Thu. Sep 19th, 2024

Harga Minyak Melemah Tipis Usai Israel Tangkis Serangan Udara Iran

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) turun tipis pada Minggu 14 April 2024. Hal ini mengakibatkan Israel berhasil memukul mundur serangan udara besar-besaran Iran.

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga menegaskan keinginannya untuk menghindari perang yang lebih luas di Timur Tengah. Demikian kutipan Senin (15/4/2024) laman CNBC.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei turun 34 sen menjadi $85,32 per barel pada awal perdagangan Minggu malam. Minyak berjangka Brent untuk kontrak bulan Juni turun sedikit menjadi $90,18 per barel.

Harga minyak mentah di AS pada pekan lalu berada di level $85,66 per barel. Sementara itu, harga minyak acuan internasional berada pada USD 90,45. Harga minyak berjangka WTI akan berada di kisaran $71 per barel pada awal tahun 2024.

Pada hari Sabtu, 13 April 2024, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap sasaran militer Israel. Presiden AS Joe Biden mengatakan ini adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski skalanya signifikan, serangan Iran hanya menimbulkan sedikit kerusakan pada Israel. Pangkalan udara Nevatim di Israel selatan mengalami kerusakan ringan, dan seorang gadis berusia 10 tahun terluka parah, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari.

“Serangan udara tersebut begitu mudah digagalkan sehingga sepertinya direncanakan untuk membuat pernyataan tanpa memprovokasi konflik lebih lanjut dengan Israel,” kata John Gilduff, pakar energi dan mitra pendiri Again Capital.

Sementara itu, wakil presiden senior Rystad Energy George Leon mengatakan pasar minyak kini bersiap menguji respons pemerintah Netanyahu terhadap serangan tersebut dan apakah ini menandai dimulainya perang terbuka antara Israel dan Iran.

“Dalam skenario terburuk, respons keras Israel dapat memicu eskalasi yang dapat menyebabkan konflik regional yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Leo.

Seorang pejabat senior militer AS mengatakan serangan udara tersebut merupakan serangan langsung pertama Iran terhadap Israel. Serangan datang dari Iran, Irak, Suriah dan Yaman. Lebih dari 100 rudal balistik, rudal permukaan-ke-udara, dan drone diluncurkan ke Israel.

Awal bulan ini, tujuh tentara Iran, termasuk seorang komandan senior, tewas sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pos-pos diplomatik di Damaskus, Suriah.

Harga minyak global sebelumnya dilaporkan menguat pada Jumat 12 April 2024 setelah adanya laporan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan langsung ke Iran pada pekan ini. Hal ini berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023.

Pada Sabtu (13/4/2024), minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei mencapai level tertinggi sepanjang masa di $87,67, dikutip CNBC. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Juni naik menjadi $92,18.

Saham Exxon Mobil mencapai level tertinggi intraday di $123,74 karena harga minyak yang lebih tinggi mendorong sektor energi.

Di Amerika Serikat, harga minyak naik 64 sen, atau 0,75 persen, menjadi $85,66 per barel. Sementara itu, harga minyak acuan global naik 0,79 persen atau 71 sen menjadi US$90,45.

Sementara itu, Israel bersiap melancarkan serangan langsung ke Iran akhir pekan ini. Seorang sumber menceritakan hal ini kepada Wall Street Journal. Keputusan akhir mengenai drone atau rudal terhadap Israel tidak dapat dibuat dalam waktu 48 jam ke depan, kata seseorang yang diberi penjelasan tentang kepemimpinan Iran kepada Journal.

Pekan ini, Kedutaan Besar AS di Yerusalem melarang perjalanan pribadi pegawai pemerintah dan keluarga mereka ke luar Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba karena alasan kehati-hatian hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah berjanji untuk menuntut Israel atas serangan roket pekan lalu terhadap kompleks kedutaan di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh tentara Iran.

Harga minyak telah menguat sejak serangan itu. Namun, harga minyak berjangka turun minggu ini karena data inflasi dan persediaan minyak mentah AS membebani pasar.

Israel telah memperingatkan Iran bahwa jika Teheran menyerang Israel, Iran akan membalasnya.

“Jika Iran menyerang dari perbatasannya, Israel akan membalas dan menyerang Iran,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz di situs media sosial “X” pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, Bob McNally, presiden Rapidan Energy, mengatakan minyak berjangka akan naik menjadi $100 per barel jika Iran langsung menyerang Israel.

“Jika eskalasi mengganggu jalur perdagangan minyak penting di Selat Hormuz, harga bisa naik hingga $120-$130 per barel,” katanya kepada CNBC.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *