Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Minyak mentah berjangka AS turun pada perdagangan Senin (Selasa, waktu Jakarta) setelah Israel menarik kembali pasukannya di Gaza.

Dikutip CNBC, Selasa (4/9/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 48 sen atau 0,55% menjadi $86,43 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent bulan Juni turun 79 sen, atau 0,87%, menjadi $90,38 per barel.

Israel menarik pasukannya dari kota Khan Younis di Gaza selatan pada akhir pekan, menjadikan pasukannya di wilayah tersebut berada pada tingkat terendah sejak perang dengan Hamas dimulai Oktober lalu. Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang berlangsung di Kairo.

Harga minyak mentah AS dan Brent naik lebih dari 4% minggu lalu karena meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru bahwa konfrontasi langsung antara keduanya akan berujung pada konflik regional yang mengganggu pasokan minyak mentah.

Seorang penasihat militer Iran memperingatkan Israel akhir pekan ini bahwa kedutaan besarnya bisa saja diserang. Teheran menyalahkan Israel atas serangan rudal terhadap konsulatnya di Damaskus Senin lalu, yang menewaskan komandan tertinggi Iran, Mohammad Reza Zahedi.

“Kedutaan rezim (Israel) tidak lagi aman,” kata penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Jenderal Rahim Safavi.

Kampanye serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia juga meningkatkan harga minyak mentah karena pasokan global sudah terbatas karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pengurangan produksi OPEC+.

Sebelumnya, harga minyak global telah mencapai level tertinggi dalam lima bulan dan bersiap untuk kenaikan mingguan. Kenaikan harga minyak dunia ini kerap meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, dimana Israel menutup kedutaannya karena ancaman dari Iran.

Mengutip CNBC, Sabtu (4/6/2024), harga minyak mentah kontrak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Mei naik 32 sen atau 0,37% menjadi $86,91 per barel.

Sementara itu, minyak mentah Brent, patokan harga minyak internasional untuk kontrak bulan Juni, naik 52 sen, atau 0,57%, menjadi $91,17 per barel.

Harga minyak mentah AS naik 4,5% pada minggu ini, sementara Brent naik 4,2%.

Menurut media Israel, pemerintah Israel telah menutup 28 kedutaan besar di seluruh dunia karena kekhawatiran akan serangan balasan dari Iran.

Iran menyalahkan Israel atas serangan rudal terhadap konsulatnya di Damaskus yang menewaskan seorang jenderal senior Iran. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Harga minyak mentah dan minyak Brent di Amerika Serikat memasuki “golden cross” pada minggu ini, yaitu saat rata-rata pergerakan 50 hari melintasi rata-rata pergerakan 200 hari. Investor sering kali melihat salib emas sebagai indikator momentum positif dan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

Rata-rata pergerakan 50 hari minyak mentah AS sebesar $79,07 per barel sedikit di atas rata-rata pergerakan 200 hari sebesar $79,02 per barel. Rata-rata pergerakan 50 hari Brent adalah $83,74 per barel, di atas rata-rata pergerakan 200 hari sebesar $83,54 per barel.

Tamas Varga, pakar minyak PVM, mengatakan suhu geospasial telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sejak serangan Hamas terhadap warga sipil Israel pada 7 Oktober.

Pada saat yang sama, serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia berdampak signifikan pada pasokan minyak mentah dan produk-produknya, kata Varga.

“Ini adalah alasan paling menonjol bagi kenaikan harga Brent bulan depan dari $72 per barel pada pertengahan Desember menjadi lebih dari $90 per barel kemarin,” katanya.

Minyak mentah telah menguat tahun ini, dengan WTI naik hampir 21,2% dan Brent naik 18,3% karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekspektasi bahwa pasar akan memasuki defisit pasokan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *