mengejutkan dibandingkan data industri yang menunjukkan kenaikan sebesar 509.000 ribu barel. Saat ini, harga sedang berada dalam tekanan akibat kenaikan produk dan kenaikan harga minyak Amerika Serikat (AS) pada pekan terakhir bulan April 2024.

“Tanda-tanda pasar minyak telah melemah dalam beberapa pekan terakhir, dan harga telah turun dari level tertinggi saat ini. Pasar minyak tidak memiliki masalah saat ini, namun kami melihat kekuatan musim yang akan datang. Analis Morgan Stanley.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bulan Juni mencapai $78,99 per barel, naik 61 sen atau 0,78 persen. Year to date (Ytd), harga minyak AS naik 10 persen.

Harga minyak Brent kontrak Juli menyentuh USD 83,58 per barel. Harga minyak Brent naik 42 sen atau 0,51 persen. Secara year to date, harga minyak sudah naik sebesar 8,5 persen.

Saat ini harga gas bumi kontrak Juni sebesar 2,19 dolar AS, turun 0,91 persen. Sampai saat ini, harga gas telah turun 13 persen.

Harga minyak telah turun lebih dari 7 persen sejak mencapai puncaknya pada bulan April ketika para pelaku pasar menaikkan harga karena kekhawatiran bahwa Iran dan Israel akan berperang.

 

Sejak itu, banyak investor yang menjual sentimen. Namun, prospek minyak musim panas terlihat kuat dan OPEC+ mungkin memperpanjang pengurangan produksinya hingga akhir tahun, menurut Morgan Stanley.

Hal ini akan mendukung penurunan 2 juta barel per hari pada kuartal ketiga. Harga Brent menyentuh USD 90 selama musim panas.

Di sisi lain, OPEC dan mitranya, termasuk Rusia, akan bertemu pada 1 Juni untuk membahas kebijakan mereka. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan saat ini belum ada diskusi di OPEC+ mengenai peningkatan produksi minyak.

Di Timur Tengah, Direktur CIA William Burns dijadwalkan berada di Israel untuk membahas berita terkini Gaza di Kairo. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan kepada NBC News.

Awalnya, harga minyak mentah sedikit berubah pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) akibat tindakan Amerika Serikat yang mengisi cadangan minyak dan ketidakpastian kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

Departemen Energi AS mengumumkan tawaran untuk membeli 3,3 juta barel guna membantu mengisi kembali cadangan minyak, sehingga meningkatkan harga minyak di awal perdagangan sebelum ditutup lebih rendah.

Kutipan dari CNBC, Rabu (8/5/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni berada di $78,38 per barel, turun 10 sen atau 0,13%. Sampai saat ini, minyak mentah AS naik sekitar 9%.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Juli ditutup pada $83,16 per barel, turun 17 sen atau 0,20%. Sejauh ini harga minyak dunia mengalami kenaikan sekitar 8%. 

Pasar minyak di seluruh dunia mengalami pengetatan hingga kurang dari 300.000 barel per hari sepanjang tahun ini karena OPEC+ berupaya melakukan pengurangan produksi, menurut laporan dari Badan Informasi Energi (EIA).

Konflik di Timur Tengah Ketidakpastian masih menyelimuti perkembangan di Timur Tengah, yang dapat menyebabkan harga minyak lebih tinggi, menurut EIA.

 

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Selasa bahwa gencatan senjata yang diterima oleh Hamas “dimaksudkan untuk melemahkan masuknya pasukan kami ke Rafah”, menurut Times of Israel.  Netanyahu mengatakan permintaan gencatan senjata tidak memenuhi kebutuhan dasar Israel.

Harga minyak global naik akibat ketegangan di Timur Tengah selama beberapa bulan sebelum kembali turun karena tidak adanya pasokan yang signifikan. Minyak mentah AS dan Brent keduanya turun sekitar 7% sejak level tertingginya di bulan April karena para pedagang menaikkan harga minyak di tengah kekhawatiran bahwa Israel dan Iran sedang berperang.

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *